35 : KEHILANGAN

67 6 0
                                    

"Losakit Sar?" tanya Nindi padanya.

Sarimenoleh segan, dirinya sedang bingung dan butuh seseorang untukberbagi cerita dengannya, namun dia malu, malu akan satu hal yangdialami dirinya kala itu.

Nindimemilih untuk duduk di teras bersama Sari.

"Ceritaaja." ucap Nindi kemudian.

"Guemalu."

Nindimenepuk pundak Sari lembut, "Gak usah malu, cerita aja."

Danakhirnya Sari menceritakan kejadian yang dialaminya seminggu lalu,dia berusaha menahan agar air matanya tak jatuh. Nindi menunduk, ikutmerasakan kesedihan yang dialami sahabatnya.

"Maafingue Sar, karena gue batalin janji kita tiba-tiba." Nindibenar-benar merasa bersalah padanya.

"Kaloaja gue telfon dia ya Nin, mungkin dia gak salah paham."

"Jadigimana? Mau lo terusin?"

"Mungkin..."ucap Sari seperti tidak yakin.

"Masukyuk." ajak Nindi.

Sarimelihat jam tangannya, masih 15 menit sebelum bel masuk berbunyi,"Gue toilet dulu ya." katanya.

Nindimengangguk, "Cuci muka sekalian, biar muka lo gak kusut."ledeknya, berusaha mengusir raut muram di wajah Sari.

Saritersenyum singkat, "Sialan lo." dan dia segera melangkahmeninggalkan Nindi yang terus menatapi punggungnya hingga hilang dibalik koridor.

Sariberjalan menunduk, menghiraukan siapa saja yang ada dihadapannya.

"Bakalada perang ke 3 nih." ucap seseorang disampingnya, Sari menoleh danberdecak saat tahu siapa orang itu.

"Nicobuta kali ya, cewek kaya gitu diperjuangin." ucap salah satu darimereka.

"Yanglebih bego lagi Naufal, mau aja macarin tuh cewek." timpal ceweksatunya lagi.

Sari berusaha tidakmemperdulikan mereka dan tetap berjalan menuju belakang sekolah.

***

Sudahseminggu sejak kejadian itu dirinya tidak berani menatap Sari. Naufalmalu akan sikapnya kepada Sari, dia merasa bukan pria yang baik untukSari. Pagi ini Rara, cewek yang baru dikenalnya sebulan yang lalumemintanya untuk bertemu di belakang sekolah.

"Adaapa?" tanya Naufal singkat saat dirinya sudah berhadapan denganRara.

"Guehamil." kata Rara yang langsung memberikan hasil TestPack padaNaufal. Naufal menerima dengan kening berkerut.

Naufalmenatap Rara tak percaya, "Gak mungkin, sejak kapan kita...,"belum selesai Naufal berucap, Rara menyelanya.

"Semingguyang lalu, gue liat lo di diskotik, lo minum banyak, mabuk dantiba-tiba meluk gue, lo ngajak gue ke...,"

"Stop-stopya gue inget itu tapi gue langsung gak sadar kan!?" tanyanya ragusambil mengingat-ingat kejadian waktu itu.

***

Hariitu saat dirinya melakukan kesalahan pada Sari, Naufalmelampiaskannya pada minuman, malam harinya dia langsung pergi kediskotik tempat langganannya dulu. Naufal memasuki ruangan yang sudahramai dengan musik-musik rock yang menggema diseluruh ruangan itu danbanyak pula anak remaja seusianya, tidak hanya laki-laki, diskotikitu pun dipenuhi dengan banyak sekali wanita, sebagian dari merekasudah terlihat mabuk, tiba-tiba ada seorang wanita yang menghalangilangkahnya, wanita itu dengan berani memeluknya namun Naufalmelepaskan pelukan itu dengan kasar dan memberikan peringatan kepadacewek yang tidak dikenalnya itu, cewek itu mendelik kesal lalu pergi.Naufal menuju salah satu kursi di depan meja bartender memintasegelas minuman.

TERAS (Tentang Ego dan Rahasia Anak SMA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang