33. Arrivederci

45 6 1
                                    




























Min Yoongi menghentikan langkahnya di lorong rumah sakit pusat Seoul saat melihat sekumpulan orang yang ia kenal disana. Keluarganya, keluarga Seungwan dan tentu saja Kang Seulgi dengan mata dinginnya yang berurai air mata. Seluruh darah di tubuh pria itu seolah berhenti mengalir.

Jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Ia takut, bukan karena tatapan sepupu bermata kucingnya itu. Tapi saat ia menyadari jika koridor itu hanya memiliki satu ujung. Ruang operasi berpintu kaca yang terasa dingin. Rahang Yoongi bergetar takut. Pintu itu seperti gerbang mimpi buruk untuknya.

"Bagian mana yang kau tak mengerti saat aku menyuruhmu pergi dari kehidupan Seungwan, Min Yoongi?" Kang Seulgi menatapnya dalam.

Pria itu bahkan masih bingung. Ia tak tahu apa yang terjadi dan semua orang kini menatapnya bak penjahat yang tertangkap basah membunuh korbannya. Ia hanya bisa mengingat saat setengah jam yang lalu ibunya menelepon, mengatakan jika sesuatu terjadi pada istrinya. Tapi ia tak tahu akan berakhir di ruang operasi begini.

"Apa yang terjadi dengan Seungwan-ku?"

Suara kekehan perempuan Kang itu memenuhi pendengarannya. "Seungwan-mu? Setelah kau mencoba melakukan semua ini kau masih berani melabelkan perempuan malang itu sebagai milikmu?"

Yoongi mengerutkan dahinya dalam. Seulgi mengusap air mata bak sungainya itu sekali lagi. Mulutnya hampir terbuka, tapi suara derap langkah membuyarkan obrolan dua saudara itu.

"Nona Son..."











Yoongi dan Seulgi mendudukan tubuh mereka diatas lantai marmer koridor rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























Yoongi dan Seulgi mendudukan tubuh mereka diatas lantai marmer koridor rumah sakit. Pria itu merasa sakit kepala saat mendengar penjelasan dua orang polisi yang menangani kasus ini. Belum lagi setiap ucapan yang keluar dari dokter yang menangani Seungwan benar-benar membuat hatinya remuk berkeping-keping. Dari semua yang di jelaskan, garis bawahnya Seungwan mendapat serangan dari dua orang tidak dikenal di kediaman mereka.

Beberapa tulangnya patah dan ia mengalami serangan jantung. Namun Tuhan menyimpan rencana baik untuk wanita itu. Petugas medis bisa menyelamatkannya dan kini perempuan itu bisa beristirahat dengan nyaman. Yoongi belum sempat melihat jelas keadaan wanita itu, tapi ia kaca kecil di pintu bisa menampilkan sedikit keadaannya.

"Apa kau benar-benar membencinya sampai harus menyewa pembunuh bayaran begini?"

Yoongi mengangkat kepalanya. "Apa maksudmu?"

"Dua orang, menyerangnya. Benda tumpul dan benda tajam. Terencana dan tepat setelah kau meninggalkannya. Kenapa harus menyewa orang lain jika kau bisa membunuhnya dengan tanganmu sendiri?" Tanya Seulgi

"Kau benar-benar sudah gila Kang Seulgi! Otakmu berantakan! Aku bahkan masih tidak bisa mencerna semua yang terjadi padaku, dan kan seenaknya menuduhku begini. Aku bahkan hanya pe-"

Deep Blue EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang