Angel

part 3

Part 3

" oh ayu lah Ana , kau benar-benar jauh lebih memuaskan dari pada Jessica . tidak pernah sia-sia aku memecatnya kalo ternyata aku mendapatkan kau" itu suara Ricky , tapi mengapa suaranya terdengar seperti dia habis berlari? .  dan apa maksutnya 'Memuaskan?'

Pikiran-pikiran negative mulai berdatangan aku ingin masuk dan melihatnya apa yang dialakukan tapi Lutut ku melemas . aku mulai menguatkan diriku dengan memegang handel pintu ruangan Ricky.

" oh ayu lah Ricky . aku sudah menawarimu diriku dari dulu, tapi kau malah memilih mempertahankan Jessica bodoh yang tidak bisa memuaskan mu sepertiku"  suara wanita ? badan ku mulai sedikit gemetar mendengar mereka berbicara.

" maafkan aku honey , aku menyesal saat itu . lagi kita sudah bersama sekarang" apa maksut Ricky ? Honey? Bukan kah panggilan itu hanya untuk ku? .

"Bagai mana dengan Tunangan mu itu ? "

" aku hanya disuruh dad mendekatinya, dad bilang dia anak sahabatnya yang sudah mati . aku hanya merasa iba padanya, lagi pula ini menguntungkan mommy nya yang bodoh akan memberikanku jabatan CEO bila aku menikahinya . Dia tidak se indah kau honey percayalah. Dan  setelah aku menjabat disana  perlahan aku akan mulai mengusai seluruhnya dengan begitu aku akan membuat perusahaan Birghtdiamon(nama perusahaan Ricky) ini menjadi yang pertama terbesar diNegara ini. Kau taukan karna perusahaan  tunanganku yang bodoh itu perusahaan PerhiasanKu selalu menjadi nomer-2 jadi aku akan memulainya dengan cara ini. Beruntungsekali dia wanita jalang yang mudah didekati " . mendengar itu  seluruh tubuhku langsung membeku , semua rasa gemetarku takut ku sudah berganti menjadi bergetar karna amarah.

Ku banting pintu ruangan Ricky , dengan amarah yang berada di ubun-ubun ku hentakan kakiku masuk kedalam ruangan kantor Ricky atau yang lebih tepatku sebut ruangan 'Kotor' nya.

Kulihat mereka berdua terlonjak kaget dengan kelakuanku, aku tidak memperdulikan keadaan mereka yang sudah setengah telanjang dan baju mereka yang sudah tersebar dimana-mana.

" TERIMAKASIH ANA karna kau mulai membuka pertanyaan tentangku tadi, aku jadi mengetahui siapa Ricky yang sebenarnya " cibirku dengan mata yang menyirat tajam kepadanya. Kulihat badannya bergemetar .

" Dan kau pria brengsek !! terimakasih atas napsu hewanmu, sehingga kau bisa melalukan hal yang menjijikan dengan simpananmu ini  dan membeberkan semua otak busukmu dengan mulutmu sendiri."
kulihat Ricky yang masih diam dengan muka yang sangat terkejut melihat omonganku.

" angg...ell kau harus mendengarkan ku  " Ricky mulai ingin menjelaskan dengan suaranya yang sangat terbata-bata .

"ini see...m..uaa ti..ddak .... " ku sela omngan nya sebelum dia sempat menyelesaikan omngannya.

" apa kau Ricky yang terhormat? Kau ingin bilang ' INI SEMUA TIDAK SEPERTI APA YANG KAU PIKIRKAN" aku mulai berteriak kesal dan melanjutkan omonganku . " YAH INI MEMANG TIDAK SEPERTI YANG AKU PIKIRKAN KARNA AKU TIDAK BERPIKIR BODOH! AKU MELIHATNYA DAN MENDENGARNYA !!!  dan satu lagi bila kau ingin menyangkal pikirkan posisi kalian sekarang dan pikirkan kan bagaimana wanita simpananmu ini sudah  hampir kau telanjangi . bahkan selama aku berbicara kalian tidak repot-repot mengubah posisi atau menutup badan kalian!." Ku lihat muka Ana mulai memucat dan Ricky yang menegang di  sampingnya.

Tidak ingin berlama-lama lagi di ruangan kotor ini, aku segera beranjak keluar dari ruangan ini.
pertahananku mulai runtuh aku mulai berlari sambil terisak menuju lift ku tekan tombol yang langsung membawaku menuju lobby

setelah lift terbuka aku berlari ke persimpangan jalan untuk mencari taxi, saat lampun untuk menyebrang berubah menjadi hijau aku segera berlari menyebrang meunuju taxi itu berada.  tapi aku tidak menyadari ada sebuah  mobil Van besar yang sangat mengebut .

Yang aku sadari aku terpental di atas jalan dan berlumur darah dengan kesakitan yang sangat teramat .

Lalu semuanya gelap.

To be continue.

terimakasih loh bagi yang udah mau membaca cerita ini :) 
ternyata vote dan comment itu bener-bener berharga ya apa lagi kaya penulis baru kaya aku :') ada yang baca ajah bersyukur banget