Jika kalian penasaran apa yang terjadi tadi siang saat Topan mengantarku, oke aku bakalan ceritain.
Saat aku naik keboncengan motornya Topan, aku tau kalau ini seharusnya tidak terjadi. Harusnya ku mencari alasan agar tetap tidak pulang bersamanya. Tapi setengah dari hatiku bilang kalau tidak masalah juga kalau diantar sama dia.
Jadi sebagai seorang cewek yang lebih sering mengikuti kata hati, aku naik ke motor Topan. Saat diperjalananpun Topan tidak bersikap sok akrab padaku, dia hanya menanyakan alamat rumahku dan kembali meminta maaf karna sudah membuatku hampir celaka.
Aku meminta Topan untuk menurunkan ku didepan komplek saja, tapi Topan menolak itu dengan tegas. Dia bilang, dia punya kewajiban untuk mengantarku sampai rumah dengan selamat. Saat itu hatiku mendadak terasa hangat, baru kali ini ada laki-laki yang begitu peduli tentang keselamatanku. Setelah ayahku meninggal karna sakit bertahun-tahun lalu, aku kehilangan sosok laki-laki yang peduli terhadap keselamatanku seperti ini.
Saat aku sibuk denganhatiku yang masih terasa hangat itu. Tau-tau saja aku sudah sampai depan rumahku. Saat itu hari sudah menjelang sore, waktu biasa ibu meyiram tanaman didepan rumah. Wajar jika dia tau aku pulang. Yang tidak wajar adalah karna aku pulang diantar seorang cowok untuk pertama kalinya.
Aku memperhatikan ibu menaruh selang air yang tadi ia pegang dan langsung menghampiri aku dan Topan yang masih diluar gerbang. Aku tau ini akan jadi ribet, karna ibu pasti akan nanya banya pertanyaan ke aku dan Topan. Dan dalam menit selanjutnya tebakanku itu terbukti benar.
"Udah pulang Sal, ini dianter siapa kamu?" ibu mengucapkan itu sambil memperhatikan Topan yang masih menggunakan helm full face dan jaket.
"Sore tante, saya Topan" kata Topan ke ibuku setelah ia melepaskan helmnya
"Saya Rita, ibunya Salwa" kali ini ibuku tersenyum semringah sambil menyalami Topan "Kalian satu sekolah" ibuku bertanya ke Topan.
Kalian tau, saat itu aku berasa kaya anak kecil yang sedang memperhatikan dua orang dewasa yana asik bercengkrama. Padahal mereka kan baru ketemu, tapi kenapa mereka bisa keliatan begitu akrab?
"Iya tan, kita satu sekolah" Topan menjawab pertanyaan ibu dengan senyum yang sangat manis. Ya Tuhan, apa barusan aku bilang kalau Topan itu manis? Aku pasti sudah ketularan Ara.
Ibuku sekarang beralih mentapku "Kok kamu ngga pernah cerita kalau punya temen cowok kaya Topan gini?"
"Kita juga baru kenal kok tan, makanya Salwa belum sempet cerita" Topan yang menjawab pertanyaan ibuku.
"Ya ampun kamu SMA udah berapa lama sil Sal?" ibuku mendadak jadi bete padaku, padahal apa salahku coba? Masa Cuma gara-gara baru kenal Topan, terus aku jadi dimarahin kaya gini, mana ngomelnya didepan Topan lagi. Aku kan malu.
"Duh Salwa ini emang susah punya temen nak Topan, sampai sekarang aja cuma Ara yang deket sama Salwa. Kamu tolong juga temani Salwa kalau disekolah ya. Ajak dia bergaul sama anak-anak yang lain, tapi jagain juga biar ngga salah pilih teman.
Ya Tuhan, ini benar-benar memalukan. Kenapa aku jadi kaya anak TK yang lagi dititipkan ke orang yang lebih tua?
"Mah apaan sih, aku malu tau?" aku tidak tahan untuk ngga protes ke ibuku.
"Siap tan, nanti Topan pasti jagain Salwa disekolah" hih kenapa Topan pake iyain mau mamah sih? Kan bakalan ribet nantinya.
Ibuku makin semringah mendengar jawaban Topan "Makasih ya nak Topan, ibu titip Salwa ya nak"
Tuh kan aku jadi kayak anak TK.
"Sebagai ucapan terima kasih, kamu makan disini yu nak. Pasti kalian lapar kan baru pada pulang sekolah gini" haduh apa lagi sih ibuku ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ara & Salwa
RomanceBagaimana jika kalian harus memilih antara sahabat atau cowok yang kalian suka? Mana yang kan kalian pilih? Ara dan Salwa dihadapkan dengan pilihan itu, mereka harus memilih mempertahankan persahabatan yang telah mereka miliki, atau memilih untuk be...