Krist menuruni anak tangga lantai dua rumahnya. Dan menuju ruang makan disana hanya ada Nam yang tengah terlihat membaca koran. Meskipun sebenarnya pikirannya mengelana entah kemana.
Memikirkan apa yang terjadi selama ini membuat Nam pusing dan juga sedikit frustasi. Nam bahkan bingung harus bagaimana lagi menghadapi semua ini.
Melihat Krist berjalan kearahnya Nam menutup koran itu dan tersenyum pada Krist.
"Mana Push?" Tanya Nam yang melihat Krist hanya sendirian.
"Ada sedikit masalah di perkebunan jadi P'Push harus pergi untuk mengurusnya" Jawab Krist.
Tidak lama kemudian mereka berdua melihat Singto berjalan mendekati tempat mereka dengan penuh keraguan apalagi saat melihat Krist juga ada disana. Singto berjalan menghampiri tempat Nam duduk dan berdiri didepan Nam.
"P' aku mau pergi, bisakah P' menyuruh anak buah P' membuka gerbangnya" Pinta Singto.
"Pergi kemana?" Tanya Nam penuh kecurigaan pada adiknya ini masih pagi mau pergi kemana Singto pada jam seperti ini tidak biasanya.
"Kerumah teman" Jawab Singto.
"Teman yang mana?" Tanya Nam penuh selidik.
"Tam. Aku ada sedikit keperluan P" Jawab Singto.
"Baiklah. Kau boleh pergi. Ingat jangan berbuat macam - macam jika P' sampai tahu. P' akan memastikan jika kau akan P' kurung didalam rumah ini seumur hidup" Ancam Nam yang di jawab anggukan oleh Singto.
Setelah mendapat persetujuan Singto langsung pergi darisana tanpa melihat ataupun menengok kearah Krist. Sementara Krist hanya memandangi punggung Singto yang perlahan menjauh dan kemudian menghilang dari pandangannya.
.
.
.
Krist merasa bosan karena sendirian didalam rumah melangkahkan kakinya menuju halaman belakang rumahnya. Krist melihat bayangan kedua anak laki - laki kecil berlarian di depannya. Krist mengikuti bayangan kedua anak laki - laki kecil itu. Bayangan kedua anak itu menghilang didekat kolam renang. Sebelum di gantikan oleh bayangan buram lainya.
Ada dua orang pria yang berjalan menuju kearea kolam renang dengan pria tampan menutup mata pria manis yang ada didepanya.
"Kita mau kemana P'?" Tanya seorang pria manis itu.
"Tunggulah sebentar lagi kamu akan tahu" Jawab pria tampan yang kini masih sibuk menutup mata pria manis didepanya.
"Aku penasaran" Keluh pria manis itu.
"Sudah sampai" Ujar pria tampan itu.
Pria manis itu kaget dengan apa yang kini dilihatnya. Tetapi setelah itu memasang wajah datarnya pada pria tampan itu. Bermaksud untuk menggodanya.
"Apa ini?" Tanya pria manis itu seolah biasa saja.
"Apa kamu tidak terkejut?" Tanya balik pria tampan itu.
"Tidak. Aku dari kecil sudah tinggal disini jadi mau P' hias seperti apapun aku tidak akan pernah terkejut" Jawab pria manis itu sembari melipat tangannya didada.
"Baiklah terserah kamu saja. P' ingin mengatakan sesuatu yang penting. Dengarkan dengan serius. Jika tidak P' akan melemparkanmu kedalam kolam renang" Ujar Pria tampan itu yang mulai kesal. Padahal dengan susah payah dirinya menghias halaman belakang rumahnya tetapi kekasihnya justru biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]. All The Time We Spend Together [ Sequel A World That Is You ]
Fanfic[ Completed ] Ini tentang kisah rumah tangga Krist dan Singto yang baru saja di mulai. Dan juga masih ada sedikit cerita tentang New dan Gun. Ini Sekuel dari ffku sebelumnya yaitu A World That Is You (Tentang seorang adik laki - laki yang menyukai k...