2

5.2K 304 12
                                    

Selamat membaca kisah Ramon.
.
Bab 2
Demi Dia
.

Setelah puas menggoda raya, mondy akhirnya memutuskan memasuki kamar mandi. Sebelum ia melepaskan piyamanya, ia melihat ke dua tanganya terlebih dahulu.

Ia benci tangan ini yang memeluk dan mengusap rambut dan pipi raya tadi.
Sungguh, Mondy tidak ingin melakukanya tetapi, setiap ia ingin menjadi dirinya sendiri bisikan itu muncul.

Perlakukan dia dengan baik mondy.

Perlakukan dia selayaknya isteri.

Tangan mondy mengepal sampai buku buku jarinya terlihat memutih.

Pleasee?

Air mata itu muncul dalam benak dan fikiran mondy.

Ya Tuhan.

Mondy melepas pakainya dengan cepat. Ia berdiri di bawah guyuran air shower yang dingin.

Mondy ingin mendinginkan kepalanya, menurunkan emosinya dan juga mendinginkan hatinya.

.

Raya duduk di depan cermin riasnya. Sedari tadi ia sibuk mengontrol degub jantungnya yang menggila.

Ia sudah mempersiapkan diri sedari kemarin.

Tetapi kenapa dirinya tetap saja merasa deg degan seperti ini.

Ya Tuhan.. apa yang harus aku lakukan.

Raya mulai kebingungan.

Pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan mondy yang terlihat segar dengan rambut basahnya.

Aroma sabun menguar. Menyegarkan sekaligus memabukkan raya.

"Lagi apa?" Mondy bertanya sekaligus mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang ia pegang.

"I..ini.. sedang... Sedang nyisir rambut"

Mondy mengernyit bingung. Rambut raya masih berantakan. Belum ada tanda tanda tersentuh sisir sama sekali.

Sebelah bibir mondy terangkat.

Mondy melempar handuk yang berada di tanganya. Kemudian ia menghampiri raya yang sedikit gemetaran.

Lucu juga ngerjain dia..

"Emm Ray. Kamu cape gak?"

Sumpah demi apa, raya menahan nafas ketika mondy duduk di meja riasnya. Tepat di hadapan raya.

Jarak mereka sangat dekat. Bahkan nafas hangat mondy sesekali menyapu wajah raya hingga pipi raya memanas.

"Capek gak?" Ulang mondy sembari merapikan rambut raya yang berantakan.

Raya menggeleng pelan. Membuat mondy tersenyum.

"Bagus" tangan mondy turun ke bibir ranum raya. Membelai dagu raya kemudian ibu jarinya mengusap bibir segar milik raya dengan lembut.

Aku Cinta Kamu  (ramonstory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang