38 : HARI KELULUSAN

80 6 0
                                    

2 hari kemudian Nico sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit. Masih ada waktu 2 minggu sebelum ujian nasional berlangsung, masih ada kesempatan bagi Nico mengejar ketertinggalannya di sekolah selama ini, dan Sari berusaha semaksimal yang ia bisa untuk membantu Nico.

Ujian Nasional pun berlangsung, tak terasa hari ini adalah hari terakhir ujian mereka, tinggal menunggu waktu 1 minggu untuk melihat hasil dari jerih payah mereka semua dalam 3 hari ini.

"Sar." kata Nico.

"Hmm..." gumam Sari.

Mereka sedang duduk di teras depan kelas Sari. Sari sedang sibuk menyamakan jawaban miliknya dengan milik Nico, dia tidak menyadari wajah khawatir seseorang yang kini sedang menatapnya dalam-dalam. Sari menyudahi kesibukannya dan mulai menoleh menatap Nico.

"Ada apa Nico?" tanya Sari tersenyum.

Melihat senyum Sari yang tulus membuat Nico tidak tega untuk berterus terang padanya.

Wajah khawatir itu kini berganti dengan wajah ceria.

"Gimana hasil dari jawaban gue?" tanya Nico kemudian.

Satu jempol terangkat dan sebuah senyuman bangga tercetak di bibir Sari.

Nico menghela nafas lega, dipalingkannya wajah itu, menatap lapangan di depannya.

"1 tahun yang sangat berat dan menyenangkan buat gue." ujar Nico entah pada siapa.

Sari ikut menerawang dan memutar kembali kenangannya selama 1 tahun belakangan ini.

"Penuh pengalaman, cerita, emosi yang membuat kita menjadi lebih dewasa dalam menghadapi masalah." kata Sari sambil memejamkan matanya.

"Mencintai, berjuang dan bertahan pada orang yang sama, pengalaman itulah yang paling berkesan buat gue. Sekarang, hanya selangkah lagi untuk mendapatkan orang itu."

Sari membuka matanya, menoleh menatap Nico yang sudah lebih dulu menatapnya.

"Semoga, di kehidupan yang akan datang kita dipertemukan lagi ya Sar, dan semoga perjalanannya tidak serumit saat ini." ujar Nico tercekat.

Sari tidak mampu berkata-kata, dia hanya tersenyum, lalu mengangguk.

***

Pengumuman kelulusan sudah di pasang di mading sekolah, para murid berdesakkan mencari nama mereka masing-masing, Sari memilih menunggu Nico datang, dia bersandar di depan pintu kelasnya, samar-samar terdengar suara teriakan bahagia dan tangisan bahagia, Sari tersenyum dan mulai berdoa, semoga Nico lulus bersama dengan dirinya.

"Nico belum dateng Sar?" tanya Nindi padanya, wajah temannya itu sangat bahagia dan Sari tidak perlu bertanya lagi, Nindi pasti lulus begitu pula dengan Astri, Tasya dan Helmi yang juga menghampirinya.

"Belum Nin." kata Sari tersenyum.

"Mau gue telponin dia buat lo?" tanya Helmi.

"Gak usah Mi, gue tunggu aja, gue yakin tuh anak ketiduran atau pura-pura ketiduran karena takut hasil UN hari ini." kata Sari bergurau.

"Oh iya selamat ya kalian udah lulus. Tapi dari kalian gak ada yang kepoin hasil gue dan Nico kan?" tanya Sari kemudian.

Ke empat temannya menggeleng, dan Sari tersenyum mengagguk, sebelumnya Sari sudah meminta kepada mereka untuk tidak memberitahukan hasil UN dirinya dan Nico.

"Lo mau nunggu sampe kapan?" tanya Tasya padanya.

"Bentar lagi. Kalian duluan aja, pasti gak sabar kan mau kasih kabar bahagia ke keluarga. Udah gapapa duluan aja." pinta Sari sambil membujuk Nindi agar mengajak mereka pulang bersama.

TERAS (Tentang Ego dan Rahasia Anak SMA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang