Alternative Ending

327 40 31
                                    

Nathan menarik napasnya pelan-pelan berusaha menikmati semilir angin yang menerpa tubuhnya. Disampingnya ada Anna yang setia berjalan beriringan sambil menggenggam tangannya erat. Musim panas ini mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu liburan di pantai Haeundae, pantai terkenal yang terletak di daerah Busan.

Tidak hanya berdua, keluarga mereka kini dilengkapi oleh kehadiran putri kecil bernama Jo Tania. Gadis kecil yang lahir dari pernikahan Nathan dan Anna lima tahun yang lalu.

Gadis kecil itu tumbuh tinggi meniru Nathan, bahkan ia paling tinggi diantara teman seumurannya. Sedangkan sifat dan paras cantiknya seperti duplikat dari seorang Jo Anna.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathan tersenyum kecil melihat putri kecilnya yang asyik bermain pasir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathan tersenyum kecil melihat putri kecilnya yang asyik bermain pasir. Ia sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga kecilnya.

Tiga bulan yang lalu ia mengalami kecelakaan yang membuatnya koma selama 49 hari. Anehnya lagi di dalam tidurnya yang panjang, ia bermimpi bahwa Anna bukanlah istrinya, melainkan sebagai adiknya. Mimpi itu benar-benar terasa nyata, rasanya seperti jiwa Nathan terhempas untuk berkelana di dunia lain.

Di dalam mimpinya Anna meninggal dan itu membuat Nathan begitu terpukul.

Nathan sudah menceritakan semua tentang mimpinya kepada Anna. Bersyukurlah ketika ia bangun dari komanya, Nathan mendapati Anna dan Tania berada disamping.

Sejak lama Nathan sudah mencintai wanita yang bernama lengkap Bae Anna. Marga Jo yang wanita itu dapatkan bukanlah karena ia adalah saudara perempuan Nathan melainkan marga itu ia dapatkan setelah resmi menjadi istrinya.

Nathan bernapas lega, ia tidak bisa berpikir jika mimpi itu menjadi kenyataan. Ia tidak bisa membayangkan jika cintanya kepada Anna harus dihalangi oleh ikatan darah. Nathan mencintai Anna lebih dari ia mencintai dirinya sendiri. Setelah hadirnya Tania, membuat Nathan sulit untuk meninggalkan keluarga barang sedetik saja.

"Ayah, ayo sini." di depan Nathan dan Anna, Tania melambaikan tangan meminta ayahnya mendekat. Gadis kecil itu telihat sedang membuat istana pasir dengan tangan mungilnya.

"Anak ayah sedang membuat apa?" tanya Nathan lembut.

"Aku membuat istana. Nanti ayah, ibu dan aku tinggal disini. Ayah dan ibu menjadi Raja dan Ratu sedangkan aku Putrinya."

Anna dan Nathan terkekeh mendengar celotehan putrinya.

"Iya princess, nanti ayah buatkan istana yang besar untuk putri ayah yang cantik ini." ucap Nathan sambil mengusap lembut surai putrinya.

"Benarkah?" tanya Tania dengan mata berbinar.

"Iya, ayah bersungguh-sungguh. Setelah urusan ayah selesai, kita akan pindah dari Seoul ke pulau Jeju. Ayah akan membuat rumah dengan halaman luas untuk Tania. Apa Tania senang?"

Gadis itu mengangguk sambil melompat-lompat antusias. Saking senangnya gadis itu sampai tidak sadar sudah menginjak istana pasirnya.

"Ibuuu....." tangis Tania pecah.
"Istanaku rusak. Bagaimana ini?"

"Sudahlah, jangan menangis. Anak ibu tidak boleh cengeng. Kalau Tania cengeng nanti ayah tidak mau membuatkan Tania istana. Apa Tania mau?"

Gadis kecil itu menggeleng.
"Tania tidak mau, ayah harus membuat istana untukku. Aku berjanji, aku tidak akan cengeng lagi."

Nathan gemas dengan tingkah laku putrinya. Ia mengambil alih Tania yang mulai berhenti menangis dari dekapan ibunya.

"Tania bersungguh-sungguh tidak akan cengeng lagi?" tanya Nathan sambil mensejajarkan tingginya dengan putrinya.

Tania menganggguk.

"Janji?" tanya Nathan sekali lagi.

"Janji."

Ayah dan anak itu menautkan jari kelingking mereka. Anna tersenyum melihat dua orang yang paling berharga dihidupnya. Melihat Nathan dan Tania bersama, membuatnya merasa menjadi orang yang paling bahagia di dunia.

Ya, Nathan dan Anna hanya mampu berdoa dan berharap agar kebahagian ini berlangsung lama. Melihat tumbung kembang Tania dan menua bersama-sama.

The End

Akhirnya cerita ini bener-bener selesai. Terima kasih atas vote serta komen yang telah kalian berikan. Rasanya ucapan terima kasih saja tidak akan pernah cukup. Aku harap kalian puas dengan chapter ini.

Sekali lagi terima kasih dan sampai jumpa di ceritaku yang lain....

Luv you....

🎉 Kamu telah selesai membaca The Unforgettable Memory (Chanrene Fanfiction) 🎉
The Unforgettable Memory (Chanrene Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang