-12-

2.8K 353 22
                                    

Loves By Jiikeiha

Disclaimer By Masashi Kishimoto

.

.

.

Prefektur Hyogo, 1943

Sasuke membiarkan air hujan jatuh membasahi wajahnya yang tengah mendongak ke atas langit dengan kedua manik kelam yang tersembunyi di balik kelopak mata.

Setahun sudah ia berpisah dari keluarganya. Ibunda, Istri dan anak lelaki yang baru saja lahir. Kedua mata masih terpejam, meresapi rindunya yang mendalam, menggigit tiap bagian hati, membuatnya semakin terluka dan ingin cepat kembali, namun pertempuran masih belum usai.

Setelah Jepang kalah dalam berbagai pertempuran laut dan tentara Poros Eropa dikalahkan di Afrika Utara dan Stalingrad melalui serangkaian kekalahan Jerman di Eropa Timur, invasi sekutu ke Italia, dan kemenangan Amerika Serikat di Pasifik, Poros Jepang mulai kehilangan inisiatif dan mundur secara strategis di semua front.

Sasuke satu dari banyak orang yang ditarik mundur dan akan di tempatkan di pos-pos penjagaan sekitar wilayah Jepang yang perlu perlindungan.

Dengan gontai, pria berusia dua puluh tiga tahun itu berjalan menuju tenda yang ia tempati kurang lebih sebulan setelah dirinya ditarik kembali ke gamisun militer Hyogo, bersiap untuk menuju gamisun militer yang terletak di Hiroshima.

Sasuke mulai membereskan barangnya yang tak seberapa, membiarkan tubuhnya yang basah kuyup menggigil kedinginan saat ia memasukkan kemeja berwarna hitam ke dalam tas, selembar kertas jatuh tepat di atas kakinya, sedikit membungkuk, tangannya terulur memungut kertas usang tersebut.

Rindu kembali datang, kala manik kelamnya menyapa tiap deret tulisan tangan yang sangat rapih khas tulisan perempuan, menarik kedua sudut bibir, mendaratkan bokong di atas ranjang besi yang hanya cukup untuk satu orang, Sasuke mulai kembali membaca kata yang tersusun menjadi kalimat, curahan hati istrinya ~ surat itu, surat pertama yang Hinata tulis untuknya.

Sasuke-kun...

Sebulan sudah kau pergi, terasa berabad bagiku, harum tubuhmu, hangat napasmu, lembut tatapanmu dan belaian jemarimu, selalu menyiksa malam-malam ku~

Bagaimana kabarmu di sana?
Apa kau baik-baik saja?
Apa makanmu teratur?

Apa tidurmu nyenyak?

Dan apa kau merindukanku?

Jangan kau tanyakan apa aku juga merindukanmu, karena aku hampir gila untuk bisa melawan kerinduan ini, memeluk sendiri tubuh ini saat rasa rindu mulai membuatku kedinginan, menahan agar air mata tak jatuh saat tiap kali aku mengingat dirimu, wajahmu, senyummu yang meski hanya sesekali kau tunjukkan~

Semua yang ada pada dirimu, yang tak lagi bisa kusentuh, berhasil merusakkan tiap sisi kerja sarafku, kadang aku terbangun dan menatap ke arah sisi futon yang hanya dua kali kau tiduri, terkadang aku membuat kopi hitam dan meletakkannya tepat di atas sisi meja yang biasa menjadi tempat mu...membiarkan kopi itu dingin~ dan membuangnya, berharap rasa rindu ini bisa sebentar saja sirna.

Aku gila, Sasuke-kun, dan itu semua karena dirimu~

Tapi kau tidak usah khawatir, aku di sini, bersama Ibu, akan selalu berusaha untuk kuat, menantimu, menanti waktu kembali memihakku untuk bisa berada di pelukanmu lagi...

Jaga kesehatanmu, anata~ karena kelak bukan hanya aku dan Ibu yang akan kau temui, tapi juga seseorang yang menjadi pembuktian cinta kita, seseorang yang telah kau titipkan di rahimku~

LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang