8. Pulau Ulleung : Kencan Buta

2.9K 468 17
                                    

















Ku renggangkan kedua tanganku ke udara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Ku renggangkan kedua tanganku ke udara. Menghirup bau lautan dan sinar mentari yang khas dari sini. Masih diatas kapal pesiar yang ku tumpangi menuju pulau yang katanya berbertuk sapi ini. Ulleung-do, Pulau seluas 6,18km persegi di Jeju utara ini.

Tempat dimana aku akan menghabiskan liburan cuma-cuma yang pihak kantor berikan. Aku tak ingin membuangnya sia-sia. Apalagi tak ada tiga makhluk aneh yang selalu mengikutiku kemana-mana. Ini benar terasa seperti mimpi terindahku. Lihatlah barisan sepeda dan dermaga di ujung sana. Checked, aku akan menghabiskan waktuku untuk memancing dan bersepeda setelah ini.

Tentu saja, tanpa bayang-bayang si keparat Min dan kekasih manisnya itu. Cukup ku akui jika gadis muda itu membuatku sangat amat iri. Bagaimana ia bisa membuat Min Yoongi jatuh berlutut ke hadapannya sementara ia menjalin kasih dengan pria yang bisa dibilang tidak jelas seperti Park Jimin? Dunia sudah gila. Aku juga tak mengerti dengan sihir apa yang bisa membuat Yoongi hilang hampir dua minggu ini karenanya.

Sepertinya pria itu frustasi berat dan mengasingkan diri di ujung dunia. Entahlah? Siapa yang tahu. Aku tidak perduli dan tak mau perduli.

Oh baiklah, aku tahu aku bukan apa-apa dibanding gadis Bae itu. Tidak cukup tangguh untuk mempertahankan perasaanku pada Boss Min-ku yang malang karena di tinggal kekasihnya yang mencintai pria lain. Csh, memilukan. Sama sepertiku.

Hey, untuk apa juga aku memikirkan si keparat itu? Ini adalah waktu liburanmu Son Seungwan. Jangan hiraukan apapun, termasuk rengekan Saerin yang kelewat berlebih itu. Siapa dia? Berani-beraninya menyuruhku untuk mencari Min Yoong!? Cari saja sendiri. Kau pikir aku pembantumu?

Apapun yang terjadi aku tak akan menghiraukan Si Keparat Min itu lagi. Aku bersumpah!

Drtt..

"Ya-Son Seungwan dimana kau?"

Kata-kata itu masuk begitu cepat ke indra pendengaranku bahkan saat aku belum sempat mengucapkan 'Halo' pada suara di seberang sana. Mengenali suara itu disana sontak aku terkekeh dan berkata, "Hey Kang Seulgi, apa kau tidak bisa mengatur suaramu huh? Kau lebih mirip seorang pendukung club olahraga yang brutal di banding penyiar berita ternama"

Benar, sepenjuru Korea mengenal perempuan berusia dua puluh tujuh tahun itu. Perempuan yang berbicara tepat denganku sekarang. Ia adalah Kang Seulgi, pembawa acara berita nomor satu di Korea yang hampir dikira seorang idol group dibanding seorang penyiar berbakat. Hanya dengan senyuman dan suaranya yang manis, ia berhasil menarik sebagian hati warga Korea.

Seulgi terkekeh, "Mianhae. Aku terlalu bersemangat hari ini, baiklah. Aku menunggumu di gerbang keluar. Cepat ya" katanya sambil terkekeh.

Sambungan telefonku dengan Seulgi terputus. Aku bangkit dan menarik koper yang tidak terlalu besar untuk turun dari kapal. Masih dengan kacamata yang bertengger di hidungku dan pakaian santaiku. Aku merasa lebih hidup sekarang.

Deep Blue EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang