Chapter 16 : Putus asa

2.7K 255 167
                                    

Melihat keadaan kamar akibat ulah Gun membuat Krist sedikit kesal. Pria mungil itu tadi berkata bahwa dirinya mencari sesuatu yang penting didalam kamarnya. Tetapi sampai sekarang yang dicarinya itu belum juga di temukannya.

Yang di perbuat Gun dari tadi mengacak - ngacak seluruh isi kamarnya tanpa rasa bersalah sedikitpun. Sungguh Krist ingin sekali mengikat Gun pada pohon yang ada di halaman belakang rumah ini.

"Akhirnya aku menemukannya" Ujar Gun sembari membawa album foto di tanganya.

"Apa itu?" Tanya Krist tidak mengerti untuk apa album foto itu.

"Apa saat hilang ingatanpun kau tetap bodoh? Ini namanya album foto" Jawab Gun menyerngit heran pada Krist.

"Apa maksudmu aku bodoh? Aku tidak begitu" Sangkal Krist tidak mau di bilang bodoh.

"Kau memang bodoh!!! Kau tidak percaya padaku? Aku nanti akan membawa saksi jika kau itu dulu memang bodoh. Aku masih ingat saat P'Sing memberimu bunga mawar dan kau bahkan tidak tahu artinya hahaha" Ujar Gun tertawa geli mengingat kepolosan Krist yang menjurus kebodoh itu.

"Apalagi saat kau mengangis saat kau mau menikah waktu itu. Dan kau bahkan tidak bisa membedakan mana orang yang mau berteman denganmu dan mana yang menyukaimu. Apa itu namanya kalau bukan bodoh?" Tambah Gun sambil menjulurkan lidahnya meledek Krist.

"Apa kita sangat dekat?" Tanya Krist tidak percaya dengan semua ucapan Gun.

"Tentu saja. Kita sudah berteman dari kecil. Kau tidak percaya? Aku punya buktinya. Kemarilah aku akan menunjukannya padamu" Jawab Gun sembari menyeret Krist untuk duduk disofa bersama denganya.

Gun membuka album foto lama itu. Lalu membaliknya dengan cepat mencari sesuatu yang dia butuhkan. Sampai tangannya berhenti pada sebuah foto empat anak kecil yang tengah bermain. Tangan Gun menunjuk foto itu lalu menunjukanya pada Krist.

"Apa kau tahu ini siapa?" Tanya Gun pada Krist penuh selidik.

"Tentu saja aku tidak tahu" Jawab Krist heran mana Krist tahu itu siapa.

"Ini dirimu bodoh. Aku tidak percaya kau bahkan tidak mengenali dirimu sendiri. Lihat anak kecil yang imut disebelahmu itu adalah aku. Lalu yang ada di sebelahku itu adalah P'New dan yang di belakangmu itu adalah P'Sing. P'Nam yang mengambil foto ini waktu itu" Jelas Gun pada Krist berharap Krist mengerti.

"Benarkah? Aku tidak yakin kenapa aku terlihat sangat cantik disitu. Itu seperti foto anak perempuan" Sangkal Krist tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Apa aku harus membawakan dirimu cermin? Supaya kau bisa berkaca sekarang bagaimana wajahmu itu? Tapi sepertinya jangan nanti P'Singto akan memecahkannya lagi seperti kemarin" Ujar Gun sembari menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak ingat apapun" Ucap Krist cemberut kearah Gun.

Krist merasa percuma saja Gun menjelaskan semua itu karena Krist tidak mengingatnya sama sekali. Bukankah itu hanya akan membuang waktu berharga Gun saja.

"Maka dari itu berusahalah mengingatnya walaupun itu cuma sebentar. Kau harus mengingat semua waktu yang kita habiskan bersama" Tuntut Gun sembari mencubit gemas pipi Krist.

"Aku akan mencobanya" Ujar Krist pasrah saat Gun membujuknya dengan puppy eyes andalan Gun.

"Itu harus. Aku mau kau cepat kembali. Aku merindukanmu asal kau tahu saja. Berbicara dengan orang amnesia itu sedikit membuatku pusing. Karena hanya aku yang ingat tapi kau tidak" Sahut Gun sebelum menyandarkan kepalanya dibahu Krist.

Berharap Krist cepat mengingatnya. Karena jujur saja Gun merasa percuma berbicara panjang lebar dan menjelaskan keadaan yang terjadi sekarang jika Krist tidak mengingatnya. Gun ingin Krist cepat ingat sebelum semuanya terlambat nanti. Gun merasa Krist yang sekarang ini sudah membulatkan tekad untuk berpisah dari Singto. Dan saat Krist ingat pasti Krist akan menangis dan menyalahkan dirinya nanti.

[2]. All The Time We Spend Together [ Sequel A World That Is You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang