5. mondy rese!

3.4K 235 11
                                    


"kk mondy?" raya membuka pintu rumah dan seketika mendapati mondy berdiri di depan pintu dg wajah lelah.
"kk ayo masuk"

raya membimbing mondy masuk ke dalam rumah.
"duduk dulu kk. raya buatin teh ya? biar enakan" mondy mengangguk saja sbg jwbn. ia sudah lelah dan seperti tdk ada tenaga.
apalagi melihat kejadian Dara tadi.

mondy jd punya keinginan untuk memberikan sebuah rumah untuk dara. dan juga menyewa beberapa bodyguard untuk gadis itu.

"kk ini teh.... aww"

"astaga raya"
pekik mondy ketika ia kaget Krn raya yg tiba tiba berada di dekatnya hingga mondy tak sengaja menyenggol cangkir teh yg raya buatkan.
mondy berdiri.

mengambil alih cangkir yg sudah kosong dari tangan raya Krn seluruh isinya sudah tumpah ke tangan dan baju raya.

"Ray maafin aku? sakit ya? panas?" ucap mondy panik krn kulit tangan raya terlihat memerah.

raya meringis ketika mondy menyentuh tanganya.
"bentar" mondy pergi mengambil sesuatu untuk raya.

beberapa saat kemudian ia kembali lagi.
"duduk Ray. biar aku kompres luka kamu" mondy mendudukkan raya di kursi lalu ia sendiri melepas jasnya agar lebih leluasa bergerak.

mondy mengambil tangan raya. lalu memeras sebuah handuk kecil didalam mangkuk berisi air dingin dan menekankanya pada tangan raya.

"ash.."
raya nampak meringis.
"maaf. sakit ya?" raya mengangguk.
mondy kemudian melakukanya dengan sedikit lembut.

raya tersenyum tanpa mondy ketahui. ia bahagia melihat mondy nampak perhatian seperti ini dan juga mencemaskanya.

"udah enakan?"

"udah kk"
jawaban raya membuat mondy bernafas lega.

"maaf Ray. aku tadi gak sengaja aku.."

"gpp kk. aku ngerti. kk mondy pasti lg bnyak kerjaan. kk mondy jg kelihatan lelah td." ucap raya lmbut.

"i..iya aku memang lg bnyak kerjaan" bohong mondy.
ini.. adalah kebohongan kesekian yg ia lakukan. dan mondy mulai tdk nyaman akan hal itu. seandainya raya tahu kalau ia sedang memikirkan dara, apakah raya masih bersikap baik seperti ini?

"aku buatin teh lagi buat kk mondy"

"tidak usah Ray" mondy mencekal lengan raya. ia heran. tangan lg sakit masih saja keras kepala ingin buatin minum.
dia manusia atau malaikat?

"kmu udh makan?"

"belum kk"

"kenapa?"

"gpp. belum ingin saja"

"karena gak ada temenya?"
hening. raya terdiam dan menunduk malu.

ia agak kekanakan kalau soal makan. raya tdk napsu makan kalau sendirian di meja makan yg sepi.

"yaudah makan dulu. aku temani"

"kk mondy gak makan?"
mondy tercenung. ia tadi sudah makan malam bersama dara di toko gadis itu. dan sekarang mondy sedikit merasa bersalah pd raya.

"udah td sm klien" bohong mondy.
ini satu satunya kalimat yg muncul di otak mondy.

"Alhamdulillah kalo kk mondy sudah makan"

"kmu gak marah?"
raya tersenyum seraya menggeleng.

"knp hrus marah? aku mlh marah kalau kk mondy gak makan. krn nanti kk mondy bs sakit. aku gak mau kk mondy sakit"

mondy melempar pandanganya ke arah lain. entah apa yg mondy rasakan sekarang. yg jelas, ia merasa tidak suka kpd dirinya sendiri krn tingkahnya yg menyakiti raya jika raya nantinya tahu semuanya.

"kk?"

"iya?"

"kk mondy knp?"

"gpp. aku..aku baik baik saja. yasudah kamu makan. aku temani"
ucapan mondy membuat raya refleks menarik kedua ujung bibirnya. ada rasa hangat yg menjalar di dada.

"makasih ya kk"
ucap raya dan mondy hnya mengangguk sbg jawbnya.

mondy duduk diam dg kedua tangan berada di atas meja. ia menatap ke satu titik. yaitu raya yg nampak kesusahan makan. sepertinya tanganya terasa sakit dan nyeri. krn raya terlihat meringis sesekali saat menyuapkan makanan ke mulutnya.

"biar aku yg lakukan"
mondy merampas paksa sendok yg di pegang raya sampai membuat raya kaget.

"buka mulut kamu" pinta mondy yg sudah mengarahkan sendok di tanganya ke mulut raya.
raya menurut bak anak kecil. membuka mulutnya dg lebar dan menerima suapan mondy dg senang hati

"enak?" tanya mondy di selala raya mengunyah makanan.

raya mengacungkan ibu jarinya sebagai jawaban.
"mau lagi?" tnya mondy dan raya lgsung mengangguk.
mondy mengarahkan suapanya kpd raya dan raya sudah bersiap menerima dg cara membuka mulut lebar lebar. namun dg cepat momdy memyuapkannya ke mulutnya sendiri.

"kk mondy rese!"
raya cemberut dan membuat mondy tertawa.
dan semua berlanjut begitu sj. acara suap suapan yg menyenangkan. semua mengalir bagaikan air. mondy yg penuh rahasia dan raya yg apa adanya. apakan mrk akan merasakan cinta yg sama?

Bersambung..

Aku Cinta Kamu  (ramonstory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang