37 : PERMINTAAN NICO

85 5 0
                                    


"hal yang harusnya dikatakan, katakanlah, sebelum kata-kata itu menjadi sia-sia"-Ang-

Hari itu hari dimana Nico dibawa kerumah sakit, dokter mengatakan bahwa Nico hampir menjadi seorang pecandu jika kebiasaanya tidak juga berubah. Helmi yang saat itu berada di sana meminta kepada dokter agar Nico dirawat sampai pengaruh obat-obatan terlarang itu hilangdari tubuhnya. Nico yang sempat kritis selama 3 jam membuat Tasya  lagi-lagi menyadari kesalahan dan keegoisannya, saat itulahTasya berjanji akan membuat Sari menjadi milik Nico, pengakuan Sari saat itu berhasil direkam oleh Tasya pada ponselnya, pengakuan Sari yang terus berputar pada ponsel Tasya membuat Nico perlahan membuka matanya. Saat tersadar Nico langsung meminta Helmi dan Tasya agar melarang Sari menjenguknya saat ini, Nico tidak mau Sari melihat dirinya yang rapuh. Dua hari kemudian barulah Nico meminta Helmi agar memberikan alamat rumah sakit tempat dirinya dirawat kepada Sari. Dari sinilah mereka membuat rencana agar Sari mau mengakui bahwa dirinya menyayangi Nico secara langsung.

***

"Terus aja ketawa." ucap Sari kesal. Nico menutup mulutnya berusaha menyudahi tawanya.

Nico menatap Sari lembut, dia masih melihat sisa-sisa air mata di wajahSari yang telah mengering.

"Sini deh." pinta Nico sambil meraih tangan Sari memintanya untuk berdirilebih dekat.

Sari melangkah lalu memeluk Nico, air matanya jatuh lagi kali ini bukan air mata sedih, dia sangat senang saat tau Nico baik-baik saja, pelukan itu mengerat saat Nico berbalik memeluknya. Nico mengusap punggung Sari, menenangkan cewek itu dan berusaha agar Sari menyudahi tangisnya. Sari melepaskan pelukannya, memukul ringan lengan Nico.

"Aww...,"rintih Nico lalu tersenyum menatap Sari.

"Tega banget sih ngerjain gue!" ujarnya kesal.

Nicotersenyum lalu menggenggam erat tangan Sari.

"Kalo gak kaya gini, gue tau lo gak akan pernah mau ngaku Sar." ucap Nico tegas.

"Apa bener seminggu kemarin lo ngedrugs?" tanya Sari hati-hati.

"Iya."ucap Nico sambil menunduk. Sari memegang pundak Nico. Nico mengangkat wajahnya.

"Sorry,karena gue lo jadi korbannya." ucapnya merasa bersalah.

"Iya ini salah lo."

"Iya maaf." kata Sari lagi.

"Salah lo."

"Ssh,Iya salah gue." ucap Sari sedikit jengkel.

"Salah lo pokoknya." ucap Nico menahan senyum.

"Ah bodo ah." ucapnya kesal.

Nico tersenyum, lalu menarik tubuh Sari agar duduk di sampingnya. Dia membelai puncak kepala Sari, menyentuh pipi Sari lalu mencubitnya. Sari meringis kesakitan.

"Makanya jadi cewek tuh jangan keras kepala." nasihat Nico padanya.

"Gue? Enggak tuh." ucap Sari membela diri.

"Kenapa gak mau ngaku dari awal kalo lo sayang gue!?" tanya Nico padanya.

Saridiam.

Nico menarik tangan Sari menggenggamnya erat.

"Kenapa lo berusaha buat gue benci lo?"

Sari diam menatap Nico.

Tiba-tiba wajah itu mengeras, "Kenapa lo mau pacaran dengan cowok brengsek kaya Naufal, Hhmm!?"

"Lo tau itu?" tanya Sari terkejut.

Nico mengangguk, berusaha tidak mengingat cerita yang disampaikan oleh Nindi padanya.

TERAS (Tentang Ego dan Rahasia Anak SMA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang