3.1-The End

12.5K 1.5K 89
                                    

"Gini ya rasanya ngeliatin makam diri sendiri."

Lian menyangga Mark dari samping sambil mengelus lengannya, "Ayo ambil foto sama tempat abunya"

Setelah Mark keluar dari rumah sakit, Lian dan Mark langsung pergi ke makam palsu yang dibuat Taeyong, dkk. Mereka kesana untuk mengosongkan makam itu.

Mark menganggut lemah sambil beranjak mengambil fotonya dari dalam loker pemakamannya, "Sejak mama gak ada hidupku bener-bener rusak kak"

"Sabar Mark, sekarang papamu pasti kembali ke kamu dan kamu juga ada aku"

Mark tersenyum, "Aku sayang kamu, makasih semuanya"

"Aku juga" jawab Lian sambil membantu Mark membawa barang-barang dari makamnya.

"Udah beres?" tanya Lian. Mark membalas dengan anggukan singkat.

"Habis ini mau kemana? Langsung pulang?"

"Aku mau ketemu mama kak, kebetulan makam mama disini juga"



********



Mark menatap foto keluarga yang berada di pemakaman mamanya, senyum Mark dan papa mamanya sangat tulus. Dan bahagia, "Beda banget ya sama sekarang"

Lelaki ini tersenyum dan meneteskan air mata, "Maaf Mark baru bisa kesini, ma. Mark kangen"

"Tapi Mark bisa kesini berkat mama, kalo mama enggak nawarin Mark masuk mimpi kak Lian waktu itu, mungkin sekarang Mark udah diatas sama mama"

Lian menatap Mark disampingnya, "Maksudmu gimana?"

Mark tertawa kecil, "Kayaknya aku harus cerita sekarang"

Lian menggoyangkan tangan Mark, "Ayo cepet cerita!"

"Jadi, waktu aku masih disekap, aku mimpi ketemu mama" Mark beralih menatap foto mamanya.

"Dimimpi itu mama nanya, 'kamu kenapa bisa disini?' setelah itu aku nanya ke mama, kakak ada dimana, mamaku jawab kakak lagi koma di rumah sakit."

Mark menghela nafas, "Aku terus-terusan nyalahin diri waktu itu, kakak koma karna aku. Lalu aku bilang ke mama, 'Mah, jagain kak Lian. Aku kangen dia. Aku belum bisa buat apa-apa untuk dia' "

"Mark..." ucap Lian lirih.

"Terus mamaku nawarin aku untuk masuk ke mimpimu. Aku bilang aku mau. Tapi mamaku bilang ada resiko dan ada misi yang harus diselesaikan."

Lian menatap heran, "Hah...?"

"Kakak mau tau resiko atau misinya dulu?"

"Mana aja boleh"

"Yaudah, resikonya itu. Aku harus terima kalau ternyata kamu, lupa semuanya..."

"Misi utamanya, buat kamu inget kejadian selama kita bareng-bareng dan buat tau siapa yang nyulik aku sebenarnya."

Lian bingung, "Misi utama? Berarti ada misi sampingan?"

Mark mengacak rambut Lian, "Ada dong"

"APAAA??" ujar Lian penasaran.

"Jadi sebenernya... aku memperbaiki semuanya" kata Mark

"Maksudmu?"

"Ada disaat-saat aku gabisa bantu kakak di dunia sebenarnya, aku lakuin dimimpi kakak, biar kakak inget yang manis-manis aja.."

Lian masih terlihat bingung, "Apasih aku gak ngerti"

Mark tersenyum jail, "Yaudah gak usah dingertiin wkwk"

Lian mendorong tubuh Mark pelan, "Sialan banget sih"

"Eh iya hampir lupa"

"Apaan?"

"Kita baru official dimimpi doang kan kak"

Pipi Lian memerah, "Jangan ungkit itu lagi dong, aku malu"

Mark menggenggam tangan Lian, lalu mensejajarkan dengan dadanya, "Ma, aku pernah bilang kan kak Lian itu cewe yang aku sayang selain mama"

"Jadi..."

Mark tersenyum dan beralih menatap Lian lekat, lalu kembali menatap foto ibunya,

"Mama bakal restuin kita kan?"







THE END

Akhirnya selesai!!!

jadi, aku mau tau nih kesan-kesan kalian waktu baca ini itu apa?

gimana pesan untuk works aku kedepannya?

terimakasih buat yang udah baca ini sampai selesai, yang udah sabar nunggu update nya, aku sayang kalian!

ditunggu ya work aku selanjutnya, nanti aku bakal kabar-kabar disini juga, saranghae!

with love, 

stronyehed. 

Dream in a Dream | Mark Lee [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang