Baekhyun POV
Setelah merasa rapih, aku segera pergi keluar. Chanyeol masih terlelap di kamarnya.
Aku bukan pergi menuju toko roti, melainkan, aku ingin pergi menuju Bar tempat ku bekerja.
Hari ini masih pagi, Madam tidak akan ada di bar di waktu pagi.
Aku harap Nenek tidak marah jika aku datang sedikit terlambat.
Aku mencari taksi agar cepat sampai menuju Bar dan tak lama taksi pun datang lalu mengantarku ke tujuan.
Saat sudah sampai disana, Bar masih terlihat sepi, wajar saja sepi karena ini masih pagi.
Aku masuk kedalam dan disambut beberapa pegawai disana.
"Hey Baek! Sudahlama aku tidak melihat mu," Sapa JunHyeol salah satu pegawai disana.
"Hey Jun, apa Lay hyung ada?"
"Ya! Dia ada belakang sedang mengobrol dengan Yeonjin dan juga yang lainnya,"
"Baik, aku kesana dulu ya?"
Aku langsung pergi menemui Lay dan si belakang aku melihat Lay dan juga para pegawai sedang berkumpul berbicara sesuatu.
Aku mendekati mereka dan salah satu dari mereka melihat ku langsung memanggil ku.
Lay hyung pun kaget dengan kedatanganku, "Hay Baek," Lay hyung memelukku dan langsung melepaskanya, "Sedang apa kau kemari? Apa kau tidak takut jika Madam menemui mu disini?"
"Aku sedang menemuimu, kalian semua sedang apa disini?" Tanya ku.
"Kami sedang membicarakan urusan pekerjaan." Sahut Salah satu dari mereka.
"Pekerjaan? Memangnya ada apa?" Tanya ku lagi.
"Kami semua bermaksud mengundurkan diri," jelas Lay hyung.
"Eh? Kenapaa?"
"Kami semua sudah dengar soal masalah mu yang di giring untuk melayani beberapa pria tua. Kami pun kadang di perlakukan seperti itu, dan aku menyadari, tanpa kami, Madam tidak bisa apa-apa," Yeonjin menjelaskan.
"Bukankah dari kecil kau sudah diurusi dengan Madam?" Tanya Suhyin yang berdiri disamping Yeonjin.
"Ya-ya.. aku diurus olehnya saat aku kecil." Jawabku.
"Tinggalkan dia Baek, dia sangat jahat kepadamu." Ucap salah satu pegawai lainnya.
"Yaa, kau juga harus berhenti bekerja dengannya, biar saja dia yang mengurusi Bar ini dan biarkan saja dia yang melayani pria-pria disini," Sahut Yeonjin.
Aku langsung terdiam dengan perkataan Yeonjin.
"Aku pergi dulu," Lay hyung langsung menarik tanganku menjauhi perkumpulan itu.
"Kenapa kau membawa ku kesini hyung?" Tanya ku saat Lay hyung menarik ku hingga ke halaman depan Bar.
"Dengar, aku punya rencana. Bagaimana jika hari ini kau menemui Madam?" Ucap Lay hyung.
"Apaa? Tidak mauu!"
"Tenang saja. Kau harus menemui nya, kau harus menggertak kepadanya Baek. Bukankah selama ini kau sudah lelah dengan kehidupan mu yang di atur olehnya?"
Lay hyung memegang kedua pundak ku dan menatap mataku, "Percaya padaku, tidak akan ada yang terjadi padamu. Kau datanglah kepadanya dan ancam dia, kau sangat tau bukan kalau ia tidak punya siapa-siapa? Dia hanya mempunyai mu dan juga bar ini."
"Setelah kau mengancamnya, Aku akan menghubunginya untuk memberitau kalau semua pegawai disini telah berhenti bekerja padanya." Ucap Lay hyung.
"Kenapa bukan Hyung saja yang mengancamnya? Dan aku yang menghubunginya?"
"Kau adalah orang terdekatnya Baek. Diancam oleh orang terdekat adalah hal yang menyakitkan menurut ku, tenang saja. Dia tidak akan menyakiti mu." Lay hyung menjelaskan.
Aku memikirkan perkataan Lay hyung dan mengangguk pelan, "Baiklah.." ujarku.
Setelah berbicara seperti itu, aku pergi dari bar dan menuju rumah Madam.
Pikiran ku sangat kacau, bagaimana jika madam menghukum ku lagi??
Aku menghela nafasku pelan dan berjalan menuju kedai roti.
Alangkah baiknya aku meminta izin kepada Nenek untuk tidak bekerja hari ini.
-----
Tbc
maaf kalau makin ga jelas T^T