19

3 1 0
                                    

Temenan doang kan?

Tapi kok tau ada yang minta jadi pacar lu, gw emosi ya

***

Ara membaringkan kepalanya di paha neneknya, semalam dia dan keluarganya menginap dirumah sang nenek dan kakek

"Jangan pulang hari mah, besok aja deh ya ya ya" gadis itu membujuk Marina sang ibu

"Ngga bisa lah. Itu Papah kamu ada kerjaan Ra" jawabnya

"Nah iyaudah mamah sama papah aja yang pulang hari ini. Ara sama Ana besok aja" Ara yakin adiknya juga masih ingin berlama-lama dengan kakek neneknya itu

Lihat saja, sekarang Ana sedang asik memberi makan ikan dengan kakeknya dihalaman belakang

"Terus mamah sendirian dirumah gitu? Ngga ya na" tegas Marina

"Kenapa ngga? Takut ada setan pas mamah sendirian. Yaampun mah, setan juga kabur kalo denger mamah ngomel"

Mamahnya ini memang penakut sekali dengan hal-hal berbau mistis.

"Ra ngga boeh gitu bicaranya" nenek menugur sambil mengusap rambut cucunya itu

"Hhehe ampun oma" jawab Ara. Entah kenapa dia lebih ngeri saat ditegur oleh sang nenek dibanding saat diomeli ibunya

Tanpa bisa membantah, akhirnya Ara ikut pulang. Dia tidak berhasil membujuk mamah dan papahnya untuk bisa tetap menginap lagi dirumah sang nenek

Mobil yang dikendarai keluarganya itu hampir sampai. Gerbang rumahnya sudah terlihat, dan terlihat pula ada motor sport dengan sorang cowok diatasnya

Setelah sampai didepan pagar rumahnya itu, Ara bergegas keluar karna dia hapal dengan motor sport dan cowok itu

"Ngapain didepan rumah gw? Kalo mau maling ntar aja tunggu agak malem" kata Ara saat dia sampai didepan sang pemilik motor

"Mulut lo! Lama-lama gw obras juga ya" cowok yang adalah Rasya itu kesal sendiri. Gadis didepannya ini tidak ada manis-manisnya

"Terus ngapain kalo nongkrong didepan rumah orang gini?"

"Nunggu yang punya rumah keluar, nih dari tadi ditelfon ngga bisa" Rasya menunjukan ponselnya yang menunjukan panggilan ke nomor Ara

Gadis itu tadi memang mengaktifkan mode airplane di ponselnya, biar hemat batrei aja

"Temen kamu Ra?" Ara meoleh saat ibunya sudah berdiri disampingnya. Dia hanya mengangguk sebagai jawaban

"Saya Rasya tante" Rasya memperkenalkan diri sambil mencium tangan Marina

"Masuk aja Rasya, ngobrolnya didalam aja" kata Marina lagi

"Ngga usah tante. Sebenarnya saya mau izin buat ngajak Ara keluar" ya, memang itu tujuannya datang kerumah Ara

"Oh izin ke papahnya Ara aja gimana? Tante ngga bisa main kasih izin aja soalnya" kata Marina. Sebenarnya dia bisa saja langsung mengizinkan anaknya ini pergi. Tapi dia ingin tau apakah remaja didepannya ini cukup berani izin ke suaminya itu

"Boleh tan" jawab Rasya yang membuat Marina cukup terkejut. Karna sejauh ini hanya Rio yang berani minta izin langsung ke suaminya jika akan mengajak anak tertuanya ini pergi

Saat sudah dihadapan Bagus, papahnya Ara. Rasya mengutarakan niatnya untuk mengajak anaknya itu pergi dan berjanji tidak akan pulang larut.

Dengan mudahnya Bagus memberi izin tersebut, karna memang dia tidak pernah melarang anak-anaknya dalam hal apapun selama anaknya bisa menjaga dirinya

Ara & SalwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang