CHAPTER 21

2.7K 347 10
                                    

Yoojung sibuk hari ini. Ia berpesan pada Jungkook untuk mengurus makannya sendiri dan juga membersihkan rumah. Menjadi panitia festival kampus membuat Yoojung sibuk akhir-akhir ini. Jungkook sih tak masalah. Yang menjadi masalah hanya satu.

Mengapa Yoojung harus satu tim dengan Park Jimin? Sialan!

Meski Jungkook bersungut-sungut kesal menatap kepergian Yoojung pagi ini, akhirnya pun ia ta dapat berbuat apa-apa. Membiarkan gadis itu pergi dengan pikiran bahwa Jungkook akan pergi bekerja. Padahal pada nyatanya pemuda itu sibuk berguling malas di atas karpet beludru depan tv.

Sebagai presdir tersembunyi di JBC, sedangkan seluruh karyawannya mengira bahwa Namjoon lah sang presdir, tentu saja sebagian besar urusannya ia serahkan pada Namjoon. Nenek Choi sendiri yang berpesan agar Jungkook terus menyembunyikan identitasnya. Dan ketika waktunya telah tiba, barulah ia bisa muncul di depan publik sebagai presdir JBC.

Jungkook tengah melamun dengan wujud anjingnya setelah selesai membersihkan rumah ketika pintu apartemen berbunyi menandakan seseorang tengah masuk. Jungkook tak menyadarinya lantaran ia terlalu sibuk melamun. Dan sialnya, saat itu juga Jungkook memutuskan untuk mandi. Tepat ketika ia tengah merubah wujudnya, seorang gadis dengan seragam SMA berteriak histeris menjatuhkan belanjaannya ke lantai.

SHIT!

.

.

Detik berlalu. Jungkook maupun gadis SMA yang sebenarnya adalah Kim Yoora adik Yoojung sama-sama terdiam. Menikmati keterkejutan mereka.

.

.

.

"Kka..kau!" Yoora bergetar menujuk Jungkook dengan telunjuknya. Jungkook menelan salivanya berat. Crap!

.

.

.

Dengan tangan bergetar, perlahan Jungkook menutupi area privasinya. Meski ia melihat gadis SMA itu sama sekali menahan matanya untuk tak turun ke bagian bawah tubuhnya yang telanjang, jarak pandangan mata itu sangat luas,−sayangnya Yoora sudah melihatnya meski matanya lurus hanya menatap wajah pria telanjang di hadapannya.

Namun bukan itu yang penting sekarang. Anjing. Pemuda itu baru saja berubah wujud dari seekor anjing. Ia melihatnya dengan jelas. Bahkan kini hidungnya mulai gatal, fakta bahwa Yoora memang alergi pada bulu hewan.

.

.

"Hatsyi!!" Yoora bersin. Mengusap hidungnya seraya mengalihkan pandangan dengan cepat. Mendadak suhu tubuhnya naik.

Dia masih berumur 18 tahun. Matanya masih suci. Paling tidak sejauh ini ia hanya melihat abs para idol-idol di televisi. Namun baru kali ini ia melihat tubuh polos seorang pemuda lengkap dengan abs yang mengagumkan. Point plusnya lagi adalah pemuda tersebut sangat tampan.

Oh tidak! Yoora harus menampar kesadarannya. Ini adalah apartemen kakaknya. Mengapa bisa ada pemuda telanjang disini?

Oh bukan-bukan. Bukan itu yang penting. Kembali ke fakta terpenting sebelum topik pemuda telanjang di apartemen kakaknya. Ia baru saja melihat seekor anjing berubah wujud menjadi sosok pemuda tampan. Berubah wujud?!

Ia tidak sedang menonton film bukan?

"Kk..kau.." lagi. Suaranya bergetar. Nafas Yoora menjadi tak beraturan. Detak jantungnya meningkat. Sepersekon detik kemudian Yoora kehilangan kesadarannya.

Yoora terlalu sulit melihat fakta yang baru saja ia lihat.

Sedangkan Jungkook, hanya berdiri bingung. Menggaruk tengkuk yang tak gatal. "Dia pingsan. Astaga!"

---

Yoojung belum pulang hingga malam hari. Jungkook menunggu di halte dekat gedung apartemen tempat tinggal Yoojung. Ia tak tahu mengapa Yoojung tak kunjung datang. Bukankah gadis itu berpesan bahwa dia akan pulang sore hari? Bahkan telpon pun tak diangkatnya membuat Jungkook semakin khawatir.

Jungkook hendak melangkah kembali ke apartemen untuk menelpon Namjoon agar datang membawa mobilnya untuk menjemput Yoojung ketika bus datang. Iris Jungkook menangkap kedatangan Yoojung, turun dari dalam bis. Wajahnya lesu dan nampak seperti sesuatu telah terjadi.

"Hei, kau kenapa? Kenapa baru datang?" tanya Jungkook langsung menghampiri Yoojung. Mereka berdua berjalan beriringan pulang menuju apartemen. Ia hendak melanjutkan kalimatnya dengan berita bahwa adik perempuan Yoojung, Kim Yoora, telah datang hari ini. Dan berita mengejutkannya adalah Yoora sudah tahu identitas dirinya yang seekor anjing jadi-jadian.

Sayangnya melihat Yoojung tak mengatakan sepatah katapun hingga masuk kamarnya membuat Jungkook memutuskan untuk diam dan membiarkan gadis tersebut larut dalam pikirannya. Telinganya mendengar suara shower dari kamar mandi Yoojung. Gadis itu pasti sedang membersihkan diri.

Jungkook memutuskan menunggu di sofa ruang tengah yang sekaligus menjadi tempat tidurnya. Mempoutkan mulutnya dan memainkan jarinya, menunggu Yoojun keluar kamar. Ia dapat mendengar suara shower di kamar mandi sudah berhenti. Yoojung pasti sudah selesai mandi. Namun hinga 30 menit kemudian, gadis itu tak kunjung keluar kamar.

Mungkin Yoojung lelah. Begitulah yang Jungkook pikirkan awalnya. Namun berkat dirinya yang setengah anjing, Tuhan memberkatinya telinga yang begitu tajam. Saat hendak meletakkan kepala ke atas bantal, telinganya mendengar isakan kecil.

Jungkook mengerjap. Lantas turun dari atas sofa dan mendekati pintu kamar Yoojung yang tertutup. Tangan kanannya menempel pada pintu kamar tersebut sedang kepalanya menunduk.

Yoojung tengah menangis. Ia tak tahu apa penyebabnya. Berperang pada pemikirannya apakah ia harus masuk menghiburnya ataukah tetap menunggu disini. Pada akhirnya, Jungkook hanya terus berdiri di depan pintu kamar Yoojung. Lantas terduduk bersandar pintu kamar Yoojung, berjam-jam. Terus mendengarkan gadis itu menangis.

Hingga dirasa ia yakin Yoojung telah berhenti menangis dan terlelap, barulah Jungkook bangkit dari duduknya dan bergerak menuju sofa. Matanya memandang langit ruangan. Mendadak Jungkook tak dapat tidur.

Mengapa Yoojung menangis?





To be continued.

Mad Dog✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang