"Apa maksudmu, Anna?"
"Kita bukan saudara kandung oppa, ayah dan ibu sendiri yang mengatakannya padaku."
"Tidak mungkin, tidak ada buktinya. Aku melihat sendiri ibu melahirkanmu dulu."
Anna mulai menjelaskan bahwa ia dan Nathan bukanlah saudara kandung. Beberapa hari setelah kematiannya, seorang malaikat mengajak Anna kesuatu tempat yang memiliki ribuan anak tangga. Anna sempat terkejut ketika menyadari bahwa malaikat itu mempertemukannya dengan kedua orangtuanya.
Anna tersenyum menyadari bahwa kedua orangtuanya ada disana, walaupun ia berada di anak tangga pertama sedangkan orangtuanya ada di anak tangga terakhir.
Anna dan kedua orangtuanya bicara hingga sampailah ke topik yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Fakta bahwa Anna dan Nathan bukanlah saudara kandung.
Dulu beberapa menit setelah saudara kandung Nathan dilahirkan, bayi itu meninggal. Kematiannya itu hanya diketahui oleh ayah Nathan dan beberapa perawat.
Ayah Nathan yang tak lain adalah Tuan Jo bingung, ia sedih melihat kematian anaknya yang begitu mereka nantikan. Mengingat bagaimana bahagianya Nyonya Jo dan Nathan melihat anak perempuan mereka, membuat Tuan Jo tidak tega membayangkan bagaimana kecewanya mereka ketika mengetahui bahwa sebenarnya anak mereka telah meninggal.
Tuan Jo kebingungan, hingga tanpa sadar ia mendengar beberapa perawat lain membicarakan bahwa ada satu bayi perempuan yang baru saja lahir dan langsung ditinggalkan oleh ibunya. Ibu dari bayi itu telah meninggal. Mengetahui fakta itu, Tuan Jo dengan cepat menghampiri perawat-perawat itu dan berniat untuk mengadopsi bayi yang telah ditinggalkan oleh ibunya. Tetapi ada syarat yang Tuan Jo ajukan, perawat-perawat itu harus menyembunyikan kematian anaknya dan mengatakan bahwa anak yang ia adopsi adalah anak kandungnya.
Tangan Tuan Jo bergetar ketika menggendong anak adopsi itu untuk diserahkan kepada istrinya. Istrinya sangat gembira tanpa mencurigai gerak-gerik dari suaminya. Setidaknya Tuan Jo bernapas lega kebohongannya bisa diterima oleh keluarga kecilnya.
Gadis yang diadopsi itu tidaklah lain adalah Jo Anna. Nyonya Jo sendiri baru mengetahui fakta ini beberapa hari sebelum kematian suaminya. Hal ini jugalah yang membuat sakit Nyonya Jo semakin parah. Ia terlalu terkejut mendengar penjelasan suaminya, belum lagi ia harus ditinggalkan oleh suaminya terlebih dahulu dan diharuskan menyimpan rahasia ini dalam-dalam. Nyonya Jo tidah marah dengan suaminya, ia tentu saja bersyukur bahwa suaminya tidak salah memilih Anna sebagai pengganti putrinya yang meninggal.
Setelah mendengar cerita Anna yang begitu panjang, tanpa sadar keduanya menangis. Merasa mereka dibohongi oleh seluruh semesta. Mau marah tapi dengan siapa, sedih dan kecewa melebur menjadi satu.
Sebenarnya Nathan menyadari hal ini sejak lama, ia menyukai adiknya sendiri. Tetapi setiap hari ia semakin sadar bahwa perasaan itu tidak seharusnya ia pertahankan.
Setelah mengetahui hal yang sebenarnya, Nathan bisa bernapas lega bahwa apa yang ia pendam selama ini tidak pernah salah sekaligus ia merasa kecewa mengapa ia tidak mengetahui fakta ini sejak lama.
"Jo Anna."
"Ya, oppa."
Nathan mengelus puncak kepala Anna dengan satu tangannya, tangannya yang lain ia gunakan untuk memeluk tubuh Anna.
"Aku menyayangimu sejak lama, bukan sebagai adik tetapi lebih ke seorang laki-laki yang menyayangi wanitanya. Aku tahu hal ini adalah hal yang begitu terlarang tetapi mendengar apa yang baru saja kau jelaskan, aku rasa perasaanku ini tidak salah."
"Jadi kumohon, untuk malam ini sampai besok. Jadilah kekasihku."
Tbc
Maaf ya lama update, hehehe. Aku buat work baru soalnya.
Btw aku bakal ngebut buat nyelesain cerita ini.Maaf kalo ceritanya pasaran...
10/02/2018
Happy Seulgi and Sooyoung day.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unforgettable Memory (Chanrene Fanfiction)
FanfictionJo Anna adalah kenangan yang tak terlupakan bagi Jo Nathan. 11/12/2017 - 17/02/2018