double up nih lagi pengen hehehe. btw chapter 1.7 nya gue private yaa. jadi cara yang lebih jelasnya buat baca yang private itu:
1. follow akun ini
2. log out dulu akun kamu
3. log in lagi
4. lalu buka story ini.
happy reading!
****
Pagi-pagi sekali Lian sudah dijemput Taeyong, ini membuat Lian lebih cepat bergegas ke sekolah dan menghampiri lelaki itu yang sedari tadi setia menunggu sambil bersandar di mobilnya.
"Pagi, princess." katanya sambil membukakan pintu mobil untuk Lian, gadis itu tersenyum dan masuk ke mobil.
"Udah sarapan?" tanya Taeyong
"Udah kok, tadi mama bikin nasi goreng"
Taeyong menganggut dan mendekat ke arah Lian. Berusaha meraih sesuatu disebelah gadis itu.
Jangan lupa tentang mimpi Lian kemarin malam.
Nafas Taeyong sangat terasa diwajah Lian, gadis itu memejamkan matanya dan jantungnya seperti mau copot.
Klek
"Kok muka lo tegang gitu Yan?"
Lian membuka matanya,
"Gue cuma masangin seat belt kok, gak aneh aneh" lelaki itu tertawa sambil mulai menyetir mobil.
********
Taeyong menggenggam tangan Lian dan mereka berjalan bersama ke kantin. Taeyong meminta untuk menemaninya sarapan.
"Yong"
"Hm?"
"Lo nyuruh ngebuktiin kayak gimana maksudnya?"
"Iya gini doang pegangan dengan tenang walaupun diliat banyak orang."
"Kalo perlu diliat Mark juga"
Taeyong balik ke kelas duluan, yang menyisakan Lian dan Seulgi di kantin.
Lian melihat segerombloan cewe-cewe hits yang lewat di kantin, dia jadi mengingat mimpinya, "Mereka kok fashionnya mirip sama gerombolan ini ya"
"Sul, mereka siapa sih? Kayaknya semua takut banget sama mereka?" tanya Lian ke Seulgi
"Lo gak tau?"
Lian menggeleng,
"Mereka tuh geng gitu, serem semua kayak preman. Padahal mereka cakep cakep"
"Ah jangan lupa, leader nya suka Taeyong"
Gerombolan itu makin mendekat ke meja Lian. Wajah dari geng ini sudah jelas-jelas persis dengan yang ada dimimpinya.
Percayalah, kalau bisa gadis ini rasanya mau langsung teleportasi ke kelas.
LINE!
MarkLee: kak be careful.
MarkLee: kalau ada apa-apa, bilang sama Mark
Baru saja Lian mau mengetik balasan, hpnya sudah dirampas oleh leader dari segerombolan wanita ini.
Dia terlihat mengecek isi hp Lian, "Wah, udah ngerebut Taeyong gue, sekarang pdkt an sama Mark gitu?"
Dia mengangkat kerah Lian, "Gak usah genit lo" lalu Lian didorong sampai menyentuh pilar di area kantin.
"JANGAN MACEM MACEM SAMA LIAN PLEASE" ujar Seulgi yang sedang dihadang oleh anak buah wanita ini.
"Banyak bacot banget sih, gue sumpel juga nih pake sambel!"
Wanita itu beralih lagi ke arah Lian,
Plak
Plak
Plak
Lian ditampar berkali-kali oleh wanita ini.
Orang-orang yang berlalu lalang di kantin sama sekali tidak berani mendekat, apa dia sekuat itu?
Wanita ini juga menendang kaki Lian,
"Gimana, enak rasanya digandeng Taeyong?"
Plak
"Awas lagi lo kalo genitin Taeyong!"
Dia memasang ancang ancang untuk menampar Lian lagi, Lian sudah pasrah dan hanya memejamkan matanya.
"Lo, jangan berani macem macem sama kak Lian gue"
Wanita itu tertawa sinis dan menoyor kepala Mark, "Heh bocah, jangan ikut campur ya lo!"
Mark menatap wanita itu remeh, "Lah dikata bocah gua"
"TALK TO MY HAND, BITCH"
Semenjak Mark hadir, Lian rasa dia sudah mulai punya kekuatan, gadis itu menampar wanita yang daritadi mengganggunya itu, "kurang—ajar..."
Plak
Lian menamparnya lagi, Mark seperti membiarkan Lian melakukan apa yang dia mau, toh memang Lian tidak bersalah.
Wajah wanita itu hampir ditampar lagi oleh Lian, tetapi tangannya sudah dicegat oleh seseorang,
"Taeyong?"
"Cukup Yan"
Taeyong menatap Lian sekilas lalu menyambar tangan leader itu dan meninggalkan Lian tanpa berkata apa apa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream in a Dream | Mark Lee [✔]
Fiksi Penggemar"Lah? Dia kan yang ada di mimpi gue?" Yesterday is today, today is yesterday. ©2017 stronyehed