Seulgi: Lian ke rumah gue dong, temenin
Lian: Gak bisa, gue mau nemenin Mark
Seulgi: bukannya lo sama Taeyong ya?!
Lian: Taeyong siapa ya gak kenal
Seulgi: -_-
Seulgi: INI LEBIH PENTING DARI NEMENIN MARK
Seulgi: BANTUIN BUAT TUGAS
Lian: lebih penting Mark daripada tugas lo
Seulgi: TEMENIN POKOKNYA!
Lian: gak bisa, setengah jam lagi berangkat, mau nemenin Mark ke makam mamanya
Lian: btw, lo tau Mark saudara tirinya Taeyong?
Seulgi: ke makam mamanya?
Seulgi: tau
Lian: iya, please gue mau nemenin bocah gue : (
Lian: kok semuanya jahat sih gak kasih tau gue?
(Read)
Mark menghampiri Lian sambil membawa 2 cangkir teh, "Chat sama siapa kak?"
"Seulgi nih, minta ditemenin buat tugas"
Lelaki itu memberi 1 cangkir ke Lian, "Yah kan kita mau pergi"
"Ya iya makanya aku nolak, bocilku"
Mark menyemburkan tehnya, "HAH APA TADI?"
"Emangnya tadi apaan?" tanya Lian heran
"Bocilku gitu kan tadi ya kak?"
"Iya terus,,,,"
Mark berdiri dan melompat lompat kegirangan, "BERARTI AKU PUNYANYA KAKAK DONG YA"
"Aw baPERRR"
Lian berdiri dan menjewer telinga Mark, "ish alay"
"TADI LAGI KAKAK PAKE AKU KAMU KAN YA?!"
"AAA—KHIRNYA"
"A—AAA IYAIYA AMPUN KAK. GAK TAU ORANG SENENG AP—"
Ting nong ting nong
"Eh siapa tuh?" tanya Mark sambil memegangi telinganya yang tadi dijewer oleh Lian
"Gak tau, perasaan orang tuaku pulang besok deh"
Lian berjalan ke arah pintu rumahnya, "Siapa sih dateng jam segini"
Gadis itu membuka kenop pintu rumahnya, "Seulgi?"
Teman Lian yang datang itu malah langsung masuk ke rumah Lian dan kaget melihat Mark, "LOH KA—KALIAN TINGGAL BARENG?"
Gadis pemilik rumah langsung membekap mulut Seulgi, "Kecilin bego"
"Mark tunggu disini bentar ya" ujar Lian sambil menyeret Seulgi ke kamarnya.
*******
"Liannn sedeket apa sih lo sama Mark sampe dia diijinin nginep disini sama mama lo?"
"Sedekat nadi"
"Ancur sudah" kata Seulgi sambil mengelus elus dadanya.
Seulgi tidur tiduran di kasur Lian, "Gue sih maunya lo sama Taeyong, Yan"
"Gue sih maunya sama Mark, Seul" jawabnya sambil menyisir rambutnya.
"Ck apa sih spesialnya Mark"
"Spesial aja. Buat gue" balas Lian santai dan berjalan ke pintu hendak menemani Mark di ruang tamu
"HEH MAU KEMANA" Seulgi menghadang Lian keluar
"Nemenin Mark gue lah, masa nemenin lo, ogah"
Seulgi mendorong Lian masuk kembali lalu mengambil handphone Lian "DIEM DISINI BANTUIN GUE BUAT TUGAS AMPE SELESAI"
Tamu Seulgi menyopot kunci kamar Lian dan berjalan ke luar kamar, "HEH SUL MAU NGAPAIN LO"
Klek
Lian bergerak untuk membuka pintu kamarnya, "NJING GUE DIKUNCIIN WOY SUL"
Seulgi langsung ke ruang tamu tanpa rasa bersalah dan menghampiri Mark yang sedang santai di sofa, "Mark, Lian sakit perut tuh"
Lelaki itu langsung berdiri, "Hah sumpah?"
"Iya, katanya gak bisa ikut lo pergi, sakit banget katanya, jalan aja susah"
Mark langsung berjalan, berniat menghampiri Lian di kamarnya.
Tentu langsung dicegat Seulgi, "Udah, Lian gue aja yang urus, lo keluar aja Mark. Biar baliknya gak kemaleman"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream in a Dream | Mark Lee [✔]
Fanfiction"Lah? Dia kan yang ada di mimpi gue?" Yesterday is today, today is yesterday. ©2017 stronyehed