CHAPTER 04

4.4K 543 10
                                    

"Intinya, aku tak ingin kau tinggal disini!" bantah Yoojung sambil melipat tangan di dada.

Pemuda itu menundukkan kepala, mempoutkan mulut dan memasang tatapan yang menurutnya akan membuat gadis di hadapannya luluh.

Tapi gagal. Bukannya iba, gadis itu malah semakin melotot garang.

Pemuda itu mengangkat tangannya, menyerah. "Jadi kau sungguh akan mengusirku? Tega!"

Namun sejurus kemudian pemuda itu memperbaiki duduknya dengan bersimpuh pada kedua kakinya. Pokoknya ia harus bisa tinggal disini. Tidak dengan balok kayu dekat pembuangan sampah.

"Aku mohon, ya? Izinkan aku tinggal disini."

"Aku tak mau tinggal bersama lelaki mesum sepertimu. Titik."

"Aku kan anjing! Kau bisa menganggapku Taengie seperti biasa."

Yoojung merotasikan bola matanya. Taengie? Ah, ia bahkan sudah melupakan anjing imut itu. Mengetahui bahwa anjing yang selama ini dikaguminya adalah jelmaan pria mesum membuatnya illfeel.

"Terserah. Intinya, keluar dari rumahku sekarang!"

Yoojung mengacungkan telunjuknya ke arah pintu. Pemuda itu mendesah.

"Yah, baiklah. Huuhh, Aku bakal kelaparan lagi. Nungguin orang ngasih makan. Kedinginan di balok kayu. Bau sampah. Ditendangin orang. Dikerjain anak-anak kecil. Hidupku bakal susah lagi."

Air muka Yoojung perlahan berubah. Sedang pemuda itu berjalan pelan menuju pintu.

"Apalagi sekarang musim hujan. Pasti di luar basah dan dingin. Gelap lagi disana. Belum lagi kalau nanti ada kucing garong ngusir wilayahku. Meski anjing, aku nggak kayak anjing herder. Tubuhku terlalu imut buat berantem sama kucing."

Pemuda itu mendekati pintu. Melirik sekilas Yoojung yang nampak mengerutkan kening, menundukkan kepala dan menggigit bibir. Apakah berhasil?

Klak.

Pemuda itu sudah memutar kenop. Pelan dan belum menarik pintu agar terbuka. Gagal kah?

Lantas ia mendesah, membuka pintu dengan resah.

"Tunggu!"

Yes!

"Apa?" tanya pemuda itu memasang wajah sok sedih.

"Yaaaah, apartemen ini sangat luas untuk dihuni seorang." Yoojung memainkan jarinya. Pemuda itu sudah menutup kembali pintu.

Jadi?

"Jadi, aku juga tak pandai memasak. Sangat merepotkan juga untuk membersihkan apartemen seluas ini sendirian."

Pemuda tersebut menaikkan satu alisnya dan menyembunyikan senyumnya. Yoojung membalikkan badan menatap Taengie, ah bukan,-pemuda mesum itu maksudnya.

"Kau bisa tinggal disini dengan syarat. Kau harus mengerjakan itu semua."

Senyum lebar mulai mengembang di bibir pemuda itu.

Yoojung memijit keningnya yang mendadak pusing. Duh, kenapa ia jadi baik kayak gini, sih?

Bukan maksud ingin tinggal bersama pria itu. Cuman ocehannya tadi ada benarnya juga. Lagipula ia juga penasaran kenapa di dunia ini ada makhluk kayak dia.

Tahu kan, mana ada manusia yang berubah jadi hewan atau hewan jadi manusia? Setahunya, itu cuma ada di dramanya Cheong Seongyi. Itu tuh yang sama Lee Minho. Manusia setengah ikan.

The Legend Of The Blue Sea.

Nah ini? The Legend Of A Pervert Dog?

Meski sampai saat ini Yoojung belum bisa percaya akan apa yang ia saksikan tadi, mau tak mau ia harus menerima fakta aneh itu. Mungkin ia bisa menyebutnya 'siluman anjing mesum'.

Pemuda tadi sudah berjalan kembali menghadap Yoojung dengan senyum lebar penuh terima kasih.

"Jadi...?" tanya pemuda itu.

Yoojung mengerjapkan mata. Oh~ah, iya juga. Ia baru ingat mengizinkan pria ini tinggal disini.

"Itu ada sofa. Kau bisa tidur disana. Kamarku haram untuk kau sentuh. Ada kamar mandi dekat dapur. Tiap pagi aku cuma sarapan roti atau sereal. Buatkan itu aja. Jangan lupa bersih-bersih rumah. Masakin aku makan malam juga."

Data Yoojung membuat pemuda itu menggaruk tengkuknya.

"Banyak amat."

"Kenapa? Tidak sanggup? Kalau begitu, keluar saja."

"Tidak! Tidak! Aku sanggup kok," balasnya cepat.

Yoojung mendesah lantas berjalan menuju sofa dan duduk disana. Ia baru ingat kalau hari ini ada kuliah. Sudah terlalu telat untuk berangkat. Tapi yasudah lah, toh ini pertama kalinya ia absen.

"Ah ya, jangan suka berisik. Aku tak suka. Jangan minum alkohol. Aku benci baunya."

Pemuda itu berjalan mendekat sembari tersenyum. "Sudah?"

Yoojung melirik sinis. "Belum semua. Aturan bakal aku tambahin sewaktu-waktu."

Pemuda itu mengangguk. Tak masalah. Yang penting ia sudah dapat tempat tinggal baru. Lebih-lebih tinggal bersama Yoojung.

"Tapi sebelum itu, aku belum tahu namamu."

"Kau kan biasa memanggilku Taengie."

"Bukan. Nama aslimu. Kau tal punya?"

"Jeon Jungkook. Tapi aku lebih suka kalau kau memanggilku Taengie, atau tampan, atau sayang. Seperti biasa."

Yoojung melirik garang. Namun ia menjentikkan jari teringat sesuatu.

"Ah, ya! Jangan sampai ada yang tahu kau tinggal disini. Kalau teman atau keluargaku datang, kau harus sembunyi. Mengerti?"

"Siap, honey!"

"Kau mau mati, huh?!"

To be continued...

[Jangan lupa voment nya..]

Mad Dog✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang