Jam di ponsel kuno Anna menunjukkan pukul enam petang dan saat ini ia memutuskan untuk menunggu kepulangan Nathan di teras rumah. Nathan baru saja menelpon mengatakan bahwa ia harus pergi kesuatu tempat dan kemungkinan akan pulang sedikit terlambat.
Anna telah menghela napas untuk kesekian kalinya ketika ia menyadari langkah Jongin yang kini masuk ke dalam pekarangan rumahnya.
"Jongin." pekiknya senang karena terlalu lama tidak melihat wajah tampan sahabatnya itu.
"Kau kemana saja?"Jongin hanya tertawa melihat bagaimana rindunya Anna atas ketidak-hadiran dirinya selama ini. Jongin dan Anna memang satu sekolah, karena kesibukan Jongin akhir-akhir ini membuat mereka jarang bertemu. Ditambah lagi fakta bahwa kelas mereka berbeda membuat intensitas mereka bertemu menjadi berkurang.
"Kau tidak tahu saja kalau aku ini sekarang menjadi anak pintar dan menghabiskan banyak waktunya di sekolah." ucap Jongin menyombongkan diri.
"Cih sombong sekali, biasanya juga kau memintaku untuk mengerjakan prmu. Jangan berlagak pintar wahai Tuan Kim Jongin."
Tawa Jongin meledak saat Anna mulai mencibir dirinya. Anna memang seperti itu, tidak pernah suka melihat Jongin yang berlagak pintar.
"Ya, ya, aku akui kalau kali ini aku kalah melawanmu Nona Jo Anna. Kau tahu sendiri kalau aku akhir-akhir ini mengejar ketertinggalanku di sekolah. Terlalu banyak hal yang harus ku selesaikan."
"Kau ini, benar-benar seperti orang penting saja."
Jongin hanya menanggapi kalimat Anna dengan senyuman. Keduanya sempat terdiam hingga Jongin memutuskan untuk mengambil tempat duduk disamping Anna.
"Hari ini ulang tahunmu bukan?" Jongin menoleh untuk melihat wajah Anna, wajah yang semula ceria berubah menjadi sendu ketika mendengar pertanyaan darinya.
"Hm... iya."
"Lalu hyung dimana?"
"Oppa pergi ke Seoul."
"Kau di rumah sendirian? Tidak berniat merayakan ulang tahunmu."
"Aku masih menunggu oppa."
"Bagaimana kalau merayakannya bersamaku?"
Anna menoleh, memperhatikan wajah Jongin yang begitu berseri-seri saat memintanya merayakan ulang tahun dirinya bersama laki-laki itu.
"Sebelumnya, selamat ulang tahun Jo Anna. Sampai kapanpun kau akan selalu menjadi sahabat terbaikku." ucap Jongin tulus.
"Terima kasih." ucap Anna sambil tersenyum canggung. Tanpa ia sadari bahwa Jongin tiba-tiba saja memeluk dirinya.
"Kalau boleh, aku ingin selamanya bersamamu Anna."
"Tentu, kita akan selalu bersama selamanya. Menjadi sahabat yang saling melengkapi dan menyayangi satu sama lain."
Jongin melepas pelukannya, lalu menatap Anna dalam-dalam.
"Kalau begitu, bagaimana? Kau ingin merayakan ulang tahunmu bersamaku?"Anna menunduk, ragu dengan keputusan apa yang harus ia pilih. Ia ingin pergi bersama Jongin, tapi disisi lain hatinya meminta untuk menunggu Nathan sampai laki-laki itu pulang.
"Entahlah, oppa memintaku untuk menunggunya dan merayakan ulang tahun bersama."
"Kita pergi sebentar saja, lagi pula ini belum terlalu malam. Jam berapa hyung akan pulang?"
"Jam sebelas."
"Ini baru jam enam Anna, aku janji bahwa kita akan pulang sebelum jam sepuluh malam. Sekarang ada festival lampion di pusat kota, kau tidak ingin melihatnya bersamaku?"
Mata Anna langsung berbinar ketika mendengar Jongin menyebutkan festival lampion. Sudah lama ia ingin melihat festival itu tapi tidak pernah tersampaikan karena berbagai hal.
"Kau benar-benar berjanji akan mengantarku pulang kurang dari jam sepuluh malam?" tanya Anna ragu.
"Tentu, aku janji."
"Kau juga berjanji akan merahasiakan kalau kita pergi bersama dari oppa? Oppa melarangku pergi terlalu jauh jika bersamamu."
"Aku janji. Ayolah jangan khawatir Anna, ada aku."
"Baiklah aku mau."
Tbc
Detik-detik.....
Siapkan hati kalian untuk beberapa chapter ke depan kawan.Btw mohon maaf kalo aku update per chapternya lebih dari satu kali. Takut kalo wattpad masih error dan gak masuk notifnya di kalian.
16/01/18
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unforgettable Memory (Chanrene Fanfiction)
FanfictionJo Anna adalah kenangan yang tak terlupakan bagi Jo Nathan. 11/12/2017 - 17/02/2018