-18-

2.4K 248 17
                                    

Sekuel Bukan Cinderella
Disarankan untuk baca 'BC' dulu yes 🤭
Bahasa suka-suka
Puebi berantakan!!

.

.

'Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Nanging kangen keringet bareng awakmu'

Neji tidak bisa menahan tubuhnya untuk tidak bergoyang saat ia mendengar seorang pengamen bernyanyi di cafe yang sedang mereka kunjungi.

"Oa Oe!" pun dirinya ikut-ikutan berteriak seperti pengunjung lainnya.

Akhirnya mereka sekeluarga sampai dengan selamat di Jogja, termasuk Pedro yang memaksa ikut hingga terpaksa dibedong dan digendong layaknya anak bayi.

Sasuke sendiri sedari tadi sibuk dengan ponselnya, menghiraukan Hinata yang mengajaknya ngobrol dengan bahasa Jawa.

"Sasuke-kun, sampeyan pengin mangan?" tanyanya sembari melihat kamus bahasa Jawa bergambar Petruk hadiah dari tour guide mereka.

"Arek mangan opo, Sasuke-kun?" Sasuke melirik sinis ke arah Hinata yang tertawa geli.

'Tak gawe los dol, blas aku ra rewel
Nyanding sliramu sing angel disetel
Tutuk-tutukno chattingan karo wong liyo
Rapopo, aku ra gelo'

"Oa Oe!" Hizashi ikut berdendang bersama Neji.

"Ini apa namanya?" tanya Hikari pada tour guide mereka yang bernama Lyla. Gadis manis berkepang dua yang fasih berbahasa Jepang dengan logat medoknya.

"Mie tek-tek," jawab Lyla singkat.

"Mie ketek?" ulang Hikari.

Lyla menepuk jidatnya.

"Bukan mie ketek tapi mie tet*k."

Hiashi mencoba membenarkan, Lyla mengangkat bahu melihat interaksi keduanya. Hikari hanya manggut-manggut saja.

"Enak ya mie tet*k ini." Tenten sudah habis dua piring dan sedang menghabiskan piring ketiga.

"Astaga!" Lagi, Lyla menepuk jidatnya.

"Sasuke, kenapa tidak makan?" Kakek yang sejak tadi memerhatikannya bertanya.

"Tidak lapar."

"Kok ora luwe?" (Kenapa tidak lapar?) Sasuke lagi-lagi melirik sinis ke arah istrinya.

"Hinata ngomong apa sih?" Tenten gregetan dengan adik iparnya.

Sasuke beranjak, mau ke kamar mandi katanya.

"Sasuke, ngenteni aku!" teriak Hinata seraya menyusul Sasuke.

.

.

.

Sasuke memutuskan untuk mengajak Hinata pergi dari cafe tempat mereka makan malam. Hinata yang semula menolak terpaksa menuruti karena diancam oleh Sasuke yang katanya akan pulang kampung sendirian.

"Kenapa kita harus pergi diam-diam?"

"Karena kalau kita bilang, keluargamu pasti akan ikut."

Hinata membisu, dia merasa tidak enak dengan Sasuke. Lagi pula bukankah seharusnya acara ke Jogja adalah acara bulan madu mereka.

LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang