Bismillah
hope you like.
"Aku pulang"Suara pintu berdecit itu membuyarkan lamunan perempuan Son yang tengah asik dengan tabletnya.
"Selamat datang di rumah" sambutnya.
Pria itu melepas satu persatu kancing kemeja birunya. Di ikuti oleh arloji dan segala benda lain yang ada di tubuhnya. Wajahnya terlihat pucat dan kurang bersahabat. Dan tentu saja, Seungwan tidak cukup berani untuk bertanya. Ia hanya tidak ingin terlalu ikut campur lagi.
"Seungwan-ah kepalaku pusing" adunya.
Wait a minute, apakah pria itu baru saja mengeluh dengan aksen yang manja?
"Ye?"
"Aku tidak bisa melanjutkan pekerjaanku. Kepalaku sakit dan aku ingin muntah" ujar Yoongi lemah.
"Baiklah aku akan menelepon Uisa-seonsaengnim sekarang. Mungkin dia akan segera datang" balas Seungwan agak ragu.
Ia baru saja melangkahkan kakinya ke nakas. Berniat mengambil ponsel pintarnya yang tergeletak disana, namun-"aku ingin samgyetang Wendy-ya"
Wendy-ya?
"Bisakah kau membuatkan aku sepanci samgyetang? Aku lapar"
Min Yoongi mengerjapkan matanya perlahan. Lebih mirip seperti anak anjing kecil yang terlihat sangat menggemaskan. Dengan wajah pucat yang tergeletak di sofa membuatnya tidak sanggup bahkan untuk menggelengkan kepala. Kaki Seungwan rasanya sudah berubah menjadi jelly.
Ada apa dengan pria itu? Apa dia sudah gila?
"Sudah merasa lebih baik?"Seungwan melipat kedua tangannya di atas meja makan. Tepat di sebelah pria Min itu menghabiskan semangkuk sup ayam buatan Nona Son yang telihat menggugah selera. Tak ada senyuman atau gurat khawatir disana. Son Seungwan hanya mengeluarkan air wajah seadanya saja. Membuat kepala Yoongi bertambah sakit dan rasanya ingin pecah saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Blue Eyes
FanfictionSatu hal konyol menyeret Nona Son ke pelaminan bersama Boss dingin nan angkuh yang sudah lama ia taksir. Secara tiba-tiba dan tak terencana. Terjebak dalam kungkungan gila yang pria itu buat tanpa jalan keluar. Tapi atas dasar apa? Highest Rank : #...