Bab 1

4.4K 282 13
                                    

BAB I

I Miss You Hubby

🍁🍁

Mata wanita berambut gelombang itu sesekali terpejam, kemudian kembali terbuka saat kepalanyahendak jatuh bahkan beberapa kali sempat membentur kaca bus yang ia naiki. Ia merasa begitu lelah setelah seharian bekerja, ia hendak pulang ketika waktu sudah menunjukkan hampir 23.00 malam, bahkan langit sudah sangat gelap. Dia bekerja sebagai project manager dalam wedding organizer sejak dua tahun lalu.

Yuki Azalea Queeneara adalah nama yang diberikan kedua orangtuanya saat ia lahir ke dunia. Perempuan anggun, cantik, energik dan ceria menjadikannya banyak disukai oleh orang-orang sekitar. Yuki asli kelahiran Bali, keluarga besarnya menetap di sana semua. Ia mendapat tawaran kerja saat temannya Ivi menginformasikan jika di tempatnya bekerja ada lowongan sebagai project manager. Yuki yang kala itu baru keluar dari sebuah perusahaan di Bali langsung saja mendaftar di jasa wedding organizer temannya dan Alhamdulillah dia di terima. Jadilah dia tinggal di Bandung seorang diri.

Bekerja menjadi project manager wo itu tidak mudah, dia harus kebal telinga dan kebal hati juga saat bertemu dengan klien yang crewet dan banyak permintaan apalagi saat hari H. Yuki jelas paling bertanggung jawab atas kesuksesan dan juga siap bertanggung jawab untuk kegagalan akibat dari insiden-insiden diluar dugaan mereka. 

Tapi Yuki happy saat bekerja di sana, semua orangnya baik-baik. Tim-nya juga solid, orangnya asik dan memiliki satu prinsip sama jadi tidak menyulitkan mereka saat bekerja.

Akhirnya Yuki sampai juga di rumahnya yang berada di kawasan Dago, perumahan mewah kelas atas. Belum lama Yuki tinggal di sini, baru beberapa bulan karena sebelum nya Yuki tinggal mengontrak dengan Ivi dan juga Nia teman kantornya. Karena paksaan orangtua akhirnya suami tercinta memberikannya rumah di kawasan Dago, cukup jauh emang dari tempat kerjanya tapi apa boleh buat, Yuki harus menempati rumah ini juga.

"Baru pulang Bu Queen...?"Sapa Satpam yang berada di komplek perumahan mereka. Jangan heran dengan satpamnya saat memanggil Yuki dengan Queen, mereka memang lebih suka memanggil Yuki dengan nama belakangnya.

Meski mukanya  terlihat letih, Yuki tetap tersenyum menyapa Satpam yang sudah berjaga 24 jam kompleks perumahan mereka. "Iya pak, jaga sendiri?" Yuki tak mungkin hanya menjawab jadi dia putuskan untuk berbasa-basi sejenak dengan pak Satpam.

"Sementara iya Bu, pak Somat sedang menjemput putranya di Stasiun."

"Ohh gitu, kalau gitu saya permisi dulu ya pak! Kalau kurang minum atau cemilan, ambil ke rumah saya saja, pak. Seperti biasa!"

"Siap Bu!"

"Saya duluan"

"Silahkan Bu!"

Rasa lelah Yuki sedikit berkurang saat melihat pintu rumahnya seolah-olah melambai-lambai menyambut kedatangannya. Yuki sudah tak sabar membuka pintu rumahnya, membersihkan diri kemudian bermanja dengan kasur empuknya. 

Yuki membuka pintu rumahnya dengan kunci yang selalu ia bawa di dalam tas, kemudian tak lupa untuk menguncinya kembali. Ia berjalan kedalam mencari saklar lampu tangga, setelah menyalakannya Yuki kembali melangkah menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar utama, kamar dirinya beristirahat.

Kembali Yuki meraba dinding kamar untuk mencari saklar, menyalakan lampu. Kamarnya begitu gelap terasa sekali kesunyiannya karena memang hanya dirinya seorang yang tinggal di rumah besar ini. 

Suami Yuki tinggal di Bali bersama keluarga besar mereka, sang suami juga bekerja di sana jadi selama satu tahun menikah selama itu pula mereka ldr-an. Yuki tak mungkin memaksa suaminya untuk ikut dirinya, mencari pekerjaan di Bandung karena itu sangat tidak mungkin. Suaminya itu paling susah dipaksa dan pekerjaan di sana pun tidak mungkin dilepas begitu saja karena gajinya cukup meyakinkan kalah dengan gajih Yuki. 

BIDADARI tak BERSAYAP √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang