12. marah

3.1K 241 3
                                    


raya sengaja membuka jendela kaca kamar hotelnya. membiarkan semilir angin pantai masuk dg leluasa ke kmr besarnya.
pemandangan di sana sgt indah. membuat mata seakan tdk bosan memandang. tetapi itu tdk berlaku untuk raya. kabar dr Cindy perihal indikasi perselingkuhan mondy begitu mengusik pikiranya. apalagi semua di dukung dg pernikahan yg tdk berdasarkan cinta di dalamnya.

raya jd teringat saat momdy begitu bernapsu memukuli Leon krn asyik mengobrol dg raya. padahal raya benar benar tdk melakukan apapun dg Leon .

tetapi lihatlah mondy? apa memeluk perempuan lain pdhl dirinya sudah beristri dapat di benarkan?

perkataan Cindy yg sgt blak blakan membuat raya bersyukur. meski sakit mendengarnya , namun setidaknya raya tahu perilaku seorg mondy di belakangnya.

raya mulai ragu akan sosok mondy yg sopan dan baik dulu. apakah itu hnya kepura puraan semata?
raya dilanda kebingungan untuk saat ini.

sakit hati dan kecewa memenuhi dadanya.
hingga suara pintu terbuka menarik perhatian raya yg saat ini tengah duduk bersandar di kepala ranjangnya.

itu mondy.

dia sudah pulang setelah dr pagi pergi entah kemana.
"kmu udah baikan?" ternyata mondy menyapa raya.

"hmm" raya menjawab malas.

kemudian raya kembali menatap view cantik hotel yg ia tempati. raya tdk memakai hijabnya dikamar. ia membiarkan rambut legamnya terekspos oleh mondy.

ia sedang tdk berniat untuk apapun. bahkan menanyakan ttg perempuan yg di peluk mondy pun ia malas.

sementara itu, mondy agak bingung dg sikap raya. apalagi jwbn raya yg terdengar malas saat ia menyapanya td.

"aku...aku td.." ucapan mondy menggantung. ia bingung sendiri akan memberikan alasan apa untuk raya. lantas mondy melirik raya yg terlihat tdk perduli.

ia bertambah bingung. dan memutuskan untuk mandi.
sesaat setelah mandi, mondy melihat raya tidur. saat ini pukul satu siang waktu bali. dan setahu mondy raya tdk suka tidur siang.

momdy merasa raya tengah menghindarinya.
momdy memutuskan untuk duduk di sofa. membuka beberapa email yg dikirim oleh sekretarisnya dan membacanya. matanya sesekali melirik ke arah raya.

entah knp beberapa jam kemudian momdy jatuh tertidur.
raya membuka matanya saat merasa mondy sudah tdk mengawasinya.
raya hanya sedang tdk ingin terlalu bnyak berbicara dg mondy. apalagi bertanya ttg perempuan itu. raya takut jwbn mondy akan membuat dirinya hancur.

raya beranjak. meraih selimut dan membawanya ke mondy.
pria itu tidur di atas sofa. kaki panjangnya bahkan menggantung Ken sofanya terlalu pendek untuk ukuran mondy.

"apa begini lebih baik?" raya memikirkan nanti malam.
sejujurnya ia tdk sggup untuk tidur seranjang dg mondy.

ia masih terlalu sakit hati jika benar mondy selingkuh.
"ada apa?" sebuah tangan menghentikan pergerakan raya saat masih menyelimuti tubuh kekar mondy.
raya kaget dan menarik tanganya dr mondy dg buru buru.

"aku tanya ada apa!" ucapan mondy menghentikan raya yg hendak beranjak menjauh dr mondy.

"ti..tidak" ucap raya gemetar sembari menahan tangis.
cengeng!

raya merutuki dirinya sendiri yg mudah menangis.
"kalau ditanya itu jawab!' tubuh raya menegang ketika mondy seketika membalikkan tubuhnya hingga kini kedua insan itu berhadapan.

"oke. aku minta maaf atas sikap kasarku saat di pantai" melihat raya menangis membuat mondy menurunkan nada bicaranya.

"itu krn kmu jg yg salah. berdua dg pria lain sementara aku ad..."

"lalu bgmn dg kamu!!"
raya meledak. rasa sakit dan sedih yg tdk tertahankan membuatnya refleks membentak mondy.

"kmu pelukan sm perempuan lain, kmu kira aku gak tahu?"
mondy menarik tanganya dr bahu raya. merasa kaget krn raya tiba tiba mengetahuinya.

"kmu lgsung pukulin Leon, tanpa mendengar penjelasan ku dulu..." raya menyeka air matanya. dia sekarang terisak.

".... kmu pukulin dia seolah olah kmi melakukan hal yg fatal! padahal kmi cuma ngobrol.."

mondy hanya terdiam. entah apa yg di pikirkan pria itu raya tdk bs menebak lewat ekrspresinya.
"lalu apa penjelasannya ttg perempuan itu huh?"

"apa?"
raya mendorong dan memukul dada mondy dg tenaga yg tak seberapa.
mondy membiarkannya.
membiarkan raya memukul dada bidangnya berulang kali.

"udah?" kt mondy setelah mondy melihat raya berhenti memukulnya.

"kamu cemburu?"
perkataan mondy membuat raya terhenyak.

cemburu?

apa benar dirinya cemburu?
raya sendiri tdk tahu apa kemarahannya ini disebut cemburu?

"aku..aku tidak cem.."

cup.

raya tersentak kaget tak kala sesuatu lembab menempel di bibirnya. begitu lembut, basah, dan berisi.
serta terasa manis.
perlahan raya mulai hanyut terhadap ciuman mondy yg terasa lembut.
ini maksudnya apa?
dia menciumnya disaat raya kecewa pada mondy.
.
bersambung....

Aku Cinta Kamu  (ramonstory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang