Bab 9 : The Insident

1.7K 96 0
                                    

Abichandra tak pernah menyangka, dia akan mencicipi hal beginian. Terbayang saja tidak. Melakukan konvoi motor menjelang midnight. Kecuali motor Abichandra, teman-temannya yang lain tampak sengaja mematikan lampu. Entah kenapa. Lalu kira-kira dua puluh menit kemudian, Satria memimpin rombongan untuk  berhenti di depan bangunan sederhana yang letaknya agak terpencil dari rumah penduduk terdekat.

Eh, tempat apaan, nih? Abichandra dan Wisnu terpana memandangi tempat itu. Warung doyongkah? Café plus-plus atau warung remang-remang?

Jangan-jangan malah tiga-tiganya!

Suasananya sangat temaram. Pakai bohlam chiyoda, kali. Dari dalam rumah terdengar hingar bingar music dangdutan pantura. Di pelatarannya ada beberapa cowok dewasa dan tua mojok dengan pasangannya. Rata-rata cewek di sana berpenampilan seksi. Jins belel ketat dan kaos ngepres. Malah ada yang nekat pakai gaun terawang tanpa bahu dan kainnya hanya terjulur sampai paha, padahal udaranya  benar-benar nggak bersahabat banget! Cewek-cewek belia itu bergelendot manja dan mesra nya overdosis. Kayak yang sengaja dimesra-mesrain. Nggak natural.

Astagfirllohaladziiiim. Jenis mimpi buruk apa lagi ini? Abichandra menelan ludah. "'Ini tempat apaan, Sat?" tanyanya pada Satria, ketika seluruh motor sudah diparkir.

Satria nyengir jahil. "Masa belom ketebak, Bi?"

Beberapa cewek seksi di pelataran langsung berbinar-binar melihat kedatangan para berondong muda nan keren-keren. Tapi berhubung mereka sedang ada carteran, jadinya cuma bisa kelihatan hopeless.

Wisnu mencolek-colek pinggang Abichandra. "Bi, pulang yuuuk. Aku takut. Serem..." bisiknya, gemetaran.

"Entar, Wis. Bentaran lagi!" Abichandra balas berbisik.

"Aduh, Biiii..." rengek Wisnu, meremas erat bagian belakang jaket Abichandra sembari mengekorinya seperti anak bebek kemanapun cowok itu melangkah.

Satria ngeloyor masuk ke dalam ruangan, disusul teman-teman lainnya. Membuat Abichandra dan Wisnu tak punya pilihan selain mengikuti.  Satria lalu mengajak rombongannya duduk di pojokan, menghempaskan pantatnya di atas sofa kulit yang sudah gompal sana sini. Beberapa kawannya menyebar. 

Ada yang mengambil minuman di meja bar, ada juga yang mengikuti teladan Satria nangkring di sofa. Termasuk Arifin, Teuku dan Chandra. Mereka tampak mencuri pandang dengan takut-takut ke arah Abichandra, sembari pura-pura sibuk membaca daftar menu.

Namun  Abichandra tidak sedang dalam mode macan saat itu. Dia dan Wisnu masih  berdiri seakan tertancap di tempat. Celingukan kayak orang udik, memandangi sekitarnya dengan bingung.

"Terserah mau ngapain. Mau praktek pelajaran biologi tentang anatomi tubuh dan reproduksi juga boleh, gua yang bayarin!" kata Satria santai, menyeringai. Kepalanya terangguk ngikutin music dangdut, kedua lengannya terentang di bagian atas sofa.

Innalillahi.....!

"Alamaaak, Bi...pulang yuk, Bi, pulaaaang..." Wisnu mencengkram lengan kanan Abichandra kuat-kuat. Hampir nangis dia. Suaranya gemetaran, tak tahan harus tinggal lebih lama lagi di sarang syaiton.

Beberapa CS Satria yang tadi sempat menghilang balik lagi gabung bareng mereka. Bergoyang-goyang mengikuti alunan lagu. Dan mereka tak sendirian. Sudah ditemani 6 orang cewek bahenol yang genit-genit dan make upnya tebal banget. Abichandra menaksir usia mereka paling banter sepantaran dengannya, bahkan mungkin ada yang di bawahnya. Usia SMP an. Tibs-tiba, salah seorang dari mereka nyolong start menghampiri Abichandra dan merangkulnya mesra tanpa aba-aba.

Cewek-cewek lainnya karuan cekikikan dan riuh meledek. "Adeuh! Meuni gaya euy. Dapet lele dumbo!"

"Ganteng, bareng aku aja! Aku Lia," katanya semangat merengkuh bahu Abichandra erat-erat. Dia langsung ngecengin Abichandra at the first sight begitu melihatnya. Tampilannya paling menantang di bandingkan yang lain. Hot pans kaos hitam super ketat plus high heels. Wajahnya menor nyaingin Syahrini. Bulu mata anti badai segala rupa sampai lipstick merah menyala dipakainya serta.

My Heart Destiny (Sedang Proses Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang