1.9-Broken

9K 1.6K 172
                                    

"Kak bisa jalan?" Mark dan Lian baru saja keluar dari UKS dan akan langsung pulang ke rumah

Lian menganggut

"Aduh kak, kakak jalannya pincang" Ujar Mark sambil melihat kaki Lian,

"Untung muka lo gak apa apa kak"

"INI SEMUA GARA-GARA NENEK SIHIR TADI TUH NYARI MATI BANGET" omel Mark ke Lian

Mark berjongkok didepan Lian, "Naik"

"Mark berdiri please kita diliatin anak seisi sekolah"

"Bodo amat kali" Mark menepuk nepuk pundaknya, "Naik gak?"

"GAK" tolak Lian dan meninggalkan Mark yang masih berjongkok dibelakangnya.

Dengan amat terpaksa Mark menyambar dan langsung menggendong Lian dengan bridal style

Lian memukul mukul tangan Mark, "TURUNIN SETAN INI MAKIN MEMALUKAN YAAMPUN"

"YANG BILANG MARK GAK MALU SIAPA SAYANG"

"Sayang palalu sayang"

"Kalo mau gendong dipunggung baru Mark turunin"

"Yaudah iya iya TURUNIN CEPETAN GUE MALU"

****


Di rumah, Lian terus memikirkan Taeyong, hatinya terasa agak nyeri membayangkan kejadian tadi.

Saat dia lebih membela wanita leader yang namanya masih belum diketahui itu.

Gadis itu memainkan hpnya untuk sekedar menghibur diri.

MarkLee: udah baikan?

MarkLee: jangan mikirin si Tae yong mulu kak dia emang kayak tae

Lian: udah kok Mark

Lian: dih lo peramal ya

MarkLee: iya kali?

Lian: dasar autis

LINE!

Taeyong: Lian, kita perlu ngomong beneran

Taeyong: di lapangan basket sekolah, 1 jam lagi gue tunggu disana

Lian menyambar coat yang menggantung di lemarinya karena cuaca yang terlihat agak mendung sekarang, sesuai dengan hatinya yang lagi berkabut, Ia langsung bergegas ke sekolah untuk bertemu Taeyong.

Persetan dengan kakinya yang lagi memar sekarang.

Gadis itu sampai tepat waktu, tetapi orang yang dicarinya belum sampai ditempat.

Ia menunggu Taeyong sambil berdiri di tengah lapangan dan memainkan hpnya.

17.00

Sudah 2 jam Lian menunggu, Taeyong tetap belum datang.

Gadis itu daritadi hanya berdiri dan terpaku, ia bahkan tidak berniat untuk mencari lokasi untuk duduk.

Langit sudah mulai meneteskan percikan percikan air, sial. Kenapa disaat seperti ini harus hujan? Lian bahkan tidak mebawa payung.

Lian mencoba menghubungi Taeyong, tetapi nihil, tidak ada balasan sama sekali.

Gadis itu menstalk Instagram Taeyong, hujan makin deras setelah melihat post yang terpampang di tagged post Taeyong.

sweetypinkeu

❤263 likes sweetypinkeu hey❤ thanks for today! U make me feel warm when its raining, TY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤263 likes
sweetypinkeu hey❤ thanks for today! U make me feel warm when its raining, TY.

Sweetypinkeu?

Lian men stalk akun yang mengepost candid Taeyong tadi.

"Bukannya cewe ini—yang tadi pagi ngehabisin gue?"

Lian bahkan tak kuasa untuk menghindari hujan, ia membeku ditengah lapangan sambil menangis hebat. Gadis itu membiarkan air hujan mengguyur tubuhnya.

Badannya melemas, ia memejamkan mata dan terjatuh. Sepersekian menit, dan ia merasa bahwa hujan sudah berhenti, ia membuka mata dan

 ternyata hujan belum berhenti,

 melainkan










—MarkLee, penyelamatnya, sedang memayungi kepalanya.

—MarkLee, penyelamatnya, sedang memayungi kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu mengusap air mata Lian,

"Jangan kayak gini kak, aku—merasa hancur"

Dream in a Dream | Mark Lee [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang