Hai aku balik lagi cepetkan ? :D ini ide udah mentok wkwkwk . part 16 mungkin sedikit agak lama . lagi cari konflik yang pas buat pasangan ini hehe
maaf banyak typo udah ngantuk banget ngetiknya
Part 15
Aku mengganti baju dressku dengan baju yang lebih santai untuk berjalan-jalan. aku ganti dressku dengan rok hitam sepaha dan kemeja berkerah tanpa lengan berwarna putih lalu kukenakan jaket jeans berwarna biru . sepatu heels ku kuganti dengan sepatu boots yang hanya setinggi matakaki .
Setelah selesai bersiap aku langsung menaiki mobil Albern . kulihat Albern terbingung-bingung dengan tampilanku, belum sempat dia bertanya tentang pakaianku , aku segera bertanya terlebih dahulu " bisa kah setelah makansiang kita pergi ke London Eye ? " tanya ku dengan mata berbinar.
Albern mengangguk . dan berkata " kau mengganti pakaian hanya karna kau ingin pergi ke London eye hon ? " kulihat Albern melihat penampilanku dan mengangkat sebelah alisnya.
"itu penting al, tidak mungkin aku pergi ketempat ramai memakai dress seperti tadi ? fashion sangat penting bagi wanita " aku ternyum kearahnya . Albern hanya mengangguk .
" baik lah ayu kita pergi Al aku sudah sangat lapar , dan jangan sampai acara makan siang kita akan menjadi acara makan malam karna kau terus-terusan melihatku dan tidak menjalankan mobilnya."
Saat aku berkata seperti itu Albern sedikit tersadar bahwa dia hanya memandangiku dan tidak menjalankan mobilnya . sebelum menjalankan mobilnya Albern berkata " maafkan aku hon salahmu begitu cantik hingga mengunci pandanganku " . Aku hanya merespon dengan mendengus dan memutar mataku .
****
Akhirnya kami sampai direstoran kecil di dekat london eye. Aku tidak tau apa namanya tapi restoran ini sangat kecil tetapi cukup penuh pengunjungnya.
Albern berkata pada seorang waiter bahawa kami memerlukan 'privet' room untuk dua orang .
" Al kenapa harus di privet room? Aku sama sekali tidak masalah makan di ruangan ini "
" kau yakin ? aku hanya ingin kau nyaman, tapi kalau kau mau baiklah"
Aku mengangguk dan Albern segera membatalkan privet room nya kepada waiter tadi. setelah waiter tersebut mengantarkan kami pada meja yang berada di dekat jendela , waiter tersebut segera pergi dan di gantikan oleh seorang waitress. Aku sungguh bisa melihat kalau tatapan waitress ini sangat memuja Albern.
Aku berdeham untuk menyadarkan waitress yang hanya terbengong melihat Albern " sorry , tapi bolehkan aku meminta menunya? " .
waitress tadi menengok kearahku dengan senyum yang dipaksakan dan tatapan yang datar , dia seakan ingin memarahiku karna sudah mengganggu kesenangannya . " persetan dengan kesenangan mu miss aku sudah sangat lapar " batinku dalam hati .
setelah memeilih apa yang kami pesan waitress itu mengulang pesanan kami dan berkata pada Albern " ada lagi ayang akan di pesan " aku sungguh geli melihat tatapannya dan mendengar suaranya yang berusaha di manis-maniskan . Albern menggeleng sambil tetap melihat kearahku , setelah itu waitress centil tadi pergi menuju kearah dapur.
Saat sedang menunggu pesanan kami Al bertanya " ada yang salah dengan watress tadi? " aku hanya menggeleng ke sambil melihatnya .
" tapi tatapanmu dan wajahmu menuliskan seperti kau tidak menyukaianya "
" tidak ada al hanya saja dia benar-benar tidak profesional . seharusnya dia tidak membeda-bedakan mana pelanggan wanita dan mana pelanggan pria"
Albern menaikan sebelah alisnya , saat ingin mulai bertanya waitress centil tadi datang ke meja kami memebawa pesanan kami bersamnya. Aku mulai tidak menghiraukannya yang aku ingin hanya makanan ku sekarang juga . aku sudah sangat lapar.
Setelah aku dan albern selesai menyantap makan siangku . atau lebih disebut makan sore mengingat ini sudah hampir jam 3. Kami segera menuju london eye beruntunglah restaurant ini tidak terlalu jauh jadi kami hanya cukup berjalan kaki dari sini.
Saat sedang asik berjalan kaki tiba-tiba kulihat keramaian di bawah London eye,Yang di dominasi oleh pria. Saat aku dan Albern mulai melewati kerumunan itu . tiba-tiba kerumunan itu terbelah dan keluarlah wanita dengan pakaian yang tidak pantas dikenakan di tengan tempat seperti ini.
Tubuhku menegang saat kulihat wanita itu jalan kearah kami, albern yang merasa aku menegang dipelukannya langsung menundukan kepalanya melihat kearahku.
" ada apa hon? " tanya albern lembut kepadaku.
" aku ubah rencanaku untuk ke london eye maybe next time . moodku sedang tidak bagus , bisakah kita pulang saja? " albern langsung terkejut mendengar aku bicara. Tapi dia segera tersenyum dan mengangguk .
Saat kami akan berbalik menuju restaurant tadi untuk menuju mobil Albern . wanita barbar itu sudah berdiri di hadapan kami . dan kalian tau dia mengenakan apa? Dia memakai bikini dengan motiv london eye, aku tau bikini itu berhubungan dengan london eye . tapi bisakah penciptanya lebih pintar untuk memilih tempat pengambilan gambar?
" Albern terimakasih kau telah mengizinkan Angel memberikan jas mu saat insiden malam itu " tubuh ku merinding dengar wanita bar-bar ini berbicara dengan suara yang dibuat se centil mungkin .
Tiba-tiba saja vita menarik lengan Albern dan begelayut manja dilengannya . Albern yang merasa risih langsung menarik tanganya dan berkata " kau tidak harus bertrimakasih pada ku , kau harus bertrimakasih kepada kekasihku . dan perlu kau tau nona aku tidak pernah menyuruh Angel atapun mengizinkan dia memberikan jasnya kepadamu."
Kulihat wajah vita yang sangat kesal melihat wajah Albern . aku mulai menahan tawaku , aku yakin dia sangat malu albern menolak pelukan dan ucapan trimakasihnya didepan orang banyak.
Vita masih diam memandang Albern dengan kesal . aku menjentikan jariku didepan mukanya untuk mengalihkan tatapannya dari Albern, ku majukan wajahku medekat padanya lalu berkata dengan pelan " jangan memeluk pria orang sembarangan, tidak semua pria ingin kau peluk . dan jauh-jauh dari jalan kami sekarang juga sebelum aku mulai menarik semua tali dalamanmu sampai terlepas "
Vita menatapku dengan tatapan membunuhnya . ku naikan sebelah alisku kearahnya dan ku majukan tanganku menuju tubuhnya . belum sempat tanganku menyentuh tubuhnya .dia langsung mundur dan berkata " dasar jalang liat saja nanti , tidak akan ada pria yang tidak mau kupeluk . setelah urusanku selesai dengan Ricky aku akan merebutnya segera"
Aku hanya menganguk dengan senyum sinis " lakukan sesuka mu bitch ! cepat minggir atau aku benar-benar akan menelanjangimu"
Bersamaan dengan perginya vita , Albern mengeratkan pelukannya pada pinggangku . "maafkan aku al aku benar-benar tidak bermaksut berkata kasar seperti itu"
Albern mengecup puncak kepalaku lembut dan berkata " hmmm jangan pernah berkata seperti itu lagi hon , apa lagi didepan orang banyak . mereka bisa mengecapmu se level dengan wanita bar-bar itu kalau kau berkata seperti tadi. "Aku mengangguk dalam pelukannya.
"ayu ku antar kau pulang, aku janji akan membawamu keseni lagi tanpa ada gangguan apapun"
Aku tersenyum dan berkata " al bisakah kau mendekatkan wajahmu sebentar kearahku " .
Albern terdiam merasa heran, tapi akhirny dia melepas pelukannya pada pinggangku dan mensejajarkan wajahnya sengan wajahku. Aku tesenyum kearahnya dan memegang sisi pipinya dengan kedua tanganku " terimakasih untuk makan sorenya " kekehku . " terimakasih mengajakku kesini maaf karena moodku kita tidak jadi naik " .
"it's ok ho.." belum sempat Al menyelesaikan kalimatnya , segera kupotong dengan ciuman singkatku ke bibirnya " terimakasih im happy today " .
To be continue.
Vita emang sialan -.- lagi mau adegan so sweet muncul aje tuh cewe barbar. Coba kalo jadi naik kan ciumannya gak bentar gini *eh wkwkwk .
Btw maaf yah kayanya udah mulai tulalit ni cerita akunya , aku lagi cari konflik tapi bingung apaan . maunya yang gak berat tapi bener-bener miiris di hati wkwkwk . readers ada saran? Wkwk nanti aku coba bikin sesuai keinginan readers :D. dan kalo sarannya aku trima ntar aku dedikasiin di part dimana sarannya aku pake. Hehehe.
Makasih buat yang baca jangan lupa Vote and comment nya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel
RomanceGelap... Hari itu semua nya terjadi begitu cepat , aku tidak bisa menghindari mobil yang melaju sangat cepat . menabrak badanku yang rapuh membuat ku terjaduh dengan banyak darah dan rasa sakit yang sangat teramat. Beberapa menit aku merasakan sakit...