16. Worried

132 18 0
                                    


I don't want you sick, but I'm worried
Matthew Axelo

🌸🌸🌸

"Selamat pagi! Mama dan Papa kesayangan Aletha." sapa Aletha sambil mencium pipi Shania dan Harry.

"Pagi sayang." jawab Shania dan Harry bersamaan.

"Tumben kamu bangun sendiri. Biasanya kan dibangunin," ujar Shania memperhatikan putrinya itu.

"Karena hari ini aku lagi rajin." ucap Aletha sambil mengoleskan selai cokelat diatas roti tawarnya.

Shania hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban dari Aletha.

"Oh iya, Papa tadi dapet kabar keluarganya Kenzo ke Singapore lagi." ucap Harry tiba-tiba, karena semalam ia mendapat telpon dari Alex bahwa dirinya beserta Alice dan Kenzo sedang berada di Negeri singa itu.

"Iya, Kenzo udah bilang kok Pa." jawab Aletha.

"Ma, Pa, aku pergi dulu ya. Soalnya temen aku udah jemput." kata Aletha sambil beranjak dari meja makan dan berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Temen kamu yang mana?" tanya Shania.

"Matthew, Ma." jawab Aletha.

"Yang waktu itu kesini?" tanya Shania seraya mengingat-inget teman Aletha yang bernama Matthew.

Aletha mengangguk. "Aku pergi Ma, Pa."

"Hati-hati." ucap Harry.

🌸🌸🌸

"Udah?" tanya Matt kepada Aletha yang kini telah masuk kedalam mobilnya.

Aletha mengangguk. Ia merasa canggung. Bisa dibilang ini hari pertama ia dijemput oleh Matt kesekolah, dengan status yang baru.

Selama diperjalanan Matt dan Aletha sibuk dengan pikiran dan kegiatan masing-masing. Matthew hanya menyetir dan fokus dengan jalanan, sedangkan Aletha hanya memandang jalanan dari balik jendela hingga mereka sudah sampai diparkiran sekolah.

Matt keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Aletha. Banyak siswi SMA Pelita Jaya yang memperhatikan mereka secara terang-terangan, Aletha merasa risih, seakan tahu apa yang dirasakan Aletha, Matt mengenggam tangan Aletha untuk berjalan bersama.

"Gak usah dipeduliin ya." ujar Matt seraya membuat Aletha nyaman.

Aletha hanya mengangguk. Mendapat respon seperti itu, Matt tersenyum. Mereka berjalan melewati siswi yang dari tadi memperhatikan mereka, khususnya Matt. Mereka terus saja memperhatikan Matt. Mungkin mereka kecewa, karena pangerannya telah mendapatkan seorang pasangan.

Matt tak ambil pusing soal banyak siswi yang menatap ia dan Aletha sejak tadi, Matt tidak peduli, bahkan Matt tidak menatap mereka sama sekali, yang Matt pentingkan sekarang adalah pacarnya, Aletha Natalie.

Setelah melewati mereka cukup jauh, Matt menghentikan langkahnya dan menatap Aletha.

"Kalo ada yang merhatiin kita kayak tadi, kamu gak usah peduliin, cuek aja, mereka emang gitu." ucap Matt.

"Iya, aku ngerti." jawab Aletha sambil tersenyum.

"Ya, beginilah resiko kamu jadi pacar orang ganteng." Matt terkekeh melihat ekspresi Aletha setelah ia berbicara seperti itu.

The Last Promises Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang