16 : Kisah Asmara Seorang Louis Putra

826 89 45
                                    


●   16   

Kisah Asmara Seorang Louis Putra  


Aku sedang berbaring di kasur memandangi langit-langit kamarku yang putih polos.

"Lous."

"Hm." Louis sedang asyik bermain game di ponselnya sambil duduk di lantai bersandar pada kaki kasurku.

"Aku udah nentuin, kalau aku nggak bakal ngomong ke anak-anak."

"Tentang?" tanyanya.

"Ya.. tentang Darwin."

Louis meletakkan ponselnya kemudian berdiri dari posisinya. "Lho? Kok gitu?"

"Buat apa aku ngomong kalau ujung-ujungnya malah menimbulkan masalah," ucapku tetap berbaring.

"Kan aku udah bilang mereka pasti ngerti kalau kamu jujur." Louis bersuara dengan nada kesal. Aku menoleh, melihatnya sekarang menatapku kecewa.

"Nggak segampang itu Lous.. aku yakin mereka pasti bakal marah. Kalau nanti tambah kacau gimana?"

"Konflik itu bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi," ucapnya melihatku tajam.

"Tapi lebih baik mencegah daripada menanggulangi," jawabku.

Aku bisa mendengarnya menghela napas. "Terus rencana kamu gimana?"

"Aku bakal berhenti suka sama Darwin. Tanpa sepengetahuan mereka kalau aku pernah suka."

"Kamu kira segampang itu?"

"Hah?"

"Berhenti suka sama seseorang.. kamu kira segampang itu?"

Aku berpikir sejenak. Aku merasakan kasurku sedikit turun menandakan Louis sekarang mendudukinya.

"Nggak ada salahnya mencoba, kan?" jawabku.

"Tapi kamu harus tahu itu nggak akan berakhir semudah yang kamu pikirin."

"Pengalaman?" tanyaku penasaran.

"Mungkin."

Aku tersenyum. "Seorang Louis bisa juga suka sama cewek?"

"Emang dikira aku robot tanpa perasaan?"

Aku membalikkan badanku, tengkurap menghadapnya. "Cerita," pintaku.

"Apaan."

"Kisah asmara seorang Louis Putra."

"Ogah."

"Ayolah..... kamu tahu aku suka Darwin. Nggak adil aku nggak tahu kamu suka sapa."

"Udah dulu."

"Ya nggak apa-apa."

"Mau tanya apa emang?"

Aku berpikir sesaat. Lebih baik bertanya soal ceweknya atau soal hubungan mereka? "Hm... orangnya gimana?"

"Baik-baik aja."

Aku menatapnya datar. "Ye! Maksudnya cerewet, pendiam, heboh, cantik, tinggi, pinter ta atau gimana gitu!"

Louis tertawa singkat. "Hm.. nggak gitu pinter. Cerewet abis. Cantik," jawabnya memandang lurus ke depan, seperti membayangkan sesuatu.

"Belum move on?"

LOUISI ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang