20. Let's Hurt Tonight

3.1K 369 108
                                    



Akan lebih asoy kalo di bumbuin suara mbak Suran-I'll be fine HHH







Typo mohon maap. /maap mulu/










Deras hujan yang turun tak mengikis keinginan Yoongi untuk menunggu di salah satu kedai kopi sore itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Deras hujan yang turun tak mengikis keinginan Yoongi untuk menunggu di salah satu kedai kopi sore itu. Tepat di satu titik yang tak begitu jauh dari pusat kota. Namun suasananya begitu terasa pas. Damai dan sepi.

Yoongi masih duduk disana, disamping kaca besar yang membatasi dirinya dengan jalanan besar. Tepat di pojok kedai yang rasanya lumayan hangat. Tak ada yang dilakukannya saat ini. Hanya memandang keluar jendela atau sesekali mengaduk kopinya dengan sendok kecil.

Sejak kedatangan Jimin ia sudah mengira jika harinya akan berantakan. Ia jadi tak bisa berfikir jernih sekarang. Setiap kata yang terucap dari mulut lelaki itu terus berputar dalam pikirannya.

Bunyi lonceng terdengar bersamaan dengan pintu utama kedai kopi yang terbuka. Yoongi menoleh dan mendapati pria dengan senyuman secerah mentari itu disana. Hoseok, ia melambaikan tangannya. "Ada apa Bung?"

"Aku-bertemu dengan si brengsek Jimin tadi siang" kata Yoongi saat Hoseok menarik kursi dan duduk di hadapannya.

Hoseok menoleh ke arahnya. "Apa kau bilang? Maksudmu.. Park Jimin?"

Ia mengangguk sedikit ragu. Hoseok tahu ada sesuatu yang sahabatnya sembunyikan. Tapi ia tak mau ambil pusing. Pria itu mengangkat kedua bahunya. "Lalu kenapa? Apa yang dia lakukan?"

"Dia bilang..."









Jantung Seungwan masih berdebar dengan kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Jantung Seungwan masih berdebar dengan kencang. Seluruh tubuhnya merasa aneh. Rasanya seperti ada jutaan kutu mengerubungi tubuhnya, tapi di sisi lain ia juga merasakan kaku yang teramat hebat. Pikirannya terus berputar-putar pada kejadian yang baru saja melandanya beberapa waktu lalu.

"Takdir bilang, aku harus kembali padamu"

Matanya terbelalak saat menyadari kalimat itu kembali berputar di benaknya. Seungwan buru-buru menggelengkan kepalanya. Berusaha menghapus semuanya.

Deep Blue EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang