Pamit

550 26 1
                                    

Tak perlu khawatir, aku pergi untuk mencari ilmu, bukan untuk mencari penggantimu.

— Adinda, Ini soal hati.

* * *

Adinda berjalan menyusuri koridor sekolah yang ramai. Senyum dibibirnya, antara senang dan tidak.

Senang, karna kemarin habis bolos seharian berdua Reksa. Jadi masih terbawa sisa-sisa kesenangan kemarin.

Tidak, karna hari ini Reksa memberinya kabar bahwa ia tidak akan masuk. Atau tepatnya, malas masuk.

"Wih, ini dia nih. Anak orang yang izinnya sakit tapi ngepost foto di IG lagi kasmaran bareng Reksa!" Teriak Juan begitu Adinda memasuki ruang kelas.

Seketika seluruh makhluk di dalam kelas menoleh ke arah Adinda dan melemparkan berbagai godaan.

"Cie yang lagi kasmaran!"

"Acie Didin, udah berani post foto bareng."

"Iyak Dindah, minta pajak sa kali ye."

Adinda hanya bisa tersipu malu ketika kalimat itu dilontarkan padanya saat ia mulai melewati mereka.

"CIEEE YANG ABIS BULAN MADU!"

Tiba-tiba, sebuah teriakan menyaut dari depan pintu. Gading, siapa lagi. Manusia itu memang sudah heboh bahkan sejak dari Adinda memposting foto tersebut.

Adinda hanya menatap malas Gading yang sedang berjalan dari arah pintu ke  arahnya.

"Traktir bakso sekelas kali, Din." Ucap Gading pelan, tapi Adinda yakin seluruh kelas mendengarnya.

Karena seketika kelas menjadi semakin rusuh dengan pendukung ide Gading terutama barisan para cowok di belakang.

Adinda menghela nafasnya. "Duit dari mana gua?" Ucapnya mengelak.

"Gue yang bayar." Satu suara menyaut lagi dari arah pintu. Adinda diam sebentar karena jelas mengetahui pemilik suara tersebut.

Reksa, cowok itu berdiri di depan pintu kemudian bergeser ketika seluruh kelas mulai berlarian ke arah kantin.

Reksa menyerahkan dompetnya pada Gading yang keluar belakangan, kemudian menghampiri Adinda.

"Kenapa masuk?" Tanya Adinda begitu Reksa duduk di sebelahnya. Reksa tersenyum tipis sambil menghadap ke depan.

"Ada sesuatu yang lupa mau gua bilang sama lo." Jawab Reksa. Adinda mengerutkan keningnya.

Keduanya diam tanpa kata, tanpa saling berhadapan. Hanya memandang ke depan, ke arah papan tulis putih yang kosong.

"Apa?" Akhirnya Adinda buka suara, setelah mengumpulkan serak suaranya.

"Gua bakalan pergi."

Deg!
Satu lagi hal yang nggak pernah diinginkan Adinda keluar dari mulut cowok itu.

Adinda bahkan lebih memilih melihat cowok itu tawuran lagi dari pada mendengar kalau cowok itu bakalan pergi.

Tercekat, Adinda hanya diam mematung sebelum akhirnya menyahut.

"Kemana?" Tanyanya pelan.

Reksa diam terpaku. "Amerika." Jawabnya.

"Lama?"

"Nggak tau."

"Pulang, kan?"

"Iya, pulang."

"OK."

Kemudian, keduanya terdiam lagi. Adinda yang sibuk bergulat dengan pikirannya sambil menahan air matanya.

Reksa dengan penyesalannya atas apa yang terjadi diantara keduanya kini. Dia sendiri nggak yakin dengan ini.

"Sa." Panggil Adinda pelan.

"Ya?" Secepat kilat Reksa menyahut.

"Ngapain ke sana?" Tanya Adinda lagi, sambil menoleh dengan raut memelas.

Reksa berusaha keras menahan dirinya untuk nggak memukul wajahnya sendiri atas apa yang ia lihat dari raut Adinda.

"Bantuin Papa ngurusin kerjaan disana. Sekalian belajar supaya bisa ngurus perusahaan sendiri." Jawab Reksa yang disambut anggukan pelan Adinda.

Cewek itu kembali menghadap ke depan, dengan raut sedihnya. Membuat Reksa geram akan dirinya sendiri.

Reksa berdiri, kemudian berjalan memutar menuju ke samping kanan Adinda dan berjongkok di situ.

"Gua bakalan balik. Gua janji gua bakalan balik sebelum prom nite. Gimana?" Tawar Reksa. Adinda menghadap ke arahnya, menatap lekat kedua matanya.

"Sebelum prom nite, janji?" Tanyanya lagi. Reksa mengangguk cepat.

"Sebelum prom nite, janji!" Jawabnya yakin. Adinda mengangguk, membuat Reksa sontak menarik cewek itu ke dalam pelukannya.

"Jangan cari cewek lain!" Ucap Adinda, masih dalam pelukan Reksa. Reksa terkekeh pelan.

"Nggak, lah." Jawabnya santai sambil meregangkan pelukan mereka. Adinda menekuk mukanya.

"Nggak usah lirik-lirik bule! Inget pulang! Inget rumah!" Semprot Adinda. Reksa tertawa keras.

"Nggak, sayang." Ucapnya sambil mengacak rambut Adinda. Adinda tersenyum manis.

I'm going to miss you badly., batin Reksa.

* * *
Author's Note :
Kyaa! I've been gone for a while, huh? I'm really sorry, gals. Namanya juga liburan, ya pasti mah seneng-seneng ampe kelupaan hehe.
Btw, Merry belated Christmas bagi yang juga merayakan and HAPPY NEW YEAR 2018!
Who's waiting for 2018? Xixixi. Semoga kita semua menjadi lebih baik ke depannya ya, gals!
And aku ada sedikit kabar gembira untuk kita semua! Di Februari 2018 ini, setelah cerita ini selesai (doain aja cepet end nya!) aku bakalan bikin cerita baru lagi!
Penasaran ga? Penasaran dong! Sinopsisnya aku update besok, jadi besok update-an nya bukan next chapter ya! Next chapter update mungkin lima juta tahun cahaya lagi haha. Gadeng bercanda!
Pokoknya yang penasaran, stay tuned!
Cherrio!

StillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang