Keesokan harinya Singto terbangun diatas tempat tidurnya sendirian. Itu membuat Singto heran. Padahal kemarin malam seingatnya Krist tertidur disampingnya. Karena mengingat hal itu membuat Singto langsung memposisikan dirinya untuk duduk.
Sebelum memutuskan untuk mencari Krist. Dan ternyata Krist sedang duduk bersama Nam di salah satu sofa di ruang keluarga, Tetapi Singto heran sepertinya sikap Krist kembali lagi seperti dulu saat Krist tidak mengingatnya.
Saat Singto menghampiri Krist dan ingin duduk disamping Krist, Tetapi Krist justru pergi tidak memperdulikan keberadaan Singto.
"P'Nam kenapa dengan Krist?" Tanya Singto bingung dengan apa yang terjadi.
"Memang kenapa dengannya? Bukankah dia memang selalu bersikap seperti itu padamu. Tunggulah sampai dia mengingat semuanya" Jawab Nam kemudian bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Singto.
Bukankah Krist sudah ingat?
Dan setahu Singto kakaknya itu juga sudah tahu, Tetapi apa ini?
Apa kemarin itu hanya mimpi?
Daripada membuat dirinya sendiri bingung. Singto memutuskan untuk bertanya pada Krist. Saat Singto mencarinya ternyata Krist ada di dalam kamar lamanya sedang sibuk dengan ponsel miliknya.
"Krist..." Panggil Singto.
"Apa?" Tanya Krist tanpa memperdulikan Singto.
"Kamu kenapa?" Tanya Singto.
"Kenapa apanya? Aku tidak mengerti" Jawab Krist.
"Bukankah kamu sudah ingat semuanya?" Tanya Singto bingung dengan apa yang terjadi.
"Ingat apa? Mengingatmu? Aku masih tidak ingat pada P'. Apa P' mau memaksaku untuk mengingatnya?" Jawab Krist yang langsung membuat Singto kaget.
"Tidak" Ujar Singto.
"Kalau begitu keluarlah dari kamarku" Usir Krist.
Mendengar hal itu Singto langsung pergi meninggalkan kamar Krist. Sementara Krist menatap punggung Singto yang perlahan menghilang dari hadapannya dan tidak terlihat lagi. Krist langsung menghubungi seseorang.
Di dalam kamarnya Singto shock mendengar ucapan yang dikeluarkan Krist tadi. Apa kemarin Singto berhayal lagi?
Singto mulai takut pada dirinya sendiri sekarang, Tetapi kemarin sangat nyata dan Singto yakin itu bukan mimpi meskipun kenyataannya berkata lain.
Tok. Tok. Tok.
"Masuk" Ujar Singto.
New memasuki kamar Singto dengan senyum tersembunyi. Sementara Singto menatapnya malas. Sungguh Singto saat ini tengah tidak mood untuk menghadapi New.
Pikiran Singto saat ini hanya terfokus pada keanehan yang terjadi padanya. Kenapa bisa ini terjadi pada Singto. Baru saja Singto merasa senang tetapi sekarang semuanya jadi lebih rumit dari kemarin.
"Ai'Sing kenapa wajahmu jadi seperti itu?" Tanya New.
"Entahlah New. Aku merasa aneh. Apa aku harus ke psikiater sepertinya" Jawab Singto lemas.
"Kau mulai berhalusinasi lagi? Kau mulai gila lagi?" Tanya New yang langsung mendapatkan pukulan keras di kepalanya dari Singto.
"Sialan kau. Kau senang aku jadi gila" Jawab Singto ketus.
"Kan aku hanya bertanya Sing kenapa kau sewot sekali hari ini?" Tanya New.
"Diamlah aku pusing sekarang" Jawab Singto sebelum meringkukan dirinya di atas tempat tidur. Sebelum matanya menatap nyalang langit - langit kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]. All The Time We Spend Together [ Sequel A World That Is You ]
Fanfiction[ Completed ] Ini tentang kisah rumah tangga Krist dan Singto yang baru saja di mulai. Dan juga masih ada sedikit cerita tentang New dan Gun. Ini Sekuel dari ffku sebelumnya yaitu A World That Is You (Tentang seorang adik laki - laki yang menyukai k...