-3-

5.2K 511 33
                                    

Loves By Jiikeiha

Disclaimer By Masashi Kishimoto

.

.

.

Siang itu langit tampak mendung, angin dingin berhembus, sesekali menerbangkan helaian surai indigo wanita berparas ayu yang tengah berbadan dua. Wajahnya terlihat tenang, meski hampir dua puluh menit dirinya menunggu seseorang.

"Hinata!"

"Karin."

Dengan wajah penuh penyesalan, Karin memeluk erat Hinata yang enggan beranjak dari duduknya.

"Maafkan aku."

"Tak apa."

Karin menarik kursi tepat di samping Hinata, meletakkan shoulder bag bermerk ternama di atas meja sebelum membuka dan mengambil sesuatu dari dalamnya.

"Aku berhasil mendapatkannya."

Wajah cantik Karin berbinar saat menunjukkan sebuah kotak yang dibungkus kertas kado berwarna senada surainya.

"Shishui-kun pasti menyukainya."

"Ck, tentu saja dia harus menyukainya!"

Hinata menggelengkan kepala saat melihat wajah mengancam milik Karin. Dirinya tahu, Karin sudah berusaha keras mendapatkan jam tangan branded limited edition yang hanya ada dua puluh unit di seluruh dunia untuk hadiah ulang tahun Shishui, suami Karin.

"Kamu sudah makan?"

Hinata mengangguk.

"Kalau begitu kita pergi?"

"Kamu tidak ingin makan sesuatu?"

Karin menggeleng, matanya melihat suasana cafe tempatnya bertemu dengan Hinata yang mulai ramai.

"Aku harus menjemput Sota-kun, setelah itu kuantar kamu pulang."

Hinata menuruti sahabat baiknya.

"Sota-kun pasti senang bertemu dengan Keita-chan."

Karin menggamit lengan Hinata, keduanya berjalan santai menuju parkiran. Karin masih terus berbicara, sesekali Hinata menanggapinya dan tertawa. Keduanya memang telah bersahabat sejak berstatus sebagai pelajar di Konoha Junior School.

"Dan kamu tahu, saat a—"

Karin menghentikan langkah dan ocehannya, membuat Hinata refleks menoleh ke arahnya.

"Karin, ada apa?"

"Sasuke-kun?"

Hinata mengikuti arah pandang Karin, netranya membulat hingga tanpa sadar, tangannya mencengkram lengan Karin.

"Kita hampiri!"

"Tidak, Karin tunggu!"

"Apa maksudmu?!"

"K-kita p-pulang."

Karin mengernyit, tubuh Hinata bergetar.

"Kumohon."

Hinata melepas cengkraman dilengan Karin, berjalan lebih dulu ke arah mobil Karin, meninggalkan Karin yang berdecak kesal karena selalu tak bisa membantah Uchiha Hinata.

...

Hari mulai beranjak tengah malam, Hinata memilih untuk tidur menemani putri sulungnya yang baru berusia tiga tahun, matanya memandang wajah cantik serupa dirinya, jemarinya pun bermain dirambut hitam pekat sang putri yang telah terlelap.

LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang