8 : Mesum Kayak Abang-Abang di Warung

1.1K 161 122
                                    


●   8   

Mesum Kayak Abang-Abang di Warung


Setelah menghabiskan detik, menit, jam, dan hari, aku memutuskan untuk ikut klub Fisika. Alasannya, satu : aku ingin ikut olimpiade mewakili sekolah; dua : dengar-dengar klub Lukis banyak menganggurnya, jadi percuma, lebih baik belajar dari internet.

Baru saja aku mendaftar ke Bu Sena, pemandu klub Fisika yang sekaligus guru fisikaku, aku diminta ke Lab fisika untuk mengambil foldernya yang tertinggal.

Ya kalau dekat gitu tidak masalah, ini mah Labnya di lantai empat. Mojok lagi, terus sepi. Awalnya aku mau mengajak Kamila atau siapapun, tapi itu artinya aku harus turun ke kantin dulu.. tidak jadi deh.

Aku berjalan menyusuri koridor lantai empat yang sepi, lebih tepatnya tidak ada satu orang pun kecuali aku.

"So don't call me baby..."

Aku menoleh. Okay.. mungkin ada orang lain.

Aku bisa melihat dari kaca pintu, ada seseorang yang sedang bermain gitar. Aku maju mendekati ruangan itu, sepertinya sih ruang band.

"Unless you mean it.."

Darwin.

Dia duduk menyerong menghadapku, namun dia tidak menyadari ada aku di sana. Aku memanfaatkan kesempatan itu untuk memandanginya diam-diam.

"And don't tell me you need me.."

Entah ada apa di suaranya yang bisa bikin hatiku bergetar, bisa bikin aku tersenyum sendiri.


Tatapan kita bertemu, aku membelalakkan mataku. Dia tersenyum dan meletakkan gitarnya kemudian berdiri membuka pintu.

"Hai Ren? Ngapain?" tanyanya masih dengan senyum.

"Oh.. mau ke Lab fisika." Tanganku menunjuk arah ruangan yang kumaksud.

"Hm. Masuk bentar deh," ucapnya kemudian.

"Nga-ngapain?" tanyaku bingung. Untuk apa dia menyuruhku masuk ke ruangan kosong, berduaan dengannya.

"Masuk aja.." Dia membuka pintunya lebar, memberi jalan untukku.

Aku pun tanpa begitu ragu-ragu berjalan masuk dan duduk di kursi yang ada di sana.

Darwin menarik kursi ke hadapanku dan duduk memangku gitarnya.

"Mau request lagu apa?" tanyanya lembut.

"Apa aja boleh," jawabku tersenyum.

"Hem.. oke."

Dia mulai memetik gitarnya setelah selesai berpikir.

"You're insecure....

Don't know what for

You're turning heads when you walk through the door.."

Aku tersenyum memandanginya.

"Baby you light up my world like nobody else"

Dia terlihat begitu manis saat serius memainkan gitarnya.

"The way that you flip your hair gets me overwhelmed"

Sekarang dia menatapku tajam.

"But when you smile at the ground it ain't hard to tell"

LOUISI ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang