KEMBALI KE MASA ITU

72 7 0
                                    

"Kamuhari ini banyak diem, apa ada masalah?" Sari menggeser posisiduduknya agar bisa melihat wajah Naufal yang berada disampingnya. Belistirahat tadi Sari langsung berlari kelantai dua menuju kelasNaufal, saat dilihatnya Naufal sedang terduduk sambil melamun Sarimenghampiri.

Naufalmenoleh menatap Sari tepat di manik mata, "Kemarin kamu kemana?"Naufal malah balik bertanya.

"Kemarinkami gak jadi ke mall, Astri dan Nindi ada keperluan lain, jadi akulangsung pulang deh." jawab Sari jujur.

"Kenapagak nelfon aku buat minta jemput?"

"Gakmau repotin kamu."

"Akukan belum sampe rumah, masih di jalan harusnya..."

"Karenakamu lagi di jalan, aku takut kamu kenapa-kenapa kalau nelfontiba-tiba." sela Sari.

"Janganmotong ucapan aku!"

Sarimengerjap takut, "Maaf."

"Yakinlangung pulang kerumah?" tanya Naufal lagi. Sari mengangguk. Naufaltersenyum hambar menatap whiteboard yang penuh dengan coretan.

"Kamugak percaya?" tanya Sari berusaha mencuri perhatian Naufal.

"Fal,kamu gak percaya?" tanyanya lagi, namun Naufal tetap bergeming.

"Kayanyakamu butuh waktu sendiri, aku balik ke kelas aja ya." ucap Sarisambil beranjak dari duduknya.

"Nico...,"ucapnya sambil melirik Sari singkat. Sari menghentikan langkahnya,menoleh ke arah Naufal, "Kamu masih suka dia kan?" tanya Naufalkali ini menatap Sari lurus-lurus.

Sarimembalikan badannya menghela nafas, "Kenapa harus bawa-bawa Nicosih?"

Naufalberanjak dari tempatnya melewati Sari, menutup pintu kelas dengankasar dan langsung menarik Sari ke belakang kelas, Naufal tidak mauada yang mencuri dengar perdebatan mereka nanti.

"Kamukenapa jadi kasar gini sih?" Sari berusaha melepaskan genggamanNaufal.

"Kamuyang kenapa!" teriak Naufal membuat Sari terkejut dan berhentiberontak.

"Fal...,"

"Sar...,"ucap Naufal menyela, "Kamu kenapa bohong?" Naufal menatap Sarilekat.

"Akugak bohong." jawab Sari tegas.

Naufaltersenyum, melepaskan genggamannya dari tangan Sari. Dia mengambilponsel dari kantung celananya, mencari sesuatu dan menyerahkanponselnya pada Sari, Sari menerima dalam bingung. Matanya memintapenjelasan namun Naufal hanya mengangkat dagunya meminta Sari untukmelihat sendiri. Di layar ponsel itu terpampang lebar foto dirinyayang sedang dipeluk Nico. Sari menutup mulutnya dengan sebelahtangannya, tak percaya. Sari melihat foto-foto berikutnya, foto Nicoyang sedang menyentuh wajahnya, foto mereka berpandangan, foto Sarimemegang tangan Nico, foto Sari yang memaksa Nico untuk melepasseragamnya, semua terabadikan dalam bentuk 2 dimensi ini. Sarimengangkat wajahnya dan dia melihat raut wajah Naufal yang tidakpernah dia lihat sebelumnya.

"Siapayang ngirim foto ini ke kamu?" tanya Sari penasaran, pikirannyakali ini langsung tertuju pada Rara.

"Gakpenting siapa, yang mau aku tanyain. Kamu ngapain aja sama Nicokemarin?!" tanyanya dingin.

"Foto-fotoitu gak bisa mewakili kejadian kemarin Fal, orang yang udah ngirimfoto ini ke kamu cuma mengabadikan sebagiannya aja." tutur Saritenang berharap Naufal mau mendengarkan penjelasannya.

"Sebagiannyalagi apa? Kissing!" teriak Naufal menghakimi.

Sariterperangah mendengar tuduhan Naufal terhadapnya, "Hah! Kissing!?Kamu kalo ngomong jangan sembarangan ya!" Sari tidak terima dituduh seperti itu. Dilihatnya Naufal tersenyum sinis.

TERAS (Tentang Ego dan Rahasia Anak SMA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang