4. Hujan di Persimpangan

4K 569 41
                                    




"Aku pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Aku pulang"

Seungwan melepas pantofel hitam itu dan menyalakan lampu ruangan tengah. Ruangan mendadak sangat harum dan bersih. Dan ini adalah salah satu alasan mengapa ia mau menampung makhluk itu disini. Benar, Park Jimin.

Perlu ia akui jika pria itu benar-benar sangat berguna. Dan lagi, ia sendiri tak tega membiarkan sahabatnya sendirian di Seoul kan? Jahat sekali dia. Lagi pula apartment Seungwan cukup besar dan ia memiliki dua kamar tidur disana. Jadi Jimin bisa tinggal selagi ia menunggu persiapan pernikahannya dengan pacarnya yang tidak jelas itu. Tapi pertanyaannya, dimana pria itu sekarang?

"Jimin-ah" panggilnya sambil menyusuri segala ruangan.

Semua ruangan gelap, hanya tersisa cahaya dari lampu dapur disana. Atau mungkin pria itu sedang mencuci piring di malam hari begini? Mungkin saja. Jimin dan dirinya tak berbeda jauh. Mereka tipe orang yang suka kebersihan dan-

"Astaga kalian mengagetkanku! Brengsek" maki Seungwan sambil menendang kaki meja.

Ia hampir memuntahkan jantungnya saat menyadari dua orang pria mengejutkannya dengan berpura-pura menjadi hantu. Menyebalkan. Tunggu-dua?

Well, Park Jimin tidak sendiri. Mereka kedatangan tamu jauh rupanya. Tamu jauh yang tinggal tepat di depan pintu nya, "Well Hello Wendy Son! Apa kabar?" Pria itu memeluk Seungwan erat dengan menyebut nama asingnya.

"Apa yang kau lakukan disini Kim Taehyung? Jangan berlagak seperti orang barat. Kau menjijikan" Seungwan melepaskan pelukan pria bernama Taehyung itu dengan cepat.

"Kau pulang larut malam Son-ah, pergi dengan Boss Min ya?" Kata Taehyung asal dengan aksen British abal-abal. Berhasil membuat kedua pipi gadis itu memerah seperti cherry.

"Bagaimana kau bisa dengan memudah membiarkan keparat ini masuk Jimin-ah? Kau bahkan tidak mengenalnya bukan?" Seungwan berjalan mendekati dispenser. Mengambil segelas air dan meneguk segelas air tersebut hingga habis. Lalu menatap Jimin tak habis pikir.

"Taehyung-ssi menekan bel berulang kali dan memberiku Jajjangmyeon. Siapa yang bisa menolak huh? Lagipula dia kan tetanggamu Seungwan. Hanya berjarak satu meter dari pintu, berarti dia keluargamu juga" cerocos Jimin panjang lebar.

Pria ini memang benar-benar tidak bisa melepaskan aura Busannya. Menjunjung tinggi rasa kekeluargaan terhadap lingkungan. Csh-

"Yeoksi-kau yang terbaik Jimin-ah. Berhenti memanggilku dengan embel-embel 'ssi' kita bersaudara sekarang"

Deep Blue EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang