"Jadi kumohon, untuk malam ini sampai besok. Jadilah kekasihku."
Anna terdiam, mencerna setiap kata yang baru saja keluar dari mulut Nathan. Ia menatap sosok kakaknya itu dengan tatapan sulit diartikan. Kalau boleh jujur mungkin sudah sejak dulu Anna menunggu kalimat itu keluar dari mulut kakaknya.
"Aku tidak pernah menyangka bahwa hari ini akan terjadi, hari dimana oppa memintaku untuk menjadi kekasih dari seorang Jo Nathan yang tak lain adalah oppa.
Tanpa perlu bertanya oppa sudah pasti tahu apa jawabannya, aku akan selalu menjawab 'ya'."Nathan tersenyum yang dibalas dengan senyuman juga oleh Anna.
"Aku menyadari bahwa oppa adalah cinta pertamaku, tapi sama seperti yang oppa pikirkan, bahwa apa yang aku rasakan dulu tidak seharusnya aku rasakan. Tapi melihat bahwa perasaan ini bukanlah hal yang terlarang lagi, aku begitu senang. Rasanya seperti meletup-letup, susah untuk aku ekspresikan."
"Aku berterimakasih, setidaknya kau mau bertemu denganku kembali walaupun hanya sehari satu malam. Oppa tidak akan melupakan malam ini dan esok tentunya."
"Oppa."
"Hm."
"Ini mungkin akan terdengar menggelikan tapi percayalah bahwa ini benar-benar keluar dari lubuk hatiku yang paling dalam. Oppa memang cinta pertamaku, itu salah satu alasan kenapa malam itu aku tidak menjawab pernyataan cinta Jongin."
"Jangan sebut nama itu lagi."
"Baiklah-baiklah aku mengerti. Oppa dengarkan aku." kini Anna menatap tajam Nathan, tatapan terlihat serius hingga Nathan seakan tenggelam dalam pesona Anna. Gadis itu selalu cantik dalam ekspresi apapun.
"Aku selalu mendengarmu Anna. Jadi lanjutkan apa yang ingin kau katakan."
Anna mengangguk, kembali membuka suara.
"Karena kesempatanku bertemu langsung dengan oppa hanya sampai besok aku kan menyatakan perasaanku sekali lagi. Oppa bukan hanya cinta pertamaku tapi juga cinta terakhirku. Aku mungkin saja bisa mengatakan oppa adalah cinta terakhirku karena memang itu kenyataannya. Tapi aku harap oppa tidak, jalan hidup oppa masih panjang. Masih ada ribuan wanita yang bisa menerima cinta oppa. Kumohon setelah aku pergi, berbahagialah dan jangan khawatirkan aku lagi.""Kalau aku tidak bisa?"
"Aku akan sedih."
"Baiklah, oppa tidak akan membiarkan kekasih oppa yang satu ini bersedih. Tetapi ada satu syarat."
"Apa?"
"Menikahlah denganku besok tepat dibawah pohon persik di pinggir sungai tempat kita bermain sejak kecil."
"Jadi oppa melamarku?"
"Ya sepertinya begitu. Kau keberatan nona Jo?"
"Tidak sama sekali tuan Jo."
Keduanya tertawa bahagia, setidaknya malam ini dan esok adalah hari yang tak terlupakan bagi keduanya. Kesempatan yang mungkin tidak akan mereka dapatkan kembali sampai kapanpun. Keajaiban Tuhan memang tidak ada yang tahu, Anna yang meninggal lima tahun yang lalu kini bisa dipertemukan kembali dengan Nathan. Ya walaupun tidak dipungkiri Anna harus meminjam tubuh orang lain untuk bertemu dengan kakaknya itu. Tuhan memang memiliki sejuta rencana yang bahkan diluar nalar manusia.
Karena Tuhan tidak pernah tidur, beliau senantiasa selalu berada disisi kita. Tuhan menciptakan kematian bukan hanya untuk meninggalkan kesedihan tapi bagaimana membuat orang-orang yang ditinggalkan lebih menghargai apa yang disebut hidup. Seperti yang Nathan alami saat ini, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatannya yang bisa bertemu kembali dengan Anna. Ia akan menepati janji gadis itu, hidup bahagia setelah gadis itu pergi.
Tbc
Ini belum end yao, tapi kata-katanya udah menyiratkan bau-bau ending kan?
Hehehe masih ada lanjutannya kok.
12/02/2018
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unforgettable Memory (Chanrene Fanfiction)
FanfictionJo Anna adalah kenangan yang tak terlupakan bagi Jo Nathan. 11/12/2017 - 17/02/2018