Part 2

15.2K 825 79
                                    

Siang ini Rizky memutuskan untuk makan siang di luar sendiri karena kekasihnya sedang sibuk, lagipula sudah lama sekali rasanya dia tidak keliling Jakarta.

Dia memberhentikan mobilnya di Cafe tempat dia biasa menghabiskan waktunya saat SMA. Bibirnya tertarik sedikit membentuk senyuman, otaknya memutar segala yang sudah pernah dia lewati di Cafe ini, langkah kakinya mantap untuk masuk ke dalam Cafe, matanya menelusuri tiap detail bentuk Cafe ini yang hanya mengalami sedikit perubahan.

"Rizky?"

Rizky menoleh ke samping ketika mendengar ada seseorang yang memanggil namanya.

"Astaga Ky, lo beneran Rizky Alfarizi kan?" ucap laki-laki itu antusias

Rizky terkekeh dan mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan laki-laki itu. "Bang Al, gila akhirnya ketemu lo lagi hahaha" balas Rizky

"Kapan balik lo? Kok gak ngasih kabar sih?" tanya Aldo

"Belum lama sih, sekitar dua minggu yang lalu lahhh"

"Ck sombong lo ya balik gak ngabar-ngabarin"

"Hahaha gak gitu Bang, gue pikir lo udah tau gue balik"

"Tau darimana kalo gak ada yang ngasih tau" kesal Aldo

Rizky mengangkat satu alisnya, "Emang Nisya gak cerita?" tanyanya

Aldo mengerutkan dahinya bingung mendengar pertanyaan Rizky. "Jangan bilang lo udah ketemu dia" selidik Aldo

Rizky menganggukan kepalanya mantap. "Emang udah, pas banget gue sampe Indonesia gue ketemu dia"

"Sial! Lo mau balikan tapi gak cerita-cerita, gue masih sahabatnya lho"

Rizky tersenyum simpul mendengarnya. "Siapa yang mau balikan Bang? Gue gak berniat buat selingkuhin pacar gue hahaha"

Mata Aldo membulat mendengarnya. "Lo udah punya pacar baru? Gila! Gue pikir lo bakal kaya Nisya ke Axel yang cinta setengah mampus"

"Lagian justru karena itu gue gak mau jadi kaya Nisya yang mengharapkan sesuatu yang gak pasti dan mengabaikan yang ada di dekatnya, karena gue tau betul rasanya diabaiin sama orang yang kita cintai cuma karena dia gak bisa melupakan masa lalunya yang jelas-jelas emang gak pasti"

Aldo tersenyum sambil menepuk bahu Rizky. "Maafin sahabat gue yaa kalo udah nyakitin lo, gue tau dia emang bodoh banget ngarepin Axel terus, tapi gue juga tau betul secinta apa dia sama laki-laki itu"

"Gak perlu minta maaf Bang, cinta emang butuh pengorbanan kan?"

Aldo melihat jam tangan yang melingkar ditangannya. "Sorry nih Ky, gue kayanya harus balik duluan deh, kantor gue jauh dari sini soalnya takut macet"

"Hati-hati Bang"

"Sip, duluan ya Ky"

"Bang,"

Aldo yang baru ingin melangkahkan kakinya berhenti ketika Rizky memanggilnya lagi.

"Makasih yaa udah jagain Nisya lima tahun ini, makasih lo udah selalu ada di sampingnya dan selalu ada buat dia, mungkin kalo gak ada lo gue gak tau apakah gue bisa ketemu sama dia lagi atau enggak waktu itu" ucap Rizky tulus dengan senyum manisnya

Rizky tau itu memang kewajiban Aldo untuk menjaga Nisya sebagai sahabatnya, tapi sungguh dia benar-benar ingin berterima kasih dengan laki-laki itu, karena jujur saja dia benar-benar tidak bisa membayangkan apa jadinya gadis manis kesayangannya yang dulu itu ketika Aldo tidak ada di sampingnya dan selalu menjaganya.

Aldo balas tersenyum, dia tau sekalipun Rizky sudah mempunyai kekasih jauh dilubuk hatinya laki-laki itu masih menyimpan rasa untuk sahabatnya.

"Gak perlu bilang makasih Ky, itu emang udah kewajiban gue sebagai sahabatnya kan?"

My Lovely Brondong 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang