-15-

2.5K 342 62
                                    

Loves By Jiikeiha

Disclaimer By Masashi Kishimoto

.

.

.

"Namanya Uchiha Sasuke, kelak ia akan tumbuh menjadi seorang pria yang dingin dan keras kepala, wah!" Kakashi membolak-balik lembaran buku tebal bersampul coklat yang ia letakkan di atas meja kerjanya. Ia menguap malas saat matanya melihat dengan seksama deretan huruf-huruf berwarna emas yang tercetak rapih di tiap lembarannya.

Hinata, salah satu malaikat pelindung berdiri dengan malas di depannya. Hari itu Hinata dipanggil untuk menjalankan tugasnya menjaga anak manusia hingga berumur 7 tahun.

Hinata mendengarkan dengan seksama, sesekali ia menggigit dinding mulutnya saat Kakashi menjelaskan karakter dan sifat dari si anak manusia tersebut.

"Loh, kalau kelak dia tumbuh menjadi pria yang menyebalkan, berarti aku gagal menjaganya, begitu?" Kakashi mengangkat bahu, ia terlalu malas menghadapi banyak pertanyaan dari malaikat junior yang memprotes tugasnya.

"Ck cepat bergegas, dia akan lahir sebentar lagi." sergahnya cepat.

"Eeh, tapi-"

"Tidak ada tapi... bye Hinata!"

Pof!

Hinata menghilang dari ruang kerja Kakashi. Sementara pria itu menutup buku catatan anak manusia tersebut, dan meletakkannya di dalam lemari yang terbuat dari emas murni tanpa perlu beranjak dari kursinya.

.

.

.

"Jika saja Kakashi tidak memberitahu bahwa kelak kau akan menjadi pria menyebalkan, mungkin aku akan senang menjagamu ... kau anak yang tampan dan pintar."

Hinata menyentil kening bocah berumur 1 tahun itu, kedua mata hitam miliknya menatap lucu ke arah Hinata. Baru saja ia menyelamatkan Sasuke yang hampir terjatuh dari tangga teras rumah keluarganya.

"Ma... ma."

"Aku bukan Mama-mu, bodoh." Hinata terkekeh. Tak lama kedua orangtua Sasuke datang dengan raut wajah khawatir karena Sasuke kedapatan keluar dari rumah seorang diri. Ibunya langsung menggendong Sasuke dan membawanya masuk ke dalam rumah. Sasuke tersenyum lebar, melambaikan tangan ke arah Hinata.

Hinata sendiri membalas lambaian tangan bocah itu dengan kerlingan nakal dan lidah yang dijulurkan.

.

.

.

"Napa leka tidak bica ihatmu?" (kenapa mereka tidak bisa melihatmu?) Sasuke menangkup wajah pada kedua tangannya yang bertumpu di atas bantal yang ada di pangkuannya. Melihat ke arah Hinata yang duduk di atas ranjangnya, tepat di depannya dengan raut wajah penasaran.

"Karena aku ada, hanya untukmu." bocah berusia empat tahun itu terlihat tidak mengerti dengan jawaban Hinata.

"Kau tidak akan mengerti Sasuke, lebih baik kau tidur sekarang sebelum Ibumu kembali ke sini dan memarahimu." Hinata mencubit hidung Sasuke, tentu saja ia bisa menyentuhnya. Hinata adalah penjaganya.

"Aaa... angan itu, Ata." (Jangan begitu, Ata)

"Ck, sudah berapa kali kubilang, namaku Hinata... Hinata, bukan Ata!" Hinata mencebik, Sasuke terus mengulang panggilannya untuk Hinata, menggoda malaikat cantik itu hingga membuat Hinata berpura-pura marah.

LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang