-14-

2.6K 338 37
                                    

Loves By Jiikeiha

Disclaimer By Masashi Kishimoto

.

.

.

"Hinata, Sasuke .... d-dia mengalami kecelakaan."

Seketika tubuhku lemas saat mendengar suara baritone milik Neji-nii memberitahu bahwa pria yang sebentar lagi akan menjadi suamiku mengalami kecelakaan saat melawan kelompok mafia kelas atas.

Neji-nii menangkap tubuhku yang mendadak limbung, seakan kedua kaki tidak bertenaga lagi, pun dia membaringkan tubuhku di atas ranjang. Kulihat manik matanya menatap prihatin ke arahku, ku paksakan tersenyum agar tidak membuatnya khawatir.

"Ha-hanya kecelakaan kan Niisan? d-dia sudah sering mengalami kecelakaan Niisan, jangan khawatir."

Kedua tangan kutangkupkan ke wajah sendu Neji-nii, dia tersenyum mengangguk namun aku melihat itu bukan senyum penguat atau senyum penyemangat, itu adalah senyum... prihatin.

.

.

.

Uchiha Sasuke, seorang komisaris polisi yang berhasil menarik hatiku, seorang Hyuuga Hinata gadis biasa pemilik restaurant yang terletak tepat di depan gedung kantor kepolisian daerah. Dari sana kami berkenalan, pembawaannya yang tenang dan dewasa membuat aku jatuh cinta sejak awal melihat mata hitamnya. Bak gayung bersambut saat tahu dia memiliki perasaan yang sama denganku.

Hampir dua tahun kami menjalin hubungan dan berencana akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius dari hanya sekedar pacaran, hingga tanggal telah ditentukan dan dua minggu lagi hari bahagia itu tiba namun Tuhan selalu punya rencana lain untuk manusia.

Kemarin aku berada di kantor pemerintahan, melengkapi surat-surat untuk pernikahan kami, dan hari ini aku berada di rumah sakit, tepat di depan ruang operasi. Menunggu keajaiban yang bisa membawa senyumannya kembali lagi padaku.

Neji-nii tidak pernah sedikit pun melepaskan pelukannya, aku tahu jauh di dalam hati Neji-nii juga merasakan luka yang sama sepertiku. Sasuke-kun dan Neji-nii adalah sahabat sekaligus rekan kerja.

"Kau masih ingat Hinata, dia selalu bilang memiliki sembilan nyawa."

Aku tertawa hambar, memang beberapa kali kekasihku itu mengalami kecelakaan, sudah sering juga aku dibuat hampir mati berdiri oleh keadaannya, tapi dia selalu punya cara untuk membuat hatiku yang waswas tenang kembali.

Namun kali ini berbeda, saat dokter memberitahu bahwa tangan kanannya harus segera diamputasi jika tidak ingin terjadi pembusukkan dan menyebar ke tubuhnya. Kelak nanti ia sadar, aku tidak akan membiarkan pria yang menjadi separuh hatiku itu menyampaikan seribu satu alasan untuk membuatku tenang kembali.

.

.

.

"Mau apa kau ke sini?!"

Bentakan itu sudah menjadi hal biasa bagiku, sejak Sasuke-kun keluar dari rumah sakit keadaan fisiknya memang membaik namun psikisnya berangsur memburuk, kehilangan tangan kanan penyebab utamanya.

"Aku membawakanmu Okonomiyaki, Sasuke-kun."

Selembut mungkin aku berbicara padanya, tidak sampai hati jika harus melukai separuh jiwaku yang ada padanya, meski dia terkesan mulai mengabaikan bahkan membatalkan pernikahan kami dua bulan lalu.

LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang