29. the truth untold.

2.5K 260 92
                                    



















BISMILLAH, MAAF KALO ADA TYPO.









































"Kalau begitu gugurkan bayi itu."

Seungwan mencengkeram lututnya sangat kencang. Setitik air matanya mengalir. Menatap nanar pria yang di matanya kini bak iblis tak berhati. Hatinya hancur, rasanya seperti tersambar petir dengan kecepatan tinggi. "Kau benar-benar sudah gila bajingan." Desisnya.

Min Yoongi tertawa sarkas. Tangan itu bergerak mengusap wajahnya. "Kau tidak pernah mengerti perasaanku sayang. Kau tidak pernah mengingat bagaimana aku mengatakan-tak ingin membagimu dengan siapapun-kan?"

"Kau benar-benar sudah gila Min Yoongi, kau iblis. Bagaimana bisa kau bersikap seperti ini? Bayi ini anakmu. Dia tidak akan pernah hadir jika kau tidak menyentuhku."

"Kau tahu aku sangat benci penolakan Seungwan. Jangan jadikan apapun sebagai alasan. Kau adalah milikku, bukan siapapun termasuk makhluk itu."

Yoongi bangkit meninggalkan dari duduknya dan memutuskan untuk pergi. Ia tak perduli kemana, yang ada dipikirannya saat ini hanya ketenangan. Seungwan mengelus bagian tubuhnya yang masih rata itu halus. Sampai kapanpun ia tidak akan membunuh janin itu, dengan alasan apapun.

"Jangan khawatir, ibu tidak akan pergi kemana-mana nak. Ibu disini." Bisiknya pelan masih dengan tangisan.

Tanpa sadar, pertengkaran besar itu membangunkan manusia lain di rumah itu. Ya, dia yang berdiri disana, dibalik tembok pembatas dapur dan ruang televisi. Bae Saerin, dengan segelas susu dan keterkejutannya yang tak terkira. "Seungwan-eonnie, hamil?"























Segalanya terjadi begitu cepat, semuanya masih sangat ia ingat dengan jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
































Segalanya terjadi begitu cepat, semuanya masih sangat ia ingat dengan jelas. Bagaimana ia memperlakukan wanita itu dengan sangat kasar. Ia melihat Seungwan menangis pilu dengan mata kepalanya sendiri. Bagaimana wanita itu memekik untuk mempertahankan makhluk dalam perutnya itu. Ia sadar, Min Yoongi sangat menyadari kesalahannya. Ia berdosa. Ia pantas di kutuk dengan segala cacian terkotor apapun.

Yoongi memejamkan mata dan berusaha mengatur napas. Ia gagal, setitik air mata lolos dari pelupuk matanya. Malam ini melihat bagaimana wanita itu terluka merupakan satu kehancuran baginya. Min Yoongi mengakuinya, dan sama sekali tak menampik hal itu. Ia memang sudah benar-benar jatuh cinta pada perempuan bermarga Son itu.

Tapi ini semua sulit untuknya, rasa cinta ini membuatnya kelewat gila. Ia benar-benar tak ingin membagi wanita itu dengan siapapun. Ia ingin menumpas semua pria yang mendekati 'Seungwan-nya' ia ingin menghancurkan semua yang mencintai dan mengambil Seungwan-nya. Termasuk Park Jimin, Kim Seokjin, dan makhluk di dalam tubuh Seungwan-nya.

Deep Blue EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang