Mine [2]

72.7K 3.8K 83
                                    

Baekhyun POV

"U-ugh..."

Aku membuka mata ku dan merasakan sakit di badan ku.

Ah, aku ingat apa yang terjadi pada ku semalam. Aku bangun dan mendudukkan badan ku lalu merentangkan tangan ku tinggi-tinggi ke atas.

Pandangan ku berkeliling kamar dan aku tidak menemukan siapa-siapa disini. Apa orang itu sudah pergi?

Tidak ingin berlama-lama disini, aku bergegas bangun dan mencari baju ku lalu memakai nya.

Sial! Badan ku sangat sakit!

Setelah memakai baju lengkap, aku berjalan perlahan keluar dari kamar ini. Aku harus pergi kuliah pagi ini.

Tunggu.. ini masih pagi kan?

Aku menutup pintu kamar perlahan dan berjalan menyusuri lorong kamar menuju tangga yang berada di ujung lorong.

Sinar matahari yang masuk melalui jendela di dinding lorong terasa sangat panas, apa ini sudah siang?

Aku mempercepat langkah ku saat menuruni tangga menuju lantai satu. Saat aku sudah di lantai satu, disana ada Lay yang sedang membereskan beberapa botol yang berserakan di atas meja.

"Kau ingin pergi?" Tanya Lay saat melihat ku berjalan menuju meja bar bartender

"Aku ada kuliah pagi ini."

Lay menatap ku sambil menaikkan alis kanannya, "Kau yakin ini masih pagi?"

"Pukul berapa sekarang ?"

Lay melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya, "Pukul 2 siang." Ucapnya.

Aku membulatkan mataku kaget,"Argh! Aku telat!"

"Kau masih ingin pergi kuliah?" Lay berjalan ke bar bartender dan mulai merapikan beberapa gelas disana.

Aku menggeleng kan kepala ku dan menidurkan kepala ku di atas meja.

"Kau ingin kubuatkan minuman?"

Aku menggeleng lagi, "Dimana Madam?" Tanyaku menanyakan wanita tua yang selalu memaksa ku berkerja.

"Dia sedang pergi keluar kota, besok dia pulang. Kenapa kau menanyakan nya? Kau merindukannya?"

Aku hanya tertawa kecil menanggapi nya, "Lay, aku pergi dulu. Sampai jumpa." Aku bangun dan berjalan keluar dari club itu.

Perut ku sangat lapar. Aku membawa kaki ku ke jejeran pedagang makanan kecil di pinggir jalan. Aku harap uang di saku celana ku cukup untuk sarapan.

Aroma Roti tercium di hidung ku dan membuat perut ku meraung-raung menambah rasa lapar.

"Permisi," Aku masuk kedalam toko roti yang tadi mengeluarkan aroma roti yang enak. Perempuan tua menyambut ku saat aku masuk ke dalam toko roti.

"Ada yang ingin Anda pesan?" Tanya nya Ramah. Perempuan tua itu berdiri di balik etalase dan tangannya sibuk mengikatkan pita di kotak kado.

Aku berjalan mendekati etalase dan melihat beberapa pilihan roti disana, "Roti apa yang paling murah disini?"

Perempuan tua itu tertawa, "Hanya kau saja pembeli yang menanyakan harga roti yang paling murah," ucapnya, "Kau tidak ingin menanyakan roti yang paling enak?"

"Tidak. Semua roti disini pasti enak."

Perempuan tua itu menyudahi mengikat pita di kado tadi, ia pergi ke belakang tempat dapur lalu ia kembali sambil membawa 2 bungkus roti.

"Hanya ini yang paling murah dan harganya gratis." Ia menyodorkan 2 bungkus roti itu kepadaku.

"Aku tidak ingin yang gratis, aku masih punya uang." Aku menolak nya dengan nada halus dan aku merogoh saku celana mengeluarkan 1 lembar uang.

Perempuan tua itu hanya tersenyum kecil, "Aku hanya ingin memberi mu roti ini. Kau tidak ingin menerima pemberian orang tua seperti ku?"

Aku menggeleng, "Maaf, tapi aku tidak bisa menerimanya."

"Haha, baiklah," ia menyodorkan kedua roti kepadaku dan aku mengambilnya lalu membayarnya.

"Terimakasih," ucap ku, aku hendak berjalan kearah pintu keluar dan langkah ku terhenti saat melihat pamflet Loker yang tertempel di dinding dekat pintu.

Aku berjalan berbalik arah menuju etalase tadi, "Apa ada yang di butuhkan lagi?" Tanya perempuan tua itu saat melihat aku mendekati nya.

"Apa Toko ini sedang mencari pegawai?"

Perempuan tua itu tersenyum sumringah, "Yaa! Aku sedang mencari pegawai untuk membantu ku! Kau berniat menjadi pegawai disini?"

Aku mengangguk, "Aku ingin."

Perempuan tua itu melepaskan celemek yang daritadi ia pakai, ia keluar dari belakang etalase dan menyuruh ku mengikuti nya berjalan ke ruangan lain yang terletak tak jauh dari etalase.

Dia membawa ku masuk ke dalam ruangan yang sepertinya itu ruangan khusus dia.

Perempuan tua itu duduk di sofa singlenya yang terlihat tua, aku masih mengikuti nya dan ia menyuruh ku duduk di sofa yang bersebrangan dengan nya.

"Siapa nama mu?"tanya nya lembut.

"Byun Baekhyun. Kau bisa memanggilku Baekhyun."

"Nama yang indah. Kau masih duduk di bangku SMA?"

"Tidak, aku mahasiswa di universitas."

Perempuan tua itu tertawa, "Badan mu sangat mungil, aku kira kau masih anak sekolahan." Ucapnya, "Kenapa kau membutuhkan pekerjaan ini?"

"Aku butuh uang untuk menambah uang makan ku sehari - hari."

Perempuan tua itu mengangguk paham, "Kau tahu? Sebenarnya, aku tidak membutuhkan pegawai disini." Ucapnya. "Aku hanya membutuhkan teman berbicara saja,"

Apa dia kesepian?

"Kau bisa memanggil ku Nenek kalo kau mau, hahaha,"

"Nenek?"

"Ya! Kau bisa memanggilku Nenek dan aku akan menganggap mu sebagai cucuku!" Dia berbicara dengan semangat dan menatap ku dengan mata yang berbinar.

Aku kan orang asing baginya. Kenapa ia sangat terbuka dengan orang asing?

"Uhm.. tapi kita baru bertemu hari ini," ucap ku pelan.

"Oh? Maaf aku membuat mu tidak nyaman. Aku tidak menaruh curiga dengan mu kalo kau orang jahat," sahutnya, "Aku tau kalo kau anak baik-baik."

Aku hanya tersenyum menanggapi nya, "Apa Nenek tinggal disini sendirian?"

"Aku tinggal dengan cucu ku disini, tapi dia selalu pergi keluar dan jarang pulang," Raut wajahnya berubah menjadi kecewa, "Itu membuat ku kesepian dan aku membutuhkan teman bicara." Lanjutnya.

Aku mengangguk paham.

"Aku akan mengambil beberapa cemilan dulu." Dia pergi keluar dari ruangannya meninggalkan ku.

Aku memandang sekitar ruangan ini. Nenek itu menata ruangan ini sangat rapih dan bersih.

Ruangan ini bisa di bilang tidak terlalu besar. Hanya terdapat 2 sofa panjang, satu sofa single ditambah meja yang ada di tengah ruangan. Dan ada 1 meja dipojok ruangan yang membuat ku tertarik untuk melihatnya.

Aku berjalan mendekati meja yang ada di pojok ruangan itu. Ada beberapa bingkai foto, sepertinya itu kumpulan foto keluarga nenek itu.

Aku melihat satu persatu foto yang ada di atas meja dan pandangan ku terhenti saat melihat satu foto keluarga besar.

Di dalam foto keluarga besar itu, semuaya tampak bahagia. Aku tidak pernah foto bersama dengan keluarga besar ku dan ini membuat ku iri.

Ceklek!

Aku tersentak kaget saat mendengar pintu ruangan terbuka dan bersamaan dengan itu,"Ne-nek! Dimana ka- Siapa kau?!" teriak orang itu.

Ada seorang laki-laki besar yang masuk kedalam ruangan dan melihat ku dengan tatapan tidak suka.

***

Tbc

Mine [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang