26. Make me Begin

1.4K 172 10
                                    















Malam ini adalah malam terakhir mereka di San Juan. Setelah berhari-hari menikmati waktu sebagai turis yang awam tentang apapun di pulau ini, mereka memutuskan untuk melakukan closing dengan sebuah makan malam kecil di atas pasir pantai. Mataharinya memang sudah tenggelam, tapi suasananya masih cukup baik untuk saat ini. Lilin kecil sebagai sumber cahaya tak menyurutkan cantiknya wanita yang sedang tersenyum kecil pada Yoongi. Ah, dia jadi malu.

"Aku tidak tahu kalau kamu orangnya romantis begini. Ku kira kau cuma bisa tidur dan marah-marah saja"

"Aku rasanya ingin menutup mulutmu. Kau hanya perlu memilih, dengan pipi atau bibir" kata Yoongi sambil mengerlingkan mata.

"Dasar mesum"

Perempuan itu tertawa renyah. Menikmati obrolan ringan sambil menatap ekspresi wajah pria itu tanpa batas. Di warnai cahaya lilin yang membuatnya semakin indah di mata Seungwan. Ia menarik napas dan mengusap pelipisnya sejenak. Menikmati momen-momen yang tak pernah ia bayangkan sekalipun dalam hidupnya. Mereka terlalu larut bersama, membuatnya sakit kepala karena terlalu senang.

Tapi besok adalah hari terakhir mereka menghabiskan waktu di pulau ini. Setelah itu mereka akan kembali ke rutinitasnya masing-masing. Yoongi yang workholic dan dirinya yang sleepholic. Oh Tuhan! Yang benar saja, ia sangat bosan dan masih ingin menghabiskan waktu dengan suaminya disini.

"Ehm keugo-aku mau tahu kenapa kamu pergi ke Pulau Ulleung waktu itu. Kau depresi karena cintamu bertepuk sebelah tangan ya?" Tanya Seungwan heran campur curiga.

Yoongi terdiam sejenak sebelum terkekeh pelan. "Bukankah yang depresi itu kau?"

"Hah?" Seungwan menggeleng cepat. "Enak saja"

Yoongi memejamkan matanya sambil menikmati angin laut yang mulai terasa dingin. "Lagi-lagi mengelak, terus mau apa kau ikut kencan buta dengan si bodoh gila itu? Kalau kami bukan sepupu bisa saja kau kencan dengan Kento waktu itu"

"Memangnya kenapa? Dia pria tampan yang baik, lagipula dia orang Jepang. Bukankah pria Jepang manis?" Tanya Seungwan.

Pria itu menggeleng cepat. "Mereka mesum, suka dengan gadis-gadis kecil dan mengkoleksi video porno. Menurutmu mereka manis? Yah-kurang lebih begitu alur kehidupan Yamazaki gila itu"

Wajah cantik itu meringis tiba-tiba. Gurat wajahnya menunjukan rasa aneh dan geli secara bersamaan. Tadinya alasan itu hanya ingin ia gunakan untuk membuat pria itu cemburu. Tapi kenapa malah ia yang diserang? Dengan kenyataan kelam pria-pria mesum begitu. Oh yang benar saja.

"Jangan gila! Tidak semua pria Jepang begitu, kau sendiri juga gemar menonton video porno kan?"

Skakmat. Yoongi menyerah. Seungwan tertawa kencang merayakan kemenangannya. Pipinya memerah menahan malu. Bukankah semua pria pernah nonton video porno? Kenapa harus malu? Ini kasus yang berbeda.

Tawa itu buyar ketika mendengar suara ponsel berdering diatas meja kecil itu. Mereka berdua saling bertatap. Melempar rasa penasaran akan siapa orang yang berani mengganggu moment ini. Ah sial-kenapa harus

"Mwo? Kenapa kau menelponku?" Tembaknya langsung.

Yoongi menatapnya penuh rasa penasaran. Tidak, Seungwan tak akan mampu menghancurkan waktu berharganya. Walaupun pria itu terus-terusan mengangkat kedua alisnya pertanda ingin tahu. "Nanti akan ku telepon lagi, jangan ganggu aku. Pergilah! Bye"

Yoongi tersenyum masam. "Pasti Kim Seokjin mengajakmu kencan ya? Wah.. besar juga nyali dokter gila itu. Aku jadi penasaran dengannya". Ia mendesah panjang. "Tapi aku salut kalau itu memang caranya menarik hati seorang wanita. Karena aku adalah type yang pasif dan bodoh, aku bahkan tak tahu apa-apa tentangmu Seungwan-ah"

Deep Blue EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang