CHAPTER 36

2.9K 372 25
                                    

Jungkook telah sadar sejak sehari yang lalu. Namun pemuda itu hanya terus memandang jendela rumah sakit tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya. Memorinya tak dapat mengingat apapun dan hanya mengingat detik terakhir sebelum ia pingsan.

Yoojung yang menangis. Darah di lengannya. Dan semua kengerian yang terbayang dalam benaknya. Apa yang telah ia lakukan pada Yoojung kala itu?

Nenek Choi hanya bisa menghela nafas resah dan membiarkan Jungkook dalam kesendiriannya. Mereka pulang ke rumah, Jungkook tak lagi kembali ke apartemen Yoojung. Dan Yoojung tak berpikir banyak tentang kepergian Jungkook.

Jungkook tak kembali lagi.

Dia tak lagi tinggal disini.

Taengie pergi.

Kemana dia pergi?

Begitulah yang ada di pikiran Yoojung. Karena ia tak pernah tahu asal usul Jungkook sebenarnya. Dan juga tak tahu siapa keluarga Jungkook.

Jungkook seharian hanya merubah dirinya menjadi anjing kecil dan bersembunyi di bawah ranjang kamarnya. Berdiam diri mencoba menerima kenyataan jika Yoojung mungkin tak lagi menerimanya. Ia tak peduli dengan kutukan yang akan terus melekat pada dirinya. Yang membuatnya menderita hanyalah perasaannya pada Yoojung yang tak akan pernah bisa berubah.

Sekali ia mencintai gadis itu. ia akan mencintai gadis itu bahkan di detik terakhir kehidupannya. Meski ia menolak mencintai Yoojung lagi, takdir tetaplah takdir. Ia hanya bisa mencintai satu orang gadis seumur hidupnya. Dan hatinya telah memilih Yoojung.

Sial.

Ketika dirinya tengah melamun di bawah kolong ranjang, ia melihat sepasang kaki datang masuk ke dalam kamar. Kaki kecil dan ia yakin bukan milik Nenek Choi. Pelayan rumah kah?

"Jungkook?"

Suara familiar itu memanggil nama Jungkook. Dalam wujud anjingnya, Jungkook mengerjap. Menggoyangkan ekornya dan mulai mengenduskan hidungnya.

Aroma vanilla.

Kim Yoojung?

Lantas keempat kaki mungilnya bergerak keluar dari kolong, mendongak dan mendapati cinta pertamanya tengah menatapnya lekat.

"Taengie-ya.." lirih Yoojung. Ia duduk bersimpuh dan merentangkan tangannya. Jungkook masih terdiam menatap tak percaya. "Aku.." Yoojung menarik nafas panjang. Menggigit bibirnya sebelum melanjutkan kalimatnya. "merindukanmu."

Mendengarnya membuat hati Jungkook bergetar. Mengerjap beberapa kali lantas berlari berhambur memeluk Yoojung. Yoojung memeluk erat Taengie. Menghirup aroma bulu anjing kecil itu dan melepas kerinduannya.

Sepersekon detik kemudian, Yoojung tak lagi memeluk tubuh kecil berbulu. Jungkook dengan tubuh polosnya kini telah memeluk Yoojung dengan bentuk manusianya. Meski Yoojung menahan degup jantungnya, kali ini ia membiarkan Jungkook dengan tubuh telanjangnya memeluknya.

"Aku merindukanmu, Yoo." Lirih Jungkook masih memeluk leher gadis itu. menghirup aroma vanilla yang ia sukai. Aroma khas Yoojung.

"Nado."

Mereka berdua berpelukan cukup lama, hingga akhirnya Jungkook mendorong tubuhnya dan menatap gadisnya. "Bagaimana kau bisa menemukanku disini?"

Yoojung mendesis. "Apakah itu penting sekarang? Hei, sekarang jelaskan padaku, kenapa selama ini kau menyembunyikan identitasmu? Chaebol? Dan lagi presdir?"

Jungkook meringis menampakkan gigi kelincinya. Namun ia terdiam kemudian, masih belum melepas rangkulan tangannya di leher Yoojung. "Kau tak takut denganku?"

Yoojung tersenyum tipis. "Bukankah kau selalu bertanya padaku, kenapa aku tetap menerimamu meskipun kau adalah anjing mesum? Bahkan setelah aku melihat..." Yoojung memiringkan kepalanya sembari menaikkan sebelah alisnya. "Wujud lainmu yang mengerikan."

Jungkook terdiam. Ia memang selalu memikirkannya. Yoojung mengusap pipi Jungkook. "Aku tak datang menjengukmu selama berhari-hari bukan karena aku takut padamu, Kook. Aku tak pernah takut akan wujud lainmu."

Yoojung terdiam sesaat. "Kau benar-benar tak mengingatku?" tanyanya. Melihat Jungkook mengernyitkan dahi bingung, Yoojung menunjukkan luka sayatan panjang di tangannya yang pernah Jungkook tanyakan dulu.

Jungkook mengerjap melihat luka tersebut. Memang ada apa dengan luka tersebut?

"Aku.. sudah pernah melihat wujud monstermu dulu. Saat kita kecil bukankah kita pernah bertemu?"













To be continued.

Yaakk... Yang mau ending~

Mad Dog✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang