Part 8

13.7K 900 149
                                    

Haiiii maaf banget lama. Kemarin-kemarin jaringannya lagi susah banget, udah nulis panjang-panjang taunya gak ke save jadi ilang dan baru sempet buat nulis sekarang.

Itu aku nulis setengahnya pas lagi ada acara keluarga lho. Gak enak soalnya udah buat kalian nunggu hahaha.

Semoga sukaaaa!














***

Sudah beberapa hari ini Nisya seperti kehilangan semangat, bayangan Rizky terus menghantuinya. Setelah kejadian itu, Rizky masih belum menghubungin Nisya sampai saat ini.

Nisya sudah cantik di hari Minggu pagi ini. Dia ingin mengunjungi makam Axel rencananya. Sudah lama sekali rasanya dia tidak mengunjungi laki-laki yang namanya akan selalu tersimpan rapih di hati dan memorinya.

"I miss you so much Kak" lirih Nisya

Nisya menuruni tangga dan menemukan Tina sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi Mbak" sapa Nisya

Tina tersenyum melihat Nisya yang sudah cantik. Dia tidak perlu heran melihat majikannya itu sudah cantik di pagi hari padahal ini hari Minggu.

"Mau tengokin Mas Axel ya Mbak?"

Nisya tersenyum kecil mendengarnya. "Iyaa Mbak, udah lama juga gak kesana"

Tina menggeleng mendengarnya, bagaimana mungkin majikannya itu bilang sudah lama tidak mengunjungi makam Axel padahal setiap dua minggu sekali gadis itu selalu kesana.

"Mbak Nisya padahal selalu kesana tiap dua minggu sekali, tapi masih bilang udah lama gak kesana" ucap Tina terkekeh

Nisya tersenyum sendu mendengarnya. "Waktu Axel masih hidup kan aku jarang banget ketemu dia, ketemu juga cuma bisa pandangin dari jauh aja. Kalo sekarang kan bisa jengukin dia kapan aja, bisa cerita sama dia juga, biarpun aku gak bisa liat dia"

Tina tersenyum dan mengelus pundak Nisya. "Mas Axel beruntung banget dicintai sama Mbak Nisya"

"Aku yang beruntung karena mencintai dia Mbak" balas Nisya

"Mbak Nisya gak boleh sedih lagi. Mas Axel pasti gak mau liat Mbak sedih terus. Jangan coba bunuh diri lagi ya Mbak kaya lima tahun lalu, saya sedih liat Mbak Nisya kaya gitu" ucap Tina dengan air mata yang jatuh

Nisya memeluk Tina tanpa sungkan. Baginya, Tina itu bukan cuma pembantunya tapi juga sebagai teman dekatnya.

"Enggak, aku gak bakal kaya gitu lagi. Maaf udah buat kalian semua khawatir" ucap Nisya

Tina menghapus air matanya dan melepaskan pelukan mereka.

"Udah atuh ih gak boleh sedih-sedihan lagi. Udah cantik gini masa nangis, nanti cantiknya luntur, kan mau jengukin pangerannya"

Nisya tertawa dan memilih untuk duduk memakan sarapannya agar cepat sampai ke makam Axel.

***

Nisya melangkah senang menuju makam Axel. Rasanya beban yang sudah seminggu ini dia tanggung menjadi ringan saat dia mengunjungi makam Axel.

Makanya setiap punya masalah dan Aldo sedang sibuk, Nisya memilih untuk pergi mengunjungi makam Axel dan bercerita banyak hal disana. Dia tak peduli jika orang lain menganggapnya aneh karena berbicara di depan makam, karena Nisya percaya sekalipun Axel tak pernah mengenalnya di dunia, dia yakin laki-laki itu pasti melihatnya dari atas sana, dia juga merasa Axel selalu ada di dekatnya dan mendengarkan setiap keluh kesahnya saat dia berada disana.

My Lovely Brondong 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang