Krist dan Gun yang baru saja keluar dari kelas mereka. Menatap dengan tidak percaya. Kepada Amp yang kini berdiri tidak jauh dari tepat mereka berada. Sembari tersenyum sangat manis pada kearah Krist.
Untuk apa Amp ada di sini?
Amp menghampiri Krist dan merangkul mesra bahu Krist. Membuat Gun yang ada di samping Krist menatapnya tidak percaya.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Krist heran dengan kedatangan Amp.
"Tentu saja bertemu denganmu" Jawab Amp dengan manis.
"Oi. Orang yang kau temui itu sudah bukan single lagi tahu" Sela Gun sembari menyempilkan dirinya di tengah - tengah mereka berdua memisahkan Krist dan Amp.
"Aku tahu. Lagipula Krist sudah bercerita padaku kemarin" Ujar Amp dengan santai pada Gun.
"Lalu kenapa kau kemari jika sudah tahu?" Tanya Gun tidak percaya.
Untuk apa Amp kemari dan ingin menemui Krist jika dirinya sudah tahu Krist sekarang bukan pria single lagi seperti dulu.
Apa Amp sudah gila dan nekat?
"Aku hanya ingin bertemu sahabat lamaku itu saja. Apa itu salah?" Sergah Amp pada pertanyaan Gun.
"Sahabat lama apa? Aku tahu daridulu kau suka pada Krist. Minggirlah jika P'Sing tahu kau akan habis" Jawab Gun mengusir Amp menjauh dari Krist.
Tidak ingin ada masalah yang menimpa Krist nantinya. Apalagi jika Singto tahu Amp mencoba mendekati Krist lagi. Waktu itu Gun menjadi saksi bagaimana Singto turun tangan menghadapi Amp yang mendekati adiknya. Sampai sekarang Gun saja masih merinding jika memikirkannya. Apalagi sekarang Krist itu adalah pasanganya. Gun yakin bisa terjadi pertengkaran besar antara mereka berdua nanti.
"Itukan dulu sekarang berbeda" Sangkal Amp.
"Apa kau tahu instingku mengatakan bahwa kau masih suka Krist" Sahut Gun memandang Amp penuh selidik.
"Suka apa? Lihatlah dia sangat jelek untuk apa aku suka padanya" Cela Amp sembari memandang Krist dengan setengah mencibir.
"Jelek? Kau bilang apa aku jelek. Kau cari mati denganku" Ujar Krist menatap Amp dengan tajam.
"Kau memang jelek. Lihat saja pipimu itu yang seperti balon. Dan juga kau itu....Auww Krist lepas" Amp menjerit karena Krist menarik rambutnya dengan penuh kekesalan.
"Tidak akan. Daridulu kau selalu menghinaku" Ujar Krist sembari lebih kencang menarik rambut Amp.
Setelah puas baru Krist melepaskan Amp sampai membuatnya jatuh terjungkal. Gun hanya tertawa melihat hal itu. Bagaimana bisa Amp kalah dengan Krist? Padahal Krist itukan lemah.
"Kau jahat padaku. Aku tidak mau tahu kau harus makan siang bersamaku" Tuntut Amp pada Krist.
"Aku tidak mau" Tolak Krist menggelengkan kepalanya.
"Jika kau tidak mau aku akan terus mengikutimu kemanapun kau pergi" Ujar Amp tidak mau di tolak.
"Lebih baik kita pergi kedanau saja Ai'Kit. Biar kita bisa menenggelamkan Amp disana" Usul Gun yang langsung di balas tarikan di pipinya oleh Amp.
"Nanti pipiku melar tahu" Protes Gun.
"Bagaimana jika aku menarik tubuhmu biar kau cepat tinggi" Cela Amp pada Gun.
"Aku tidak pendek tapi kau saja yang tumbuhnya kelewat batas" Bela Gun pada dirinya sendiri.
"Dasar kau tidak sadar diri" Cela Amp pada Gun.
"Kau pulang dengan siapa?" Tanya Amp pada Krist.
"Ai'Gun" Jawab Krist.
"Lebih baik pulang denganku saja bagaimana? Pulang bersamaku ya Krist na na na" Bujuk Amp sembari bergelayutan di lengan Krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]. All The Time We Spend Together [ Sequel A World That Is You ]
Fanfic[ Completed ] Ini tentang kisah rumah tangga Krist dan Singto yang baru saja di mulai. Dan juga masih ada sedikit cerita tentang New dan Gun. Ini Sekuel dari ffku sebelumnya yaitu A World That Is You (Tentang seorang adik laki - laki yang menyukai k...