"Siapa kau?!"
Orang itu bertanya lagi dan nada nya sedikit naik.
Baekhyun langsung membungkukan badannya menyapa laki-laki itu, "Sa-saya Baekhyun," ucapnya sedikit gemetar.
"Aku bukan menanyakan nama mu, kau siapa? Kenapa kau ada disini?" Tanya nya, "Dan kenapa kau melihat-lihat foto keluarga kami?!"
Baekhyun menegakan badannya. Laki-laki itu berjalan mendekati nya.
"Ma-maaf aku tidak sopan. Aku-"
"Dia pegawai baru di toko kitaa!"
Ucapan ku terpotong saat Nenek masuk sambil membawa senampan cemilan.
"Pegawai baru? Kenapa Nenek tidak memberitahuku terlebih dahulu?"
Nenek itu mengacuhkan omongan laki-laki itu, dia menaruh nampan cemilan di meja dan dia duduk lagi di sofa singlenya, "Duduk lah Baek," Ucapnya.
Baekhyun menurut dan duduk di sofa panjang, disusul dengan laki-laki tadi. Dia duduk di sofa panjang bersebrangan dengan Baekhyun.
"Dia namanya Baekhyun, dia akan mulai bekerja besok pagi." Nenek menjelaskan.
Laki-laki itu masih menatap Baekhyun dengan tatapan tidak suka.
"Nenek yakin dia dapat berguna disini?"
"Tentu saja aku yakinn! Dia akan berguna disini!" Sahut Nenek itu bersemangat.
"Kau," laki-laki itu memanggil Baekhyun masih dengan tatapan tidak suka, "Kalau kau tidak berguna disini, aku akan langsung mengusir mu dari sini" ancamnya.
Baekhyun mengangguk pelan, "A-ku mengerti.."
"Nahh! Ayo kita makan cemilan nya!"
"Tidak. Aku ada urusan. Aku harus pergi." Laki-laki itu berdiri dan berjalan menuju pintu.
"Chanyeol, kau tidak ingin mengobrol dengan Baekhyun dan nenek?"
Ucapan nenek hanya di balas dengan suara tutupan pintu yang keras. Chanyeol meninggalkan ruangan ini.
"Biarkan saja dia, ayo kita makan cemilan!"
***
Baekhyun POVAku memeluk diriku sendiri, membawa kaki nya berjalan menuju tempat club.
Sekarang sudah hampir tengah malam tapi kota Seoul masih belum menandakan ingin tidur. Masih banyak orang-orang berlalu lalang kesana kemari.
Begitupun juga aku, jam segini aku belum pulang. aku harus pergi ke club tempat aku bekerja. Tempat aku melunasi hutang tepatnya.
Aku merasa terhibur karena mengobrol banyak hal dengan Nenek tadi. Nama dia Hanna. Tapi dia lebih suka di panggil Nenek.
Tidak banyak membutuhkan waktu lama. Aku sudah sampai didepan gedung club. Aku harap malam ini, tidak ada yang memesan ku.
Aku menghirup nafas dalam-dalam sebelum memasuki gedung club lalu menghembuskan nya perlahan.
Pintu gedung ku buka dan bau alkohol mulai tercium di hidung ku. Dentuman lagu keras memekakkan telinga ku.
Aku berjalan menuju meja bartender dan melihat Lay yang sedang sibuk membuat minuman disana.
"Hey Baek," sapa Lay saat melihat ku berada di depan meja bartender,"Kau bekerja malam ini?" Tangan Lay masih sibuk membuat minuman. Dia sangat ahli meracik minuman.
"Aku tidak bekerja, aku hanya datang kesini untuk mengunjungi mu," dusta ku.
Lay tertawa menanggapinya dan gigi nya yang tersusun rapih terlihat saat Lay tertawa. Ketampanannya bertambah saat ia tertawa,yakan?
