Sejatinya.. saat datang kesulitan pasti Allah sertakan kemudahan sebagai bonus bagi insan yang beriman.
.
.Flashback off"Han.. ntar mau ikut aku kerumah..?"
"Ndak bisa koyoke.. maaf yo soale musti belajar sama Husnul"
"Bentar aja lah sayang. Lagian hari ini kan pulang pagi. Kamu mampir bentar dulu kerumah nenek aku. Sekali aja ya.."
Mana bisa aku menolak permintaan Bagus orang yang paling istimewa dihidupku saat ini.
"Tapi ntar Husnul gimana..?"
"Gampang ntar biar aku urus. Tapi kamu mau beneran kan main kerumah aku bentar..?"
"Iyo wes lah.. manud aja aku"
Akupun ikut pulang kerumah Bagus. Kami tiba dirumah Bagus tepat pukul sepuluh. Rumahnya Bagus memang bagus. Heheheh.. iya maksutnya mewah gitu. Disina sepi sekali.
"Masuk aja dulu sayang. Duduk disini ya.. aku ambilin cemilan.. oo ya mau minum apa..?"
"Manud.. eh maksutku terserah kamu aja deh.."
Bagus meninggalkanku berlalu menuju dapur. Kulihat sekeliling rumah ini. Suasananya aneh menurutku, kalau orang jawa biasa sebut 'hawane sintrum'. Ah.. kutampik semua pikiran negatif itu. Aku masih setia duduk disini. Yang kupastikan aku tak berani kemana mana dengan lancang. Sampai Bagus datang membawa keripik dan dua gelas minuman.
"Ini sayang makan aja.. minum juga boleh..oh yaa.. kita nonton yuk.." Ajak Bagus padaku.
"Ndak usah lah.. bentar lagi aku juga mau pulang. Takutnya keburu udan.." Jawabku masih merasa takut.
"Kenapa sih sayang.. kamu ada masalah ya..?" Bagus kemudian mendekat padaku sangat dekat sekali.
"Eh.. ndak kok..!! Jangan gini dong tolong.. aku ndak nyaman..!!"
Tolakku masih ragu dan sama sekali belum tau sifat asli Bagus.
"Sayang.. kita kan udah hampir enam bulan pacaran. Kamu nggak mau cerita apa gitu sama aku.."
Disinilah letak kesalahanku. Aku mulai menceritkaan semua hal yang terjadi padaku. Karena aku sudah masuk dalam urusan hati. Begitu percayanya aku dengan Bagus kala itu.
"Yang sabar ya sayang.. aku tau kamu pasti normal kok.. aku yakin itu.."
Tiba tiba saja sebuah kecupan itu mendarat tanpa ada penolakan lagi dariku. Bagus semakin liar. Semakin bruntal denganku. Kami termakan oleh bisikan setan yang mengharuskan kami memasuki jiwa dari masing masing secara bergantian.
Aku terbuai kala itu. Aku merasa tak ada salahnya semua ini. Karena kekuatan cinta akupun melakukannya dengan penuh cinta bersama Bagus.
Sampai hari menjelang sore aku terbangun dari semua ini. Aku tak merasakan sesal sama sekali saat itu. Aku senang aku happy bisa berbagi kebahagiaan bersama seseorang yang paling kukasihi.
.
.
.Flashback OnSetelah menceritakan semuanya. Husnul meneteskan air mata dan berkali kali merapal istigfar. Farah pun sama.. kulihat Farah begitu emosi dan mengambil beberapa batu lalu dilemparnya ke danau dengan berteriak bruntal.
![](https://img.wattpad.com/cover/127615132-288-k346949.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Kanan
No FicciónBagaimana bila engkau dihadapkan pada dua pilihan yang sama sekali tak mendatangkan kebahagiaan bagimu..? Bagaimana engkau memposisikan dirimu seorang wanita yang utuh hanya dari pandangan fisik...? Bagaimana engkau bertahan dalam keterpaksaan hingg...